5

3.5K 421 52
                                    

Jimin berangkat kuliah seperti biasa, dengan tergesa ia berjalan menyusuri lorong karena sebentar lagi kelasnya akan dimulai.

"Tugasnya sudah selesai? "
Tanya Yoongi

Jimin menggeleng lesu. Bagaimana mau selesai jika otaknya terus dipenuhi taehyung dan masa lalunya.

"Yakk.. Deadline nya tinggal tiga hari lagiii.. "

"Iya iya.. Nanti malam akan ku bereskan.. "

Pria manis itu sedang malas berdebat sekarang.

"Bagaimana kalau nanti kerjakan di cafe lagi.. "
Ajak HoSeok.

"Terserah.. "

Yoongi dan hoseok saling memandang, tumben sekali sahabat manis mereka ini pelit kata.



****

Sore menjelang malam jimin bersiap didepan cermin seraya menyemprot beberapa parfum ke tubuhnya.


"Kamu tidak memerlukan benda itu.. Aroma mu sudah memabukan dari sananya.. "

Suara berat yang tak asing lagi bagi jimin tiba-tiba menginterupsi kegiatannya. Dapat si mungil lihat bayangan makhluk itu tengah berdiri dibelakangnya.

"Bukankah kamu sudah janji untuk tidak menggangguku lagi.. "

"Kamu duluan yang melanggar perjanjian itu dengan datang padaku kemarin.. "

"Nghh.. "

Taehyung merengkuh jimin seraya melakukan kebiasaannya, meraup aroma jimin dalam-dalam pada perpotongan lehernya.

"Aku mau pergi.. Jangan mengikuti ku "

Jimin mendorong tubuh taehyung seraya menyambar tas nya yang tergeletak diatas ranjang. Si mungil pergi ke cafe dengan naik taxi.

Dari jauh ada sepasang mata berwarna ungu royal tengah menatap kepergian nya. Siapa lagi jika bukan pemilik sah sang permaisuri, makhluk terkutuk selain taehyung.

Satu-satunya manusia yang pernah taehyung jadikan vampir sama seperti dirinya hanyalah sang raja yang memberi kutukan padanya.

Dengan kecepatan cahaya, makhluk itu melesat mengikuti jimin.


***

"Kenapa wajahmu memerah? "
Tanya Yoongi.

"Jinjja?"
Jimin memegang kedua pipinya, apa benar dirinya tengah merona. Padahal dia kan hanya sekedar mengingat sentuhan taehyung, masa iya sih sampai merona.

"Iya.. Sekarang bahkan sudah semerah tomat.. "

"Ahh aku mau ke toilet dulu.. "
Ujar si mungil seraya buru-buru beranjak dari tempat duduknya.

"Haiss dia itu kenapa sih"

"Entahlah.. "

****

Jimin mencuci tangan dan wajahnya pada keran wastafel. Saat dirinya mengangkat wajah, jimin terkejut melihat sudah ada seseorang berdiri dibelakangnya.

"Aigo.. "

Lelaki tampan itu tersenyum tipis seraya membungkuk.

"Maaf mengejutkan.. "

"Ahh gwenchana.. "

Jimin berusaha mencairkan suasana dengan terkekeh pelan.

Tak diduga lelaki tampan itu mengulurkan tangannya. Jadilah keduanya berkenalan di dalam toilet.

IMMORTAL (vmin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang