Segala Dalam Diam : 1

2K 140 52
                                    

Bagian Satu.

Perlahan, gadis cantik dan manis itu menghela napas. Namanya Khansa Aleandra. Dalam hati, Khansa menguatkan dirinya sendiri. Ia pun mengambil sapu dan mulai membersihkan kelas, seperti biasanya.

Khansa adalah siswi yang rajin. Ia selalu datang paling awal dan membersihkan kelasnya yang berantakan. Setelah kelasnya bersih dan rapi, Khansa langsung mengambil sebuah buku dari dalam tasnya, dan mulai membaca.

Satu per satu teman-teman sekelasnya datang. Namun Khansa tetap berusaha tak acuh dan fokus pada bukunya. Walaupun nyatanya, dirinya takut. Dalam hati ia hanya terus berdoa dengan kalimat yang sama.

Semoga hal yang sama tidak terulang.

Pelajaran pagi itu pun dimulai.

|Segala Dalam Diam|

Suasana kelas tampak seperti hari-hari biasanya. Khansa memilih untuk pergi ke musala untuk menunaikan ibadah salat duha pada jam istirahat pertama berlangsung, dibanding pergi ke kantin.

Bukannya Khansa tak mau ke kantin. Hanya saja, Khansa lebih memilih untuk menyimpan uang jajannya. Lebih baik menabung uang, dan menabung pahala. Begitulah pikir Khansa.

Saat di perjalanan menuju musala, Khansa terjatuh karena ditabrak oleh seseorang dari belakang.

"Eh? Kalau jalan itu yang bener dong!" bentak laki-laki yang Khansa tebak, baru saja menabraknya.

"Maaf."

Setelah mengucapkan itu, Khansa langsung berdiri dan melanjutkan langkahnya. Walaupun ia tak bersalah, namun ... tetap saja ia sadar diri.

Ia dipandang rendah di sini.

Tapi ternyata tak sampai di situ.

Tangan kanan Khansa ditarik dengan keras hingga membuatnya mundur beberapa langkah dan berbalik.

"Hanya itu?" desis laki-laki tadi. Terdengar jelas sekali ada amarah yang bersembunyi di balik kata-katanya.

"Iya." Khansa menjawab santai seraya melepaskan tarikan tangan laki-laki itu dari tangannya.

"Lo gak lihat? Es kopi gue tumpah gara-gara lo!"

"Aku sudah meminta maaf."

Amarah laki-laki itu semakin memuncak. Tangan kanannya terangkat dan hendak menampar Khansa. Mengetahui hal itu, dengan cepat Khansa mundur satu langkah. Alhasil, tangan laki-laki itu hanya menampar udara.

"Alka Radeva. Laki-laki yang sama, namun sifatnya berbeda setelah tiga tahun berlalu."

Walaupun Khansa berusaha mengalah, namun ia tetap tak akan membiarkan dirinya disentuh laki-laki manapun, dengan cara apapun.

Khansa melangkah pergi, menjauh dari kerumunan orang yang menatapnya dengan tatapan tak suka. Ia kembali melanjutkan niatnya yang sedikit tertunda untuk pergi ke musala.

Laki-laki bernama lengkap Alka Radeva, menatap gadis yang hampir ditamparnya tadi mulai berjalan menjauh. Dalam hati, ia bertanya-tanya.

Siapa dia?

Bersambung ....

A.N : Assalamu'alaikum. Ini cerita ke ... ke berapa ya? Ketiga di genre spiritual - romance yang aku publis. Gitu aja deh.

Ingat, jangan lupa vote dan komen ya.
Karena vote dan komen adalah penyemangat bagi penulis untuk melanjutkan karyanya.

Oh iya. Mau promo dikit. Follow kalau ikhlas ya.

Instagram : @snzafira
Wattpad : Rafira03

Sekian, semoga suka sama cerita baruku.
Assalamu'alaikum.

Segala Dalam Diam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang