Aku menarik napas panjang. Menekan sesak yang kian mendera di hati. Pintu putih ini akan menjawab segala macam pertanyaan yang terus terputar di otakku. Mempersiapkan diri untuk segala hal yang mungkin akan terjadi dibalik pintu ini.
Sekali lagi aku menarik napas panjang. Sebelum membuka pintu perlahan setelah bermenit-menit kuhabiskan hanya untuk diam. Memejamkan mata beberapa detik kemudian melangkah masuk.
Aku terpaku. Seorang pria dan wanita tengah menatap terkejut ke arahku. Sesak yang kurasa bertambah buruk.
Pria itu tengah menggendong seorang bayi yang sepertinya baru saja dilahirkan, sedangkan si wanita terbaring diatas ranjang dengan tangan yang terinfus.
Sedikit tersenyum, "Selamat atas kelahiran bayinya, mas."
Mengerjapkan mata beberapa kali agar air mataku tidak jatuh saat ini juga.
"Aku pulang dulu." Aku berbalik kemudian berjalan keluar dari ruangan menyesakkan itu.
Kini aku tahu jawabannya.
-------
KAMU SEDANG MEMBACA
Day After Day (On going)
General FictionReina Lesya Praditha, seorang mahasiswi yang baru saja menginjak usia 22 tahun memilih keputusan besar dalam hidupnya. Menikah diusia muda dengan pria yang sudah menjadi kekasihnya selama hampir 3 tahun dan meninggalkan bangku perkuliahan demi mengu...