13. ☁DRAMA SMA GARUDA

24.1K 1.6K 96
                                    

SETELAH makan malam, Keluarga Dewantara berkumpul di ruang keluarga untuk membahas seseutu yang penting.

Gefira duduk diapit oleh Gerda dan Chandra, Albar di sofa single sedangkan Raka dan Sambara lesehan dibawah Albar.

Ada perasaan senang tersendiri dihati Gefira ketika berkumpul seperti ini, rasa hangat masuk kerulung hatinya membuat ia merasa sangat senang dan tidak menyangka. Meskipun sudah beberapa kali berkumpul seperti ini, tapi kali ini lengkap. Membuat kesan hangat tersendiri di hati Gefira.

"Besok kamu sudah bisa masuk sekolah Gefira," tidak ada sahutan dari empunya, semuanya menolah ke arah Gefira. Dan mendapatinya tengah melamun.

"Hei!" Gerda menepuk bahu Gefira pelan.

"Gabriella!" Panggil Gerda agak keras, kali ini Gefira langsung tersadar dan mengerjapkan mata polos.

"Eh, iya tadi ngomong apa?" Tanya Gefira.

"Kamu kenapa? Kamu sakit?" Tanya David ada kilat kekhawatiran dimatanya. Membuat yang lainnya ikut khawatir, Gegira menggelelng cepat.

"Enggak kok! Gefira gk sakit!" Ujar Gefira cepat.

"Terus kamu kenapa?" Tanya Chandra, sambil merapikan rambut Gefira.

"Gefira cuma seneng aja ngumpul bareng kayak gini, dari dulu Gefira pengen banget ngumpul bareng kayak gini. Dan sekarang terwujud, Gefira gk nyangka." Ujar Gefira sambil memainkan jarinya, ia tidak mau melihat kilat kesedihan dari keluarganya karena perkataannyam

Hati semuanya terenyuh mendengar ucapan tulus Gefira.

Andai saja kita menemukan kamu dari dulu, pasti kamu sudah bahagia. Batin mereka sambil menahan tangis.

"Ekhm, Gefira tadi kita ngomongin sekolah kamu. Besok kamu udah boleh sekolah loh!" Ujar Dewantara mengalihkan topik.

"Wah beneran?" Ada raut senang dari Gefira yang membuat mereka tersenyum.

"Iya besok! Besok kamu berangkat sama Kakak sama si Sam!" Ujar Raka semangat. Sebernarnya Gefira sudah boleh masuk dari lama, tapi keluarganya menghalanginya sekolah dan tidak memberikan alasan.

"Gk! Besok Kakak yang antara Anisa." Ujar Albar mutlak.

"Loh kenapa? Kan kita satu sekolah ngapain baren Kakak? Nanti Kakak juga muter loh!" Ujar Raka.

"Terserah! Pokoknya Kakak yang antar."

"Tapi--."

"Albar, Raka. Maaf ya, besok Gefiranya Mama sam Papa yang antar." Ujar Levina, membuat semuanya mengalihkan pandnagan dari Raka.

"Iya, Papa sama Mama saja yang antar." Timpal David.

Baru saja Albar akan bicara, Dafis segera memotongnya. "Biarlah Bar, Mama sama Papa mu itu ingin mengantarkan Gefira dihari pertamanya sekolah. Mama sama Papamu kan belum pernah seperti itu pada Gefira."

Albar menatap Levina dan David, yang sangat mengerti Levina. Karena dari kecil ia sangat dekat dengan Levina daripada Meilda, jadi dia mengerti apa yang selalu diinginkan Mamanya ini.

"Iya, hari kedua biar Albar." Ia lebih memilih mengalah daripda membuat Mamanya sedih, ia tidak kuat. Pasti Mama dan Papapnya menunggu hari dimana mereka bisa mengantarkan buah hatinya ke sekolah baru.

David dan Levina tersenyum, mereka mengira jika Albar tidak akan mengijinkan nya.

"Keperluan sekolahnya Gefira sudah siap kan? Masa sekolah gk bawa apa-apa." Ujar Danis.

"Udah Kok Dad, kemarin Mommy, Mama sama Mami udah siapin semuanya!" Jawab Neilza semangat.

"Yasudah, semuanya istrahat. Besok hari Senin, jadi harus bernagat pagi! Raka dan Sambara jika masih ada tugas diselesaikan!" Titah Dewantara pada anak cucunya.

Gefira : Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang