"Jubaedah..."seru Laras.
"Hah? Siapa mba?"tanya perias.
"Itu, sahabat saya di belakang.."sahut Laras.
"Waduh waduh,ini siapa ya? Jubaedah ngga kenal."ucap Yuli.
"Ini Maemunah dong alias Laras."ucap Laras.
"Ini benar-benar bikin pangling ras,kaya bukan kamu aja."
"Yang rias,yang pinter.."sahut Laras.
"Hehe,makasih loh mba Laras...."
"Haha...iya."
"Beneran ras,aku aja sampe bingung siapa kamu."
"Halah,kamu."
"Wow,ini Bu Sri sama Bu Yuni udah pada cantik aja..."sanjung Yuli.
"Ibu mah duluan,jadi cantik duluan karena dirias."
"Calon mu dimana ras?"
"Ngga tau,dari tadi aku sampe di hotel ngga liat sama sekali."
"Nah lo,kemana?"
"Lagi di bawah yul,tenang aja.."ucap Bu Yuni.
"Haha..bercanda tante.."
"Ras, temen-temen banyak yang ke Solo loh,mau liat kamu nikah."ucap Yuli.
"Iya toh?"
"Iya, pada ngabarin aku.."
"Yang nikah siapa,yang dikabarin siapa."
"Kan Yuli orang penting nya Laras."bangga Yuli.
"Bangga bener ni orang,Farah sama Shela mana?"
"Belom dateng,lagi dijalan kayanya."
"Lah,ngga nginep di hotel ini?"
"Ini hotel mewah kali ras,first time aku ke sini."
"Haha,biasa aja.."
"Ijab qobul udah hafal?"tanya Yuli polos.
"What? Ijab qobul?"
"Iya,kan kamu mau nikah."
"Denger sini yul, i j a b q o b u l."jelas Laras di telinga Yuli.
"Hahaha...iya iya maaf maaf."
"Ada-ada aja,emang aku yang mempelai pria."
"Kali aja."
"Ingin ku sentil ginjal mu yul.."
"Ini kalo bisa aja.."
"Heh..."
"Halo yul..."panggil Shela di telfon.
"Iya? Dimana?"
"Di bawah,di pintu depan."
"Ya masuk aja,aku di atas sama Laras lagi dandan."
"Beneran di sini kan? Ga salah."
"Ya ngga lah,masa iya nyasar."
"Ini mah,kaya nikahan raja aja."
"Bisa ngga she? Biasa aja, tinggal masuk kok ya."
"Iya iya,maaf laaa.."
"Si Farah mana?"
"Katanya udah di parkiran,tak tunggu aja dah."
"Kamu dateng sama siapa?"
"Satu RT aku bawa, tenang aja ngga ada yang ketinggalan kok."ucap Shela santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny of Allah [END]
RomanceDari seutas doa yang dulu dipanjatkan, dengan kekuatan doa dan sekarang adalah kenyataan.