14

2K 155 2
                                    


"Ibuuuu..."seru Laras.

"Apaa?"

"Ke resto yuk.."ajak Laras.

"Ngga mau ah,baru aja ibu ke sana Kamis,masa Jum'at lagi."

"Nah emang kenapa?"

"Ngga papa.."

"Kamu sendiri aja,abis jumatan."

"Emang aku laki,nunggu jumatan."

"Ya kan kalo pagi gini,semua pasti terkontrol."

"Oh iya iya.."

"Bu aku mau main."ucap Laras.

"Kemana?"

"Ke rumah Sari,kan baru lahiran dia."

"Sanaa,sendiri berani kan?"

"Berani lah,kan aku udah gede."

"Sana.."

Laras pun berjalan menuju rumah Sari, temuannya dulu,rumahnya tak jauh dari rumah Laras.

"Eh Laras..pulang kapan?"tanya seorang.

"Pulang kemarin siang bu.."

"Laraaas.."seru seorang wanita paruh baya.

"Iya,budhe..."

"Pulang to kamu?"

"Iya ini.."

"Gimana? bawa calon?"

"Hehee belom budhe.."

"Ayo ndang nikah too,temen mu udah nikah semua kok yoo.."

"Insyaallah budhe, do'akan saja."

"Cari duit emang penting,tapi kalo ngga punya pasangan gimana?"

"Astaghfirullah..."batin Laras.

"Ya udah budhe,Laras mau ke rumah Sari."

"Nah, dia malah udah punya anak..
kamu kapan?"seru Budhe sambil berlalu.

"Ya Allah,ngedumel bikin dosa aja."
batin Laras.

•••

Laras pun sampai di rumah teman lamanya, terlihat seorang perempuan sedang menggendong bayi.

"Assalamualaikum,sar..."sapa Laras.

"Ealah,Laras..."

"Wah, anakmu lucu sekali."

"Cantik kan?"

"Perempuan?"

"Iya, perempuan.."

"Cantik kok,ngga kalah sama ibunya."

"Ayo masuk ras.."ajak Sari.

"Suamimu kerja sar?"

"Iya,baru saja berangkat."

"Sekarang kamu dirumah saja?"

"Iya, sekarang kamu beda ya.."

"Beda gimana?"

"Tambah cantik,sekarang tinggal di kota yaa.."

"Anak rantau bisa apa,jauh dari rumah ngga enak rasanya."

"Ngga enak dari mana?"

The Destiny of Allah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang