Menikah merupakan impian semua manusia yang memiliki seseorang yang sangat dicintai. Begitu pula Erza. Pria mapan berusia 32 tahun itu mencintai seorang wanita yang telah mengisi hatinya sejak duduk di bangku SMA. Ya, Erza sangat mencintai Rara. Ia bahkan rela menunggu wanita itu sampai luluh padanya. Sayangnya, Rara lebih memilih menikah dengan pria lain, yang mana sang suami Rara adalah sahabat Erza sendiri. Ini sudah enam tahun semenjak Erza ditinggal menikah oleh Rara. Dan sampai sekarang hanya ada nama Rara yang mengisi hati Erza. Belum ada wanita lain yang berhak menggantikan Rara. Kalau boleh didefinisikan, Erza merupakan pria yang gagal move on. Menurut Erza sampai sekarang belum ada wanita yang sesempurna Rara.
Kini Erza terjebak di pertemuan dua keluarga. Tadi siang Ayah memaksanya ikut makan malam. Erza tahu betul ia akan dijodohkan dengan wanita yang sekarang duduk di depannya. Hanya ada meja makan yang membatasi keduanya. Sebenarnya Erza menolak perjodohan ini. Ia tahu betul kondisi perusahaan Ayah sedang tidak baik. Dan orang yang bisa menyelamatkan perusahaan Ayah adalah Om Rudy-rekan bisnis Ayah. Erza melepaskan satu napas pelan saat menyadari nasibnya seperti tokoh di novel-novel CEO yang sering dibaca Viona, atau pun di sinetron yang sering ditonton Bunda. Seberapa besar penolakan Erza hanya akan berujung sia-sia.
Entah mengapa kuasa Ayah akan hidupnya sangat besar. Sejak kecil Erza sudah dibentuk menjadi penerus Ayah. Sejak kecil Erza hidup dalam tekanan Ayah karena beliau terus memaksanya menjadi yang terbaik selama sekolah. Masa kecil Erza hingga kuliah hanya dihabiskan untuk belajar dan belajar. Berbeda dengan Viona-adiknya yang lebih banyak mendapat kebebasan dari Ayah dalam hal menentukan jalan hidupnya. Terkadang Erza iri pada adiknya sendiri. Seandainya Rara belum menikah, mungkin Erza akan rela meninggalkan rumah dan perusahaan demi menolak perjodohan ini dan demi mengejar Rara. Sayangnya, tidak ada lagi sosok wanita yang pantas diperjuangkan Erza. Sehingga tidak alasan kuat untuk menolak perjodohan ini. Terlebih hanya Om Rudy yang bisa membantu Ayah mengembalikan kejayaan perusahaannya.
"Ayah kamu bilang kalau kamu suka baca Max Havelaar," ujar Om Rudy disertai senyuman ramah. Pria paruh baya itu sepertinya sosok ayah yang hangat dan tidak suka mengekang.
Erza mengangguk. "Iya, Om."
"Saya juga suka. Kebetulan hobi baca. Vanda juga hobi baca lho, tapi dia lebih suka baca novel," jelas Om Rudy. Beliau sangat antusias membahas anak gadisnya. "Dia lulusan ekonomi pembangunan, tapi hobi baca novel."
"Wah, cocok sekali mereka memang. Sama-sama hobi baca. Erza ini sudah belajar IT dan bisnis sejak masih muda. Jadi, dia suka baca buku," sahut Ayah.
Iya, Erza terpaksa hobi membaca karena dituntut menjadi penerus Ayah. Erza banyak menghabiskan waktunya untuk belajar semasa muda hingga tidak tahu cara meluluhkan hati Rara agar berlabuh padanya. Sampai Erza pernah bosan dan merasa frustasi akan hidupnya. Dulu Erza sering berpikiran bahwa ia adalah robot yang hanya bisa dikendalikan sang ayah.
Telinga Erza rasanya sudah panas mendengar ocehan dua pria yang sibuk mengunggulkan anak-anaknya. Ia melirik Viona yang duduk di sebelahnya, tapi gadis itu malah sibuk mengobrol sendiri dengan Bunda. Dan sekarang, entah apa yang terjadi, manik mata Erza menatap wajah perempuan di depannya. Gadis itu punya mata lebar, pipi tirus dan hidung yang tidak terlalu mancung, tapi juga tidak terlalu tenggelam juga. Rambutnya tergerai dengan poni yang menutup sebagian dahinya. Kalau boleh jujur, Vanda punya kecantikan yang sama dengan Rara. Komposisi wajah yang pas itu tanpa sadar menghipnotis Erza untuk menatap Vanda lebih lama lagi. Vanda sendiri sepertinya sadar betul bahwa Erza sedang menatapnya. Seulas senyum manis terkembang di bibir gadis itu. Erza hanya terdiam, lalu mengangguk kecil untuk menghargai Vanda.
Erza rasa gadis yang akan dijodohkan dengannya tidaklah seburuk yang ia kira. Wajah cantik dan sikap sopannya membuat gadis itu semakin memancarkan auranya sebagai putri konglomerat. Menurut Erza, gadis itu punya mata yang indah sama seperti mata ibu kandungnya yang telah meninggal bertahun-tahun yang lalu. Erza masih mengamati Vanda dan itu membuat Vanda kikuk di hadapan Erza. Namun, tiba-tiba deheman Ayah mengalihkan perhatian Erza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Wedding
RomanceVanda Afriska, gadis 27 tahun berparas cantik seperti bunga anggrek kesukaannya. Selain wajah cantik, Vanda juga wanita cerdas dan penuh kelembutan. Seumur hidupnya, Vanda selalu menjadi anak yang berbakti pada sang papa selaku orang tua tunggal bag...