"Ibu mau ini?"ucap Laras sambil menunjuk semangkuk puding.
"Apa itu? puding?"tanya Bu Yuni.
"Iya buuu..."sahut Laras.
"Berdua aja,kongsian."
Laras dan Bu Yuni pun duduk di sebuah meja di dekat hiasan bunga.
"Bagus ya yang dekor."ucap Bu Yuni.
"Iya lah bu mahal."sahut Laras.
"Bapaknya Abdi,purnawirawan si,
ngga diragukan lagi."ucap Bu Yuni.Tak dikira ada Bu Sri yang sedang mengamati keduanya,Laras yang sedang menyuapi Bu Yuni.
"Ini kan perempuan yang kemarin ada di pengajian sama anak-anak,
terlihat dia dan sang ibu sangat akrab, coba saja dia masih single."batin Bu Sri."Assalamualaikum.. permisi boleh bergabung."minta Bu Sri.
"Ohh iya silahkan tante duduk..."ucap Laras menarik kursi untuk Bu Sri.
"Terima kasih."ucap wanita tua dengan tubuh gemuk.
"Sendirian saja nopo buk?"tanya Bu Yuni.
"Mboten,tadi sama anak cowok lagi jumatan dia."sahut Bu Sri.
"Ohh begitu..."
"Ibu ke Bu Tuti dulu ya ras,monggo ibu..."pamit Bu Yuni ke Laras dan Bu Sri.
"Nggih monggo bu..."sahut Bu Sri.
"Nduk,namamu siapa?"tanya Bu Sri.
"Nama saya Laras buk.."
"Umurnya berapa?"
"Mau 25 tahun buk.."
"Belum menikah?"
"Hehe belum buk."
"Punya pacar pasti...atau pacarmu polisi temenya Abdi?"
"Ngga punya pacar saya buk."
"Mantan pasti punya.."rayu Bu Sri.
"Nggak punya bu,belum pernah pacaran malah saya."jujur Laras.
"Ya bener??"tanya Bu Sri tak percaya.
"Nggih buu,leres."
"Emang kenapa ngga mau pacaran?"
"Ngga mau aja bu,buat apa pacaran kalo akhir-akhirnya putus ya cuman nambah dosa aja,kan zina."jawabnya dewasa.
"Masya Allah."satu kata terucap dari mulut Bu Sri.
"Terus kamu belum punya calon gitu?"
"Belum ada bu,saya percaya Allah menyiapkan seorang yang terbaik untuk saya bu.."
"Aamiin."sahut Bu Sri.
"Tak salah kalau aku mengenalkan Laras dengan Wahyu,toh mereka sama sama single."batin Bu Sri.
"Maaf bu,lelaki sudah selesai salat Jum'at,saya pamit mau salah dhuhur dulu buk."pamit Laras.
"Oh iyaiya saya juga ikut,ibumu mana? sekalian saja bareng."ajak Bu Sri.
"Sebentar Bu Sri saya panggilkan dulu."
Tak sadar Bu Yuni sudah berjalan menuju Laras dan Bu Sri.
"Ayo ras..."ajak Bu Yuni.
"Baru aja mau di panggil sama Laras,
malah sudah dateng."ucap Bu Sri."Hahaa...ikatan batin kayaknya."sahut Bu Yuni di susul tawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny of Allah [END]
RomansaDari seutas doa yang dulu dipanjatkan, dengan kekuatan doa dan sekarang adalah kenyataan.