23

1.9K 144 1
                                    

"Pagi-pagi ceriaaaa,udah sehat ngga sakit lagiii.."seru Laras bagai petir di siang bolong.

"Enaknya ngapain ya? Sabtu gini?"

Laras mulai menyusun rencana seraya memandangi pemandangan dari atas balkon rumah.

"Telfon si abang lah.."

"Assalamualaikum sayang? Ada apa?"

"Wa'alaikumsalam,ngga papa pengin telfon aja."

"Kangen ya? Besok juga ketemu."

"Ngga kangen loh, pengin denger suara abang kapten aja."

"Ngaku aja kenapa.."

"Malu mau ngakunya wkwkw."

"Yah kan ngaku akhirnya."

"Kata ibu, aku suruh jemput besok."

"Ga usah,nanti capek kamu."

"Kan suruh ibu ,disupiri Pak Ratno.."

"Terserah kamu aja,kalo iya mau ke sini aku tunggu."

"Ya udah,udah makan belom?"

"Udah,tapi ga selera."

"Kenapa? Sakit?"

"Ga selera kalau bukan kamu yang siapin."

"Aku juga ga pernah nyiapin kok.."

"Yang nemenin gituu.."

"Manja bener ni bujang."

"Nanti kalo ketemu siapin,terus suapin ya.."

"Kaya anak kecil,ponakan aku."

"Ngga apa-apa,kan kaya anak lama ga ketemu emaknya."

"Ya Allah sejak kapan ane jadi emak emak."

"Kamu ngga main nih Sabtu gini kan enak buat main."

"Ga ada temen,semua temen udah pada sama keluarga masing-masing."

"La musuh mu mana?"

"Ane ga punya musuh yee."

"Si Yuli ituuu.."

"Ga tau dimana,kaya setan biasa tau-tau muncul,telfon. Biasa juga ngilang berhari-hari."

"Di Semarang apa Solo dia?"

"Ngga tau,sama sekali ga ada kabar berita,sekali ketemu kaya kucing sama tikus."

"Paling abis ini dia telfon ngajak ketemu,dijamin."

"Kaya peramal aja kau."

"Iya nih,ada indera ke sembilan gitu.."

"Orang-orang indera nya max enam,ya kali kamu malah sembilan."

"Kan istimewa."

"Di hatikuuu.."

"Ih,si embak malah terus terang."

"Biar ga penasaran kamu nya."

"Aduuuhh.."gumam Laras.

"Kenapa? Perutnya sakit? Pusing? Apa gimana?"

"Mules aduh.."

"Hii jorok banget,sana sana ke kamar mandi."

"Mau ikut ngga???"

"Ampun ni orang, sana sana tutup dulu aja telfonnya."

"Ya udah, dari situ aja aku kebelet banget..."

•••

"Sayang...."seru Yuli.

"Apa?"

The Destiny of Allah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang