26.Jawaban kejutan

120 12 26
                                    

Ale terdiam di ranjang acak acakannya kenapa tadi semuanya terasa begitu pasti? kenapa sekarang , kenapa sekarang aku merasa salah langkah? Ale mengusap usap wajahnya

Aku ngapain ya Tuhan, Aku ngerusak apalagi kali ini?

"Happy birthday Papa le" tiba tiba terdengar teriakan banyak sekali orang dan  pintu kamar terbuka.

Ale terperanjat, Alea membawa kue bersama Ate dan tiga sahabatnya wajah Ale memucat

"Kenapa berantakan banget dan telan....jang......" gagap Alea,tepat saat Dara keluar dari kamar mandi mengeringkan kepalanya yang basah dengan handuk tanpa memakai sehelai benang pun

"Wow wow wow " Ate menutup mata putri semata wayangnya  dan bergegas menariknya meninggalkan kamar,Satrio dan Iman terbengong

Dimas  yang pertama kali tersadar "pake baju lo ra" Dimas memandangi Ale dengan kecewa

"Apa problem  lo sih le?" Lirihnya kesal

*********
"Harus ada yang makan kue ulang tahunnya kan? " satrio mencoba tersenyum dan membagikan kue di sofa ruang tamu kepada mereka yang masih tersisa

"Ini bukan plot lo lagi kan ra?" Dimas memulai  pembicaraan

"lagi? bahkan yang pertama dulu  itu gue gak bikin plot apa apa, bini lo yang punya plot mas" gusar Dara

Dimas ingin berdiri dan menghajar Dara tapi Iman mencegahnya

"Gue yang ngajak dia kesini, dia gak salah apa apa" lirih Ale

"Gak sedikit pun ngurangin kesalahan dia Le, gak sedikitpun" kesal Dimas ......

"Ayolah Le, lo gak gini Ale yang gue tahu gak kayak gini" ujar Iman mencoba menengahi

"Seperti apa tepatnya Ale yang lo tau Man?" Nada suara Ale meninggi

"Lo bukan orang yang main seks sana sini le, apalagi udah punya pasangan nah gw udah ngomong, gue minta maaf kalo gue nyinggung lo" sahut Dimas dingin

"Kenapa gue gak bisa dan gak boleh kayak gitu Mas? Lo juga dulu bukan laki laki sukses yang begitu memuja keluarga Lo,

Iman dulu bukan laki laki yang ringan tangan sama perempuan, mungkin Gue berubah,

mungkin gue sangat  menikmati perubahan gue yang baru dua jam ini, siapa kalian larang larang gue?" Ale meledak dalam kemarahannya

"Terus lo mau ngapain....getting Aids and die?" Bentak Dimas tak kalah keras

Ale tertawa  " karena gue Homo mas? cuma itu pilihan yang ada buat gue? itu yang ada dalam pikiran lo mas?....cih ...dan gue pikir selama ini lo temen gue"

Dimas menghampiri  Ale dan mengangkat kerah bajunya "kita beda , kita belajar saling menoleransi. gue gak selalu sepikiran sama lo Le, tapi kalo lo mempertanyakan  perasaan gue sama elo sebagai sahabat gue, bukan temen ya bangsat, sahabat

gue rasa lo bener ....gue gak kenal lo lagi." Satrio memegangi lengan Dimas dan menariknya agar tidak menyakiti Ale lebih jauh

"Terus kenapa lo masih di sini? Kenapa kalian semua masih di sini ? Pergi Aja kayak Ate, kayak Jati, kayak mereka semua yang mikir it's okay Ale kuat kok ,dia bisa survive sendirian kok"

"Udah Le,kita makan dulu kue nya" lirih Satrio

"Lo becand"

"MAKAN DULU KUENYA" bentak Satrio figur yang paling santai, paling rasional dan paling pendamai di kelompok baru saja membentak Ale

Ale terdiam, mungkin dia memang sudah keterlaluan, sangat keterlaluan

Mereka berlima pun akhirnya pelan pelan memakan kue dalam diam, hanya jam di dinding yang terdengar  berdetik di dini hari itu

02.Kidung KesianganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang