"Gimana? Paham anak-anak?"tanya Laras.
"Paham bu..."jawab anak-anak.
"Nah,sekarang halaman 56 dikerjakan di rumah untuk pr ya.."
"Bu.."panggil Yoga.
"Iya, Yoga ada yang mau ditanyakan?"
"Sampai nomer berapa?"
"Sampai nomer 25, ditulis di buku tugas."jawabnya.
"Terimakasih bu.."
"Iya..."
"Bu Laras..."panggil Sandi.
"Ya,Sandi?"
"Om Wahyu kok ndak pernah ke sini lagi?"
"Lagi tugas."
"Jauh ya bu?"
"Iya,jauuuuhh.."
Bel sekolah pun berbunyi, anak-anak bergegas merapikan barang-barang dan pulang.
"Ayo masukan alat tulisnya,kita pulang."suruh Laras.
"Sudah bu,saya pimpin doa ya.."
"Iya, ayo.."
"Berdoa selesai, assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsalam..."jawab Laras.
Anak-anak bersalaman dengan Laras satu per satu.
"Jangan lari-lari loh, hati-hati.."
"Iya Bu..."
"Nyebrang liat kanan kiri dulu ya.."
"Siap bu.."
"Tidak ada tugas,aku mau mampir ke rumah Bu Sri."ucap Laras.
Mobilnya pun langsung melaju ke sebuah toko roti kesukaan Bu Sri.
Setelah ke toko roti, menyusuri jalanan solo yang asri,menuju rumah Prambudi.
Gerbang tinggi tertutup rapat, terlihat pak supir ada di balik gerbang.
"Eh, non Laras..masuk non.."ucap Pak Ratno suami Bi Atih.
"Iya pak, Ibu ada di rumah?"
"Nyonya ada di taman belakang non."
"Ya sudah,saya ke sana dulu,mari pak.."ucap Laras.
"Nggih non,monggo.."
Laras berjalan melewati bunga-bunga tanaman Bu Sri yang tampak indah, bangunan jawa klasik didominasi dengan warna coklat.
"Loh,non Laa.."sapa Bi Atih.
"Suut...diam bi."Laras mencegah berbicara.
"Ibu..."sapa Laras.
"Nduk Laras...halah kamu tau aja ibu sedang rindu kamu."
"Hehe ibu bisa aja."
"Kamu ngga ngajar?"
"Udah selesai,tadi ngga ada tugas jadi mampir deh ke sini."
"Ya sudah,ayo masuk,ibu mau cuci tangan dulu,kotor."
"Ibu sedang berkebun ya?"
"Iya,nanam bibit baru."
"Favorit sekali ya ibu, bunga nya mahal mahal lagi."
"Kok tau?"
"Ibu Laras juga sering beli-beli."
"Wah satu hobi ini,calon besan."
"Ini bi,ada sedikit roti."ucap Laras memberikan sebungkus roti ke Bi Atih.
"Terimakasih ya ras, repot-repot kamu."sahut Bu Sri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny of Allah [END]
RomansaDari seutas doa yang dulu dipanjatkan, dengan kekuatan doa dan sekarang adalah kenyataan.