Keesokan paginya jimin terbangun dipelukan taehyung. Vampir tampan itu setia memandangi wajah belahan hatinya sejak semalam.
"Kamu tidak tidur?" Tanya si mungil seraya mengedipkan matanya berkali-kali.
"Wajahmu terlalu cantik untuk dilewatkan sedetik.."
Perlahan senyum mengembang indah di wajah jimin. Hatinya menghangat mendengar gombalan receh dari prianya.
Labium mereka pun bertemu untuk sebuah ciuman singkat tanpa nafsu. Hanya beberapa saat, setelahnya taehyung mencolek hidung jimin dengan hidungnya, menimbulkan kekehan kecil dari si mungil.
"Sudah ah.. Aku mau mandi lalu berangkat kuliah.."
"Hmm ne akan kujemput nanti"
"Oke.."
Sekali lagi taehyung mencium bibir kekasihnya sebelum akhirnya berpisah.
Setelah kepergian taehyung, jimin tiba-tiba meremat dadanya sambil meringis kecil. Pria mungil itu bergegas menuju kamar mandi dan meraih sebuah botol di kotak penyimpanan obat.
Diambilnya pil berwarna biru terang itu sebanyak tiga buah sesuai anjuran dokter. Namun sebelum jimin meminum obatnya, ia bercermin. Wajahnya tidak kelihatan sakit dan bibirnya tidak memucat.
"Aku akan baik-baik saja.."
Glek
*****
"Ehem.. Kurasa sahabat kita menyembunyikan sesuatu" Ujar hoseok seraya menyenggol-nyenggol pundak jimin.
"Eh.."
Yang digoda masih belum sadar."Ayolah.. Pasti kau ada sesuatu dengan si malaikat itukan??" Sahut yoongi penasaran.
"Mm bagaimana ya.. Kita itu sudah ditakdirkan bersama bahkan sebelum aku lahir.." Ujar jimin dengan senyum mengembang di wajahnya
Seketika hoseok dan yoongi menjadi cengo dan tidak paham dengan perkataan jimin.
"Bicaramu ngelantur.."
"Aku serius.. Aku dan taehyung itu sudah ditakdirkan untuk hidup bersama sejak kehidupan kami yang sebelumnya..."
Lagi-lagi hoseok dan yoongi bertukar pandang aneh. "Sepertinya dia mulai gila" Bisik hoseok dijawab anggukan singkat oleh yoongi.
"Terserahlah.. Kajja kelas mau mulai.."
jimin mengedikan bahu****
Di dalam kelas lagi-lagi jimin merasakan jantungnya berdenyut sakit. Kali ini bahkan dia mengeluarkan rintihan dari bibirnya.
Kenapa tiba-tiba..
"Kau baik-baik saja, park jimin?"
yang dipanggil segera berdiri dan ijin ke kamar kecil. Kenapa lagi dengan dirinya. Bertahun-tahun diagnosa penyakit ini tak pernah terwujud.
Tapi sekarang, saat dia sudah bertemu dengan belahan jiwanya, penyakit ini malah tiba-tiba kambuh.
"Argh.."
Jimin memejamkan matanya sambil menarik nafas dalam-dalam. "Aku akan baik-baik saja.. Aku akan baik-baik saja.."
Rasanya sangat perih dan sakit. Sesekali nafasnya bahkan hilang dan tubuhnya kaku sulit digerakan.
Tae bagaimana ini..
Tangan mungil itu gemetaran saat meraih pil obatnya. Seiring pandangannya memburam dan pening.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORTAL (vmin) END
VampirKutukan membuat dia menjadi makhluk abadi yang haus darah. Selama berabad-abad dirinya tinggal dalam sebuah castle jauh ditengah hutan. Sendirian menanti reinkarnasi Sang belahan jiwa. warn! bxb vampir