"Eomma jimin berangkat!! "
Teriak si lelaki mungil seraya meraih gagang pintu.
Ceklek
"Eoh.. Anda lagi? "
Jimin nampak kebingungan melihat si pria jangkung pemilik galeri telah berdiri di depan pintu rumahnya.
"Bagaimana anda tau rumah saya? "
"Maaf telah lancang sebelumnya. Perkenalkan nama saya kim Namjoon.. "
Jimin pun membungkuk hormat dan masih merasa bingung.
"Sang pelukis ingin bertemu dengan anda.. "
"Ahh.. Maaf tapi hari ini aku ada ujian.. Maaf sekali ya mungkin lain kali.."
Jimin membungkuk kemudian pergi.
*****
Seharian entah mengapa jimin merasa ada sepasang mata yang terus mengawasi pergerakan nya. Saat di dikantin, di perpustakaan, bahkan di dalam toilet. Ia terus merasa ada yang menguntit.
Sepulang kuliah si manis segera mempercepat langkahnya saat dirasa ada bayang-bayang yang terus mengikutinya.
'Apa orang tadi mengikuti ku sampai seperti ini.. '
Sungguh jimin jadi merasa sangat cemas sekarang. Ia masuk rumah dengan terburu dan tak lupa mengunci semua jendela dan pintu.
Satu jam dua jam. Namja manis itu masih berkutat dengan tugas kuliahnya. Di temani secangkir kopi, jari nya asyik mengetik, menyelesaikan tugasnya.
Ting tong
Si mungil pun segera turun dan membuka pintu, namun anehnya tidak ada seorang pun diluar.
Hanya hembusan angin malam dan sinar rembulan yang menyapanya. Membuat bulu kuduk jimin tiba-tiba merinding.
"Dasar orang iseng.. "
Jimin pun kembali masuk ke kamar dan mengunci pintu. Perhatiannya terpusat pada tugas di laptop tanpa menyadari ada sesosok bayangan hitam yang berdiri disudut kamarnya. Menatap penuh kagum pada punggung sempitnya.
Jam menunjukan pukul 11 malam. Mata jimin mulai terasa berat dan lelah. Ia pun memutuskan mematikan laptop dan tidur.
Masih tak menyadari kehadiran makhluk lain didalam kamarnya. Jimin tidur dengan tenang.
Tidak ada satu detik, sang makhluk sudah melesat dan berada di atas tubuh jimin. Memandangi wajahnya lekat-lekat dan perlahan membelai permukaan kulitnya yang halus.
Mulai dari kening, pipi, dagu hingga lengan. Membuat si mungil bergerak gelisah tak nyaman namun masih terlelap.
Perlahan makhluk itu semakin mendekat pada perpotongan leher jimin dan mencium aroma wangi yang memabukan. Sekuat tenaga sang vampir menahan hasrat haus akan darah.
BRAKKK
PRANKK
Jimin terkejut dan langsung bangun dari tidurnya. Dilihatnya lemari kayu berisi pakaian sudah remuk dan jendela kamarnya pecah.
Jantung nya berdegup kencang ketakutan. Entah makhluk apa yang bisa melakukan hal semacam itu. Jimin sangat takut
Malam itu jimin jadi tidak bisa tidur dan menonton TV semalaman. Perlahan tangannya mulai mengusap lengannya sendiri dan seketika jantungnya berdenyut nyeri tanpa alasan. Ada apa sebenarnya, mengapa hal aneh tiba-tiba terus terjadi padanya.
****
"ARRRGHHHHHHH!!! "
Sang makhluk tampan meraung kesakitan di dalam castle megahnya. Ada hasrat membunuh yang sedang berusaha ia tahan mati-matian.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORTAL (vmin) END
VampiriKutukan membuat dia menjadi makhluk abadi yang haus darah. Selama berabad-abad dirinya tinggal dalam sebuah castle jauh ditengah hutan. Sendirian menanti reinkarnasi Sang belahan jiwa. warn! bxb vampir