7

2.7K 207 1
                                    

"Jaga kesehatan di sini ras."kata Pak Iman.

"Iya pak,kalo ada apa-apa nanti kabarin ke sini aja pak."sahut Laras.

"Insyaallah resto ngga akan serius masalah nya."reda Bu Yuni.

"Aamiin..."

Dengan setelan kemeja dongker,
celana berwarna cream rambut cepak khas tentara dengan sneaker.

"Assalamualaikum..."salam Wahyu dari luar dengan membawa tentengan.

"Nah itu kan Wahyu,bapak bukain pintu dulu."ucap Pak Iman.

"Waalaikumsalam lee,loh ini bawa apa?"ucap Pak Iman.

"Ini oleh-oleh buat dibawa pulang pak,maaf cuman sedikit."sahut Wahyu.

"Yaa ngrepotin kamu jadi ya?"

"Ngga kok pak."

"Elaah ayo masuk masuk, sampai lupa disuruh masuk tamunya."ajak Pak Iman.

"Hehee iya pak,udah pada siap?"tanya Wahyu.

"Sudah ini tinggal berangkat.."sahut Laras.

"Ayo ayo berangkat udah sembilan seperempat ni.."ajak Bu Yuni.

"Eh iya,ayo pak,bu,ras..."ajak Wahyu.

"Maaf loh Yu jadi ngrepotin kamu terus,apa lagi ini di bawain oleh-oleh banyak banget."ucap Bu Yuni.

"Ngga papa bu,sini kopernya bu."
sambil menyambar koper di tangan Bu Yuni.

"Ehh ngga usah lee."sahut Bu Yuni.

"Ayo ayo masuk semua sudah siang ini."ajak Wahyu.

"Kita berangkat...."seru Laras.

Dalam kurun waktu 20 menit mobil Wahyu telah sampai di stasiun Solo Jebres.

"Pak,Bu jaga kesehatan di sana ya, insyaallah setelah pembagian raport murid aku bisa pulang."ucap Laras.

"Jangan di paksakan kalo ngga bisa pulang ras..."sahut Pak Iman.

"Ngga kok pak."

Suara monitor sudah menunjukan bahwa kereta yang akan ditumpangi Pak Iman dan Bu Yuni,sudah akan segera berangkat.

"Kok ngga ke Banjarnegara bu? ke Batang?"tanya Wahyu.

"Iya,mau meninjau pembangunan resto di kampung halaman bapak."

"Oh bapak orang Batang.."

"Ibu sama bapak berangkat dulu ya ras..."ucap Bu Yuni ke Laras.

Ketiganya berpelukan,kembali berjauhan,antara jarak dan waktu yang saling membatasi.Akan ada waktu mereka selalu bersama.

"Udah to nduk,jangan nangis."ucap Pak Iman,sambil mengelus kepala Laras.

"Iya pak..."

"Kapan-kapan kita ke sini lagi kok,
tenang aja..."kata Bu Yuni.

"Titip Laras ya lee.."ucap Pak Iman ke Wahyu.

"Iya pak siap.."

"Pak mohon ijin,mau mau mengajak Laras ke rumah bertemu ibu saya."
ucap Wahyu.

"Apa?"seru Laras.

"Iya ngga papa nduk,Wahyu udah ijin ke bapak kemarin,tapi bapak lupa mau bilang ke mau.."jelas Pak Iman.

"Mau ngga ras?"tanya Wahyu.

"Tapi...ya udah ayok.."jawab Laras.

"Tenang aja ras,ngga sekarang juga ketemunya.."sahut Wahyu.

The Destiny of Allah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang