20

2.1K 147 2
                                    


"Ngomong ngomong,buku mu mau dirilis kapan?"tanya Shela.

"Agustus."

"Tunggu tunangan pulang ya??"rayu Shela.

"Tau aja kamu."

"Kan sekarang Juni, berarti dua bulan lagi dong?"

"Iyaaa.."

"Enak ngga ras punya tunangan tentara?"

"Biasa-biasa aja."

"Ga mungkin, pasti ngga biasa-biasa aja."

"Ya gitu deh."

"Komunikasi sama dia lancar?"

"Lancar."

"Tiap hari?"

"Ngga,kadang dua tiga hari,malah hampir seminggu."

"Walah,kok kamu kuat?"

"Kenapa ngga kuat? Kan udah biasa."

"Padahal kalian kenal baru beberapa bulan,dianya udah serius aja ya."

"Itu baru namanya laki-laki yang baik."

"Kamu juga serius?"

"Ya elah,kamu kok kayak meragukan bener ya."protes Laras.

"Ga percaya aja."

"Sumpah demi Allah,aku serius."

"Iya iya...percaya."




Drtttt.. drtttt..
Dering handphone Laras berbunyi.

"Assalamualaikum Laras..."panggil Wahyu.

Shela bingung melihat Laras yang tersenyum gembira setelah mendengar telfon dari seseorang.

"Wa'alaikumsalam abang.."

"Kamu lagi apa?"

"Lagi diluar."

"Huuu malam minggu jalan-jalan bareng siapa?"rayu Wahyu.

"Biasa si Shela ngajak ketemu."

"Pasti curhat?"

"Tau aja,kamu lagi istirahat?"

"Iya,lagi boleh pegang handphone."

"Udah liat foto yang ku kirim?"

"Udah... ganteng dari kecil kan aku?"

"Emang dasar kamu, percaya diri..."

"Kok bisa dapet fotoku si?"

"Tadi siang ke rumah ibu, main."

"Ngapain aja?"

"Main, cerita-cerita,makan bareng."

"Sering-sering ke rumah,ibu ngga ada temen."

"Iya,siap kapten."

"Seru banget kayaknya."

"Makanya cepat pulang dong."

"Sabar, Agustus dua bulan lagi."

"Sekarang bulan apa?"tanya Laras.

"Sekarang Juni."

"Bulan besok apa?"

"Juli."

"Yang ulang tahun siapa?"

"Siapa ya?"

"Siapa ya?"

"Akuuuu..."sahut Wahyu.

"Ih emang boleh lama-lama nelfonnya?"

"Apa yang ga boleh buat kamu."

"Gombal terus,sehat kan di sana?"

The Destiny of Allah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang