25.Jawaban 34

106 12 12
                                    

"Ale belom sampe pa?" Ujar Mauliate ketika sampai di Kurincang , Papa yang baru selesai menyiram tanaman menggeleng

"Mama dari tadi uring uringan gak ada yang membantu, makin uring uringan ketika Papa tanya apakah dia yakin rasa masakannya cukup enak bagi orang yang diundang , eh Mana Alea?" Bingung Papa mencari cari

"Dia berkeras mau naik ojol aja, tadi aku jemput Ale di kantor jadi mobilnya ditinggal, tapi kami berargumen , aku salah ngomong sampai dia turun di Mayestik , kupikir dia udah sampai karena naik kereta " jelas Mauliate sambil terduduk di beranda

Matanya berpandangan dengan Mata pak Haris "jangan terlalu keras sama Ale lah Te , kamu ngerti adikmu kan?" Lirih Papa prihatin

Ate tersenyum pahit "Ate Paham pa, cuma Ate kelepasan kayaknya Ate terlalu keras ...." jawabnya perlahan

"Dia selalu kerja keras menjaga kita Te, dari kemarin papa diam aja ketika mama nyerocos karena papa tahu, Ale gak suka kalo kita invasif ,dan mama gak belajar dari masa lalu ...nyerocos aja terus...." lanjut Papa gusar

Ate mengelus elus pundak Papa bersimpati "Mama cuma khawatir Pa, itu wajar, sewajar Ale yang gak mau diganggu urusan pribadinya ,keluarga itu isinya manusia dan manusia itu isinya salah, kita belajar, kita memperbaiki, kita saling memaafkan" senyum Ate hangat

"Te, udah dateng? coba masakan Mama yok, Papa tengil, mama gak percaya dia" cemberut Mama yang ditimpali tawa ringan Ate.

"Kalo nyobainnya sambil peluk mama mungkin rasanya beda" rayu Papa sambil melangkah masuk kedalam rumah mengikuti anaknya yang kini cekakan dan istrinya yang ngomel dengan sewot.

*********
"Dan ini tanggal 19 Juli, Lo mau kontemplasi ulang tahun Lo lagi?" Tanya Dara ketika mereka duduk di deretan bangku penumpang di stasiun Rawa buntu

"Singkatnya begitu,dan kayak di 2004 ada Lo lagi di sini, waktu selalu ngasih kita kejutan kan?" Jawab Ale

"Mungkin hanya kebetulan, kita satu kantor, satu jurusan kereta, duduk samping sampingan setelah lima belas tahun gak ketemu, banyak sih.

tapi itu cuma kebetulan lepas kebetulan kan mas?"

Ale terbengong

"Apakah ini kebetulan Ra? Gue gak tau "

"Tolong anggep itu kebetulan lah mas, gue lagi lemah,jangan isi gue sama mimpi mimpi sementara Lo sendiri udah bahagia"  Dara menarik napas panjang, Ale memandangi laki laki plontos itu

"Gue sedang mempertanyakan berbagai hal sih Ra, gue juga lemah, gue juga gamang dan yang kita bisa cuma saling tidak mengganggu atau saling bantu" Sahut Ale sedih

Dara menepuk nepuk punggung Ale "gue gak langsung pulang mas gue yang lagi lemah ini ada disini nemenin Lo kayak 15 tahun lalu, Lo tau artinya kan?  gue pikir kita bisa saling bantu "

Ale terdiam "Lo selalu bantu gue Ra dulu saat gue ke Ngobaran sama elo, jujur gue gak pengen balik lagi ke Jogja gue pengen lemparin diri ke tebing tebing, Jati bahagia, gue gimana?

Lo bantu gue untuk lanjutin hidup ,Lo bantu gue dan gue nonjok hidung Lo "

Dara tertawa terpingkal pingkal "Gue pantes dapetin itu mas, agenda gue gak bagus "

"Tapi Lo gak ambil duitnya kan, gue keburu tau sebelom Lo cancel perjanjian dengan Nad kan?"

Dara menarik napas panjang  "Udah lah mas, Lo udah bahagia, gue gak mau ngambil keuntungan di tengah kerapuhan Lo"

"Karena gak ada yang ngasih Lo sepuluh Juta ?"

Plakkkk, Dara menampar Allegro

"Karena Lo terlalu berharga mas" 

02.Kidung KesianganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang