6

3.3K 398 23
                                    

Saat jimin berjalan menuju halte bus, tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang mengejutkan dirinya.

"Jiminie.. Kajja.. "

"Ahh tidak usah kookie.. "

"Tidak merepotkan kok.. Kajja.. "
Rengek jungkook yang akhirnya membuat jimin menurut.

Di dalam mobil, sang pria kelinci menyetel musik.

"Ini lagu kesukaan ku.. "

"Oh ya? Ini juga lagu kesukaan ku.."

Kedua namja itu menyanyi bersama di sepanjang jalan dengan raut wajah yang ceria dan bahagia.

Saat jimin akan turun dari mobilnya. Jungkook menahan pergelangan tangan mungil itu.

"Eh.. "

"Apa kamu tau nanti malam ada sebuah konser musik.. Datanglah bersamaku jimin ah.. "

"Woah jinjja? "

Jimin pun mengangguk dengan semangat, karena memang dia penikmat musik.

Si tampan pun tersenyum puas seraya melihat punggung jimin yang berlalu pergi. Dari kejauhan  namja manis itu melambai kearahnya. Jungkook pun hanya mampu terkekeh gemas dengan tingkah jimin.

****

"Apa kau berkencan dengan jungkook? "
Tanya Yoongi.

"Aniyoo.. Hanya teman saja kok"
Balas jimin seraya mencatat materi.

"Tapi seperti nya dia menyukaimu.. "

Si manis hanya mengedikan bahu seraya tetap fokus pada catatannya. Jimin memang seperti itu, sifatnya sangat cuek padahal yang suka padanya sangat banyak.

Dirinya juga dijuluki sebagai primadona kampus. Karena wajah cantik dan tubuh sexy miliknya. Namun jimin tidak pernah suka jadi pusat perhatian seperti itu.

"Jangan lupa tugasnya jimmm"

"Ndee akan ku selesaikan tenang saja.. "

Jimin melambaikan tangan seraya berjalan menuju halte bus. Matahari nampak bersinar terang hari ini.

Mungkin alasan itu yang membuat taehyung tak keluar menemuinya. Sejujurnya jimin sedikit kecewa tapi dia mengelak dari rasa itu.

****

Sembari menunggu malam tiba, si manis terus berkutat dengan artikel dan laptopnya. Tugas itu tak main-main banyaknya. Jimin sampai kalap dan mual.

"Ashhh banyak sekali sih bagianku.."

Tak terasa waktu berlalu. Jimin pun segera mandi dan bersiap untuk pergi. Bersamaan dengan suara klakson mobil, taehyung tiba didalam kamarnya.

"Mau kemana? "

"Pergi.. Tidak usah membuntuti ku. "
Tegas jimin.

Taehyung hanya diam melihat kepergian sang reinkarnasi. Sifat nya sungguh berbeda dari sang permaisuri. Membuat taehyung kadang kualahan dengan jimin masa sekarang yang sedikit ketus.

***

Jungkook dan jimin pun tiba di tempat konser lokal. Tidak begitu ramai namun tidak sepi. Keduanya membeli minum dan cemilan seraya mendengar pertunjukan musik itu.

Entah bagaimana posisi jungkook kini sudah memeluk jimin dari belakang. Keduanya begitu santai menikmati alunan musik yang menenangkan.

Tanpa jimin sadari taehyung mengepalkan tangannya dari kejauhan. Bukan ke arah jimin, namun pada pria yang tengah memeluknya.

Sang raja lalim yang turut menjadi vampir, jeon jungkook.

Mata taehyung yang se hijau jamrud bersahutan dengan manik si ungu royal.
Keduanya saling menatap tajam dan Seketika jungkook menyeringai.

Dengan sengaja ia mengeratkan pelukannya membuat jimin mengeluarkan ekspresi yang ambigu.

"Ahh Kookie.. "

"Sebentar saja jiminie.. Tubuhku kedinginan.. "

Jimin yang polos pun mengangguk pasrah. Dia sungguhan percaya bahwa jungkook kedinginan maka dari itu si mungil mengijinkan jungkook memeluknya.

Sekali lagi dengan sengaja jungkook membenamkan wajahnya pada ceruk leher si manis.

Taehyung benar-benar murka sekarang. Ingin rasanya dia datang ketengah dan menghajar jungkook sekarang juga, namun dia masih menghargai jimin.
Apa yang akan dipikirkan si mungil jika ia tiba-tiba datang membawa kerusuhan.

Pria tan itu memutuskan untuk melesat sejauh mungkin. Hatinya bagai ditusuk ratusan jarum melihat jimin disentuh pria lain.

Apalagi yang menyentuh jimin adalah jungkook. Sosok yang sama yang merebut jimin pada masa lalu darinya.

Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi untuk kedua kalinya.

***

Taehyung mengerang dan mengeluarkan air mata darah hingga taringnya mencuat ngeri

Namjoon, sang pelayan setia pun mendatangi tuannya dengan cawan berisi darah binatang.

"Tenangkan diri anda tuan.. "

Usai menenggak habis taehyung melempar cawan itu ke sembarang arah.
Dirinya benar-benar sedang hanyut dalam api cemburu.

****

"Terimakasih Kookie.. Sampai jumpa lagi.."

"Nde jiminie.. Selamat malam.. "


Jimin pun masuk kedalam kamarnya dan betapa terkejutnya ia melihat taehyung yang duduk diatas ranjang tengah menenggak secawan darah.

"Kamu.. Terlihat lain.. "

Taehyung membanting cawan yang telah habis itu ke depan kaki jimin, membuat yang lebih mungil terpekik kaget.

Makhluk itu hanya diam memandang manik jimin lekat-lekat setelah itu melesat pergi.

Apa yang sebenarnya terjadi jimin tidak tau, kenapa makhluk itu tiba-tiba begitu padanya. Auranya sangat kelam penuh dengan amarah.

Perlahan si manis membaringkan tubuhnya keatas ranjang.

"Apa kamu tidak tau siapa sebenarnya pria tadi.. "

"Huh.. "

Mendengar suara si vampir. Jimin pun terduduk diranjangnya.

Makhluk sempurna itu tengah duduk di kunsen jendela kamar. Tubuhnya yang abadi berkilauan dibawah sinar rembulan.

"Dia yang memisahkan kamu dariku dimasa lalu.. "

Jimin masih tak mengerti

"Dan sekarang dia mau memisahkan kita lagi.. "

"Aku tidak mengerti.. "

"Akan kubuat kamu mengerti.. "

"Ahh m-mau apa j-jangan.. "

IMMORTAL (vmin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang