13.jawabannya lanjut

124 13 16
                                    

Nadia terdiam melihat perempuan yang terduduk di hadapannya, banyak rasa yang bergemuruh di dadanya , rindu, males ,sayang,kesal ....macam macam ....

Gimanapun dua tahun awal saat mengalami hidup di Jogja , keluarga Amanda yang selalu support Nadia , support yang dengan semena mena dia balas dengan memacari ayah Amanda dibelakang gadis itu dan ibunya

Dia salah dan dia gak bisa berpura pura kalo hal itu tidak terjadi, dia mengacau dan dia harus memperbaikinya

"Apa ...apa yang bisa kubantu Nda?" lirih Nadia kikuk memulai pembicaraan

Amanda pelan pelan tersenyum "aku akan pulang ke jogja mbak, dan kurasa ....masih ada hal yang perlu aku selesaikan dengan Mbak ....aku ...aku minta maaf...." lirihnya berusaha tegar

"Aku yang nidurin bapakmu nda, Aku salah..." senyum Nadia

Amanda mengangkat bahunya "kalo marah terus aku gak maju maju mbak ,aku marah ,mbak Nad merasa bersalah ...kita sama sama mandeg mbak ....dan mandeg gak ada manfaatnya" jelas perempuan itu lebih dalam

Mata Nadia berkaca kaca "apapun itu ....aku minta maaf nda ...aku lancang ...."

Amanda memegang tangan Nadia dan menggenggamnya erat "we're fucked up mbak ,lo macarin laki orang , gue macarin psikopat ....kita gak berhak saling ngejudge kan?" Senyumnya

Nadia mengangguk perlahan "tapi kita bisa selalu mencoba untuk memaafkan ....mencoba untuk ...baik baik aja?"

"Tentu aja Mbak ,dan ini artinya ....kita baik baik aja kan?" Lirih Amanda

Nadia tersenyum dan kembali mengangguk perlahan

*********

"Dan sisanya semua sejarah....." Ujar Nadia yang tertawa terpingkal di Sofa Villa itu , kandungannya sudah tampak membuncit hari itu adalah 31 desember 2018 Nadia, Ale dan teman teman sepakat untuk melakukan tutup tahun di daerah Lembang ....

"Siapa ngerti Dimitri yang tadinya ngincer lo akhirnya bertekuk lutut sama Amanda" ujar Ale terpingkal pingkal ....tawanya pudar ketika melihat Mama yang cemberut berjalan dari beranda ke kamarnya, Nadia hanya mengangguk sambil tersenyum rikuh melihatnya.

"Nyokap kenapa?" Bingung Nadia , Ale terkekeh perlahan

"Mutung pas gue kasih lihat foto Amanda, Dimitri dan Bara di Bromo , dia bilang itu harusnya kamu, le"

"Padahal......?" Lanjut Nadia terkekeh

"Gue rebutan laki ama dia..." lirih Allegro , tiba tiba sebuah tangan semena mena menempeleng kepada si cungkring

"Bae bae, ada bayi denger Nanti ikutan homo" dengus Iman yang segera menghempaskan diri di samping Allegro

"Emang udah pasti  laki Nad?" Ujar Allegro manyun

Nadia mengangkat bahu , "gue maunya surprise.... tapi si Dimas udah entang entong bae ...." ujarnya cekikikan

"Dari jaman dia ketemu lo ,udah keluar itu entong" lanjut Allegro antusias

"di muka apa di perut ?" ujar Nadia nakal sambil mengangkat angkat alisnya ,Iman menepuk kepalanya sementara Allegro semena mena mencubit hidung perempuan cantik itu

"cangkem !!! " Kesal Allegro sambil tertawa

"apanya yang di muka atau di perut?" sambar Alea yang tiba tiba datang bersama Mauliate, wajah dinginnya menuntut  jawaban segera

Nadia tersenyum canggung , Allegro menyikut nyikut pundak si perempuan dan Iman tertawa terpingkal pingkal

"apakah nanti entong mukanya kayak tante Nad ....atau perutnya buncit kayak om Dimas...." Jelas Mauliate seraya menepuk lembut pundak putrinya

02.Kidung KesianganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang