45. Jawaban Satrio

109 11 1
                                    

Ale mengaduk aduk dan mencicipi kuah yang dimasaknya pagi itu,akhirnya setelah dua bulan koma dia bisa catch up dengan kegiatan dua temannya, bahkan akhir akhir ini well, dia handle sendiri kegiatan di warung karena ada beberapa hal lain yang harus diurus oleh Satrio dan Dimas

Dimas harus membagi waktu antara warung dan Hajatan rakyat Bapaknya yang sedang dalam masa pendekatan ke masyarakat dan partai untuk Maju menjadi Gubernur Jawa tengah

Nadia yang makin sibuk mengurus kegiatan itu membutuhkan bantuan Dimas dalam kegiatannya sehari hari

karena sejak masih kuliah , Dimas yang paling mengerti kebutuhan Nadia dan setelah bergonta ganti Asisten Nadia meminta Dimas membantunya,otomatis kegiatan di warung harus dikurangi

Untungnya selain Ale yang sudah sepenuhnya incharge, Satrio juga sangat passionate terhadap usaha ini, dia selalu menciptakan kreasi kreasi menu baru hingga pelanggan tidak bosan, walau menurut Ale kadang kadang Menu yang mereka sajikan jadi sedikit tidak fokus.

Tapi karena Sejuk yang memasuki usia kehamilan 4 bulan Satrio jadi overprotektif terhadap istri dan Anaknya, alhasil dia terkadang harus datang lebih siang atau pulang lebih awal,sisi positifnya adalah Ale bisa bekerja sendiri dan tidak perlu berdebat dengan siapapun saat bekerja

Selalu ada blessing indisguise dalam setiap ketidak beruntungan kan?

"Kudengar sekarang di sini ada bubur Ayam ?" Suara itu mengagetkan Ale yang sedang mengelap counter

Ale menoleh dan jidatnya mengerenyit Lelaki setengah baya dengan rahang tegas dan rambut kelabu tebal, ale sedikit terperangah,

"Ada atau tidak ,mas? bubur Ayamnya? " ujar Laki laki itu sambil tersenyum

Wajah Ale bersemu merah , "te ,tentu aja ada bapak ,sebentar saya ambilkan menu," ujar Ale tergagap ,

Laki laki itu duduk di meja depan counter ,Ale membersihkan meja counter sambil sesekali memandangi laki laki itu ,anjrit ganteng,pikir Ale

"Habis lari pagi pak?" Ale mencoba berbasa basi ,Laki laki itu tersenyum ,

"Iya ,saya tinggal di emerald ,lumayan lewat polres ,nanti muter lewat jalan baru ,hero ,sampe depan rumah lagi ,seger " jelas laki laki itu ,

"Seneng ya pak sempet olahraga ,saya pagi pagi mah udah gedabrukan disini," ujar Ale ,

"Yah rejeki harus dikejar mas ,dulu ini warung buka jam makan siang kan? Sekarang dari pagi?" Tanya lelaki itu lagi ,

"Buat ngejar segmen yang lebih standar pak ,yang sarapan ,yang mau berangkat kerja ,soalnya mereka lebih suka menu menu kami yang original ,kalo udah siangan kan biasanya hanya nongkrong atau pulang sekolah ,biasanya sasarannya ngemil ngemil ato menu yang lagi terkenal,kasian menu aslinya gak disentuh ," jelas Ale ,

Tak sengaja Ale dan laki laki itu berpandangan , "mas nya kayaknya punya ikatan emosional banget sama itu menu original,"

Wajah Ale bersemu merah , "iya pak ,saya dan sahabat saya yang racik dan buat sejak jaman kuliah ,dari 2004 ,sayang rasanya kalo harus ngilang," ujarnya dengan sedikit murung ,

"Lho ,warung ini baru ada tiga bulanan kan?" Bingung si bapak ,

Ale tertawa sedikit "iya pak ,tadinya saya bikin usaha sendiri di tigaraksa ,hampir setahun ,tapi kurang berhasil ,gak kayak warung pertamanya di jogja ,mungkin karena daerah sana masih sepi ,saya pikir akan rame dalam setahun ternyata sampai saat ini nggak,."

"Yang warung di jogja dimananya? Kebetulan saya dulu kuliah di jogja tahun delapan puluh tiga sampai delapan lima ,." ujar laki laki itu berbinar ,"delapan lima aku baru lahir pak,," Ale tersenyum ,Jogja memang selalu memberi spark tersendiri dalam setiap pembicaraan ,

02.Kidung KesianganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang