4. Pernikahan Semu

9.8K 584 16
                                    

Menikah merupakan impian setiap pasangan yang saling mencintai. Namun, bagaimana jika suatu pernikahan tidak dilandasi dengan rasa cinta? Dan itulah yang terjadi pada Erza dan Vanda. Janji suci itu telah terucap. Keduanya kini telah resmi menjadi pasangan suami istri. Semua keluarga mereka terlihat bahagia dengan pernikahan ini. Sayangnya, kebahagiaan itu tidak berlaku untuk Erza dan Vanda. Mereka memang tersenyum di acara resepsi ini, tetapi senyum mereka hanyalah senyum palsu belaka. Senyum untuk menutupi bahwa pernikahan ini tidaklah sempurna.

Erza mengenakan kemeja putih yang dilapisi tuxedo hitam dan sepatu hitam yang mengkilap. Sementara Vanda mengenakan gaun pengantin putih berbahan satin dengan hiasan pita berbentuk bunga mawar di bagian pinggang. Rambutnya dibiarkan tergerai dengan hiasan flower crown mawar putih yang mempercantik penampilannya. Jujur saja Erza empat melongo saat melihat Vanda. Namun, ia tetap belum bisa luluh oleh kecantikan perempuan itu. Mereka kini berdiri berdampingan untuk menyalami para tamu undangan. Ada sesuatu yang membuat dada Erza bergemuruh keras. Ya, kedatangan Rara di pesta pernikahannya ini. Kalau saja ia bisa bersanding di pelaminan bersama Rara, pasti ia akan menjadi pria paling beruntung di dunia ini.

"Selamat, ya. Semoga langgeng dan cepet dikasih momongan." Rara merapalkan doa untuk kedua mempelai itu yang disambut senyuman dari Erza maupun Vanda.

"Makasih ya, Ra." Hanya itu yang dapat diucapkan Erza.

Pria itu lantas menatap punggung Rara yang semakin menjauh. Di samping wanita itu tentu ada suami dan juga kedua anaknya. Sungguh, betapa lamanya Erza menyukai perempuan yang telah berumah tangga itu. Ia menyimpan luka hatinya seorang diri setelah ditinggal Rara menikah dengan pria lain selama bertahun-tahun.

"Bang!" panggil Viona yang tiba-tiba datang bersama kekasihnya. Sontak menyadarkan lamunan Erza.

"Apa?"

"Foto, yuk. Sama Mbak Vanda juga," ujar Viona. Ia memang memanggil Vanda dengan embel-embel 'Mbak' meski Vanda lebih muda setahun darinya karena untuk menghormatinya sebagai kakak ipar.

Mereka kemudian berfoto. Acara pun berlanjut sebagai mana mestinya. MC acara yang sangat komunikatif dapat memandu acara dengan lancar. Para tamu juga terhibur dengan lantunan lagu jazz. Lagu itu dibawakan oleh seorang penyanyi terkenal yang diundang oleh Ayah di acara ini. Ayah tak main-main mengeluarkan uang untuk mengundang penyanyi itu meski keadaan perusahaan belum stabil. Erza kadang tidak habis pikir dengan Ayahnya yang suka memutuskan sesuatu sesuka hatinya tanpa mempertimbangkan pendapatnya dulu.

Erza kaget saat melihat Vanda sedikit oleng. Perempuan itu tidak sengaja menginjak gaunnya saat hendak melangkah. Ditambah lagi dengan sepatu hak tinggi yang semakin mempersulitnya berjalan. Untung saja Erza sigap menahan tubuh Vanda dari belakang, sehingga Vanda tidak terjatuh dan tidak harus menanggung malu. Hanya saja, ia sempat terkesiap saat melihat wajah Erza dari jarak yang lebih dekat. Pria itu ... entah mengapa terlihat lebih tampan dari jarak dekat. Ah, pikiran Vanda terlalu naïf mungkin.

"Makasih, Mas." Vanda mencoba memulai konversasi antara dirinya dengan Erza. Namun, sama saja. Erza tak sedikit pun membalas ucapan itu.

***

Keeseokan harinya pasangan pengantin baru itu langsung terbang ke Jogja. Papanya Vanda telah memfasilitasi mereka dengan membelikan tiket pesawat, booking hotel sampai destinasi wisata yang akan mereka kunjungi. Vanda menolak saat Papa menawarinya bulan madu ke Bali atau Lombok dengan alasan Erza pasti sibuk dengan urusan perusahaan ayahnya yang nyaris gulung tikar. Padahal alasan Vanda yang sebenarnya adalah tidak mau pergi jauh dan berlama-lama untuk bulan madu yang tidak diharapkan oleh Erza. Baginya itu sama saja membuang-buang uang, waktu dan tenaga. Jadi, Vanda memilih pergi ke Jogja saja dan hanya dalam waktu 3 hari dua malam. Untungnya Papa mengabulkan permintaan Vanda tanpa banyak bertanya.

Imperfect WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang