Tinn tinnn...
"Katanya Wahyu mau ikut?"tanya Pak Iman.
"Iya paling nanti jam delapan udah jalan ke sini."jawa Laras.
Bu Yuni yang mendengar suara klakson mobil segera membukakan pintu rumah,Laras dan Pak Iman yang sedang berbincang di ruang tengah.
"Owalah Mas Wahyu ganteng poll.."
seru Bu Yuni."Ngga nyangka bisa ketemu kamu lagi."ucap Bu Yuni terkesima.
"Hahaa ibu bisa aja."sahut Wahyu.
Laras yang mendengar percakapan Wahyu dan sang ibu, cepat-cepat ke teras untuk memastikan.
"Lohh ibu,kok tamunya ngga disuruh masuk si?"rayu Laras.
"Ohh iyaiya, silahkan masuk lee,ibu duluan mau siap-siap."seru Bu Yuni.
"Iya buk."sahut Wahyu.
"Biasa ibu,kalo liat laki-laki ganteng kaya gitu."ucap Laras.
"Berarti saya ganteng dong?"rayu Wahyu ke Laras.
"Biasa aja,ayo masuk!"seru Laras sambil menarik tangan Wahyu.
"Ehh ehh iya.."
Wahyu duduk di ruang tamu Laras,
terpajang foto keluarga saat Laras diwisuda beberapa tahun lalu."Dia lulusan UNY ya?"batin Wahyu.
"Anak tunggal lagi."ucapnya lirih.
"Apa mas?"seru Laras yang mendengar ucapan Wahyu.
"Ngga ngga papa,eh pake mobil saya aja,mobilmu di rumah."sahut Wahyu.
"Ngga papa nih pake mobil mas?"
"Ngga papa,santai aja kali."kata Wahyu.
"Ya udah, semua udah siap kan pak bu?"tanya Laras sambil melongok ke ruang tengah.
"Udah ini, ayo gasss."sabut Pak Iman.
Mendengar ucapan Pak Iman Wahyu jadi tertawa kecil.
"Biasa,dia suka ngetrip ke gunung,
motoran, pokoknya jalan tapi ngga ada tujuan ke mananya,hobi banget."
ucap Laras menanggapi tawa Wahyu."Sama ibu ngga ngetripnya?"
"Ya iya lah,masa sendirian ya ngga seru."sahut Laras sambil menggelengkan kepalanya.
.
.
.
"Udah siap semua pak? bu? ras?"
tanya Wahyu ke ketiganya."Sudahh..."
"Ras kamu depan aja sama Wahyu,
bapak sama ibu di belakang."kata Pak Iman."Ya udah,ngga papa."sahut Laras.
Setelah duduk di depan Laras terkesiman dengan gantungan bergambar baju taruna animasi.
"Mau kemana nihh?"tanya Wahyu.
"Ke Balekambang utamanya."seru Bu Yuni.
"Dan setelah itu kita jelajahi kuliner solo..."tambah Pak Imam.
"Bapak udah tua jangan makan aneh-aneh nanti tambah gemuk loh."
rayu Laras ke Pak Iman."Ngga papa lah sekali-kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny of Allah [END]
RomanceDari seutas doa yang dulu dipanjatkan, dengan kekuatan doa dan sekarang adalah kenyataan.