part-2

43 9 1
                                    

Tangisan yang lagi-lagi gadis kecil dengar, disamping kamarnya.tempat tidur dimana kedua orang tuanya bertengkar hebat disana.suara demi suara bantingan yang terus saja berbunyi,membuat gadis kecil itu mengumpat dibawah kasur karna takut.

"Harus berapa wanita lagi,agar kau berhenti untuk pulang larut seperti ini!"

Begitu menekan dengan ucapannya,wanita yang sudah menanjak usia kini menatap tajam sang suami didepannya.

"Sudahku bilang!berhenti untuk mengurus hidupku!"

Tak kalah keras,kini sang suamilah yang berteriak,membuat sang gadis kecil menutup rapat telinganya.

"Apa kau tidak kasihan dengan anak kita?dia slalu bertanya tentang dirimu!"

"Cih!dia bukan anakku!dia anakmu!aku hanya membantumu untuk membesarkan anak haram itu"

Sakit yang tidak tertahan,rasa sesak dihati begitu saja menghantam keras,nafas yang tidak beraturan pun ikut adil didalamnya,hanya kata entang yang ia ucapkan sukses membuat sang ibu terisak sakit.

"A-apa?kenapa kau mengatakan itu Youngmin!kau sudah berjanji untuk tidak mengatakan ucapan kotor itu!dasar baji-"

Plak!

Satu tamparan lolos dipipi mulus sang istri,air mata yang terus saja keluar membuatnya lebih menyedihkan.tatapan sendu tak kuasa untuk menahan amarah yang bergejolak.

"Lebih baik kau yang menjaga ucapanmu,Soo Hyeon!atau aku akan mengusirmu dan anakmu itu!"

Bugh!

Itu adalah suara bantingan pintu yang setiap malam terdengar,tidak ada ucapan yang harmoni,semua tergantikan oleh teriakan satu sama lain.

Soo Hyeon hanya menangis,merasa sesak didada terus saja datang, kapan ia akan berhenti menangis?sudah terkuras banyak air matanya.

Gadis kecil perlahan membuka telinganya,saat suara sudah kembali hening.rasa ketakutannya membuat ia sulit untuk beranjak keluar kolong kasur.

Perlahan ia merangkak,menaiki kasur dan memeluk kedua kakinya.sulit untuk ditahan,ia juga menangis dipelukan kedua kakinya,meredam suara dengan menundukkan wajahnya.

"Ayah jahat"

Lirihan yang menghantui pikirannya membuat ia tak bisa berfikir jernih,rasa takut terus saja memaksa masuk kedalam dirinya.pikiran anak yang berusia 7 tahun ini dipenuhi teriakan yang kejam.

Ceklek.
Pintu terbuka,sudah ada wajah malaikat yang masih bisa tersenyum diambang pintu.membawa beberapa koper yang diseretnya,ia menghampiri putrinya.

"sayang kau takut ya" tanyanya,sang gadis hanya mengangguk pelan.ibu hanya tersenyum sendu.

"Ayo kita pergi dari sini,ibu tidak mau kau terus-terusan merasa takut"

Gadis kecil mengangguk,ia mengikuti ibunya saat tangan kananya ditarik untuk keluar bersama.

Jalanan sepi tidak dihiraukan oleh mereka,rasa tergesah-gesah terus saja terpampang dimimik wajahnya.gadis kecil yang hanya mengikuti tarikan ibunya pun turut diam,enggan untuk menatap wajah sedih milik malaikat baik dirinya.

Hentakan kaki pun diam,saat gadis kecil melepaskan tautan tangannya,ia berlari kecil kembali untuk mengambil sendal miliknya, yang tertinggal karna langkah yang cepat .

Saat tengah memasang kembali,cahaya sinar menembak dirinya,kelajuan benda hitam yang semakin dekat membuatnya semakin bingung,dan saat itu.

Tiiit!tiiiit
"Yuju-ahh Awas!"

suddenly became a stalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang