Sehun menarik pergelangan tangan jongin dengan kasar menuju kamar mandi di kamarnya,kemudian mendorong jongin sampai jongin jatuh terduduk tepat di bawah shower.Sehun langsung menyalakan shower itu dan air langsung keluar mengaliri tubuh jongin
Sehun berjongkok manyamai tubuhnya dengan jongin kemudian mencengkram rahang jongin dengan kuat,jongin meringis karna sakit dan dingin air yang membasahinya,Sehun tak mempedulikan pakaiannya yang juga ikut basah
"Rasanya aku pernah memberi tahu mu untuk tidak menghubungi keluarga mu,mengapa kau tetap melakukannya?hah!" Sehun bertanya dengan penuh amarah sementara jongin sudah gemetar takut,dia hanya merindukan ibunya,sudah dua tahun sejak pernikahan itu dan jongin belum pernah menghubungi keluarganya sendiri karna Sehun melarangnya,tapi kali ini jongin memang salah karna berani melakuaknnya di belakang Sehun
"Sehun,maaf kan aku,aku hanya merindukannya" jawab jongin gemetar, sementara Sehun hanya berdecih, "dari mana kau dapat nomer ibu mu?" Jongin hanya diam tak berani menjawab,jongin takut jika Sehun ikut menyakiti Baekhyun.
"Aku bertanya padamu oh jongin!" Sehun semakin kuat mencengkram rahang jongin, "jawab aku sialan!"
Bentak Sehun, "a-aku dapat dari b-baekhyun" jongin mengucapkannya dengan tergagap,Sehun semakin murkaSehun melepaskan cengkramannya dan bangkit berdiri sambil tangannya berusaha melepas ikat pinggang yang di pakainya, "aku memberimu izin untuk tugas kelompok,tapi ternyata..wah oh jongin, kau benar-benar rupanya" Sehun telah berhasil melepaskan ikat pinggangnya,jongin semakin kalut
"S-sehun, aku minta maaf" ucap jongin terisak, "minta maaf untuk yang mana? Kau melakukan tiga kesalahan sekaligus,pertama kau bukannya tugas kelompok dan malah bermesraan,kedua kau dengan sengaja menumpahkan makanan di meja makan,ketiga kau malah menghubungi orang tua mu,padahal sudah jelas jika aku melarang mu oh jongin!"
"Aku bisa jelaskan Sehun" sambung jongin,jongin tau setelah ini siksaan akan Sehun mulai, "tak ada yang perlu di jelaskan oh jongin"
Sehun dengan entengnya mulai mengayunkan ikat pinggang itu ke punggung jongin,jongin hanya meringis menahan tangis dan isakannya,cambukan kedua kembali Sehun ayunkan dengan sekuat tenaga,cambukan ketiga dan seterusnya, sampai punggung jongin mulai mengalirkan darah,rasanya amat perih di tambah guyuran air dari showernya,jongin hanya bisa menangis sambil meringkuk,Sehun tak akan berhenti melakukannya kecuali amarahnya sudah mereda
Setelah puluhan cambukan,Sehun mengatur nafasnya dan berhenti mencambuknya,meludah tepat di samping jongin "kau menjijikan jongin" kemudian mematikan shower,
"Renungkanlah kesalahanmu jongin" Sehun akan berlalu pergi,jongin menahan kaki Sehun. tidak,jongin tidak ingin kembali di kunci dan bermalam didalam kamar mandi "Sehun,maaf kan aku" jongin menangis lebih keras sekarang
"Sehun kumohon" jongin terus memohon, "ck, diamlah" sampai akhirnya Sehun mendorong tubuh jongin masuk kembali kedalam kamar mandi dan mengunci pintunya dari luarJongin terus mengetuk heboh pintu kamar mandi berharap Sehun membukanya,tapi rasanya percuma,tubuh jongin merosot didepan pintu kamar mandi,jongin masih menangis,punggungnya juga terasa sangat sakit,darah masih mengalir dari sana,walau tidak sebanyak tadi.jongin menenggelamkan wajahnya pada kedua lututnya yg di tekuk dan kembali menangis
Sehun berlalu pergi mengambil ponsel jongin tanpa peduli bajunya yang basah menuju ruang kerjanya,Sehun membaca pesan dari ibu jongin
Ibu
Jongin apa kabarmu nak?
Ibu merindukan mu
Mengapa kau baru mengirim pesan? Teman mu Baekhyun tadi meminta nomer ibu
Temanmu mengatakan kau baik-baik saja,tapi entah kenapa ibu ragu,
Maafkan ibu ya nak
Ibu sedang berusaha mencari uang untuk melunasi hutang kepada keluarga oh,walau rasanya mustahil.
Ibu merindukan putri kecil ibu
Jaga dirimu ya nakSehun menggenggam ponsel jongin dengan erat,kemudian mulai membongkar ponsel jongin mengganti SIM card nya dengan yang baru,hanya nomer Sehun yang tersimpan disitu,setelah itu Sehun menghempaskan ponsel jongin
Sehun mengusap wajahnya kasar,memilih mengganti baju dan tidur di ruang kerjanya tanpa mempedulikan jongin yang masih berada di dalam kamar mandi
###
Pagi menjelang,hari ini Sehun libur tapi tidak dengan jongin,Sehun mengirim pesan singkat kepada Baekhyun dan mangatakan jika jongin sakit
Sehun masih mengunci jongin didalam kamar mandi. Sehun terus berkeliling rumah dengan perasaan gelisah, sebetulnya Sehun selalu merasakan itu setelah menyiksa jongin.tapi entahlah,sehun bahkan bingung dengan dirinya sendiri
Sehun sarapan dengan memesan makanan,tanpa mempedulikan jongin yang bahkan belum makan malam.
Setelah hari mulai beranjak siang,Sehun kembali memesan makanan untuk dua orangSetelah makanan sampai,Sehun meletakkannya di meja makan dan berlalu pergi menuju kamarnya,dia rasa sudah cukup menghukum jongin
Sehun membuka pintu kamar mandi dan menemukan jongin yang tertidur dengan menyandarkan kepalanya di dinding yang menghadap pintu kamar mandi
Wajahnya pucat,ada setitik darah di sudut bibirnya ditambah banyaknya tetesan darah di lantai,sepertinya itu bekas luka punggung jongin akibat cambukan Sehun "kau ingin bangun dan keluar atau ingin terus tidur disitu?" Jongin yang mendengar suara Sehun langsung membuka matanya karna terkejut,jongin langsung bangkit berdiri
"Bersihkan dirimu dan makanlah,aku sudah memesankan makanan untukmu di bawah" ucap Sehun sambil menutup pintu.jongin segera membersihkan tubuhnya dengan cepat dan mengobati seadanya walaupun punggungnya terasa sangat perih
Jongin memakan makanan yang Sehun berikan dengan cepat,ada Sehun yang menungguinya makan, jongin takut Sehun kembali marah dan jujur saja jongin sangat kelaparan karena jongin tidak makan malam dan sarapan
"ck,apa kau benar-benar lapar,hingga makan seperti anjing liar begitu?" Sehun menyinggung cara makan jongin yang buru-buru,sebetulnya jongin hanya takut Sehun marah karna menunggunya makan,tapi ternyata makan cepat pun kembali mendapat Omelan,dua tahun tinggal bersama,dua tahun juga di siksa,jongin masih tidak memahami apa aturan main oh sehun sehingga jongin selalu salah
Sebagai respon pertanyaan Sehun,jongin hanya menunduk takut dan menggeleng,Sehun memberikan ponsel jongin,pesan dari ibu jongin sudah Sehun hapus tadi,"jika kau kembali berusaha menghubungi mereka,lihat saja kau oh jongin,aku akan semakin parah menyiksa mu"
Jongin menelan nasinya susah payah,nomor baru lagi rupanya,ponsel itu adalah keluaran terbaru yang Sehun berikan untuk jongin,tak ada kontak siapapun kecuali Sehun disana
"Dan jika kau kembali bermesraan dengan orang lain,kau akan tau akibatnya" Sehun kembali berucap,membuat jongin semakin takut saja,"cepat habiskan dan istirahat lah,aku tak ingin kau mati karena sakit,nama keluarga ku akan semakin buruk nantinya"
Jongin mengangguk dan kembali memakan dengan cepat,sejujurnya jongin merasa tak enak badan
Setelah selesai makan dan minum,jongin langsung kembali ke kamar dan tidur dengan memunggungi pintu masuk,oh Sehun melihat luka yang dia buat pada punggung jongin,karna jongin hanya mengenakan kaos tipis di tambah dengan obat merah yang sepertinya asal-asalan jongin oleskan,karna Sehun menyuruhnya bersiap dengan cepat
Sehun meringis ngilu,hatinya terasa sangat sakit,mengapa dia begitu kejam pada Kim jongin yang bahkan tak tau apapun.korban disini bukan oh Sehun karna kejadian kakak jongin waktu itu,melainkan jongin yang tak tau apapun tapi tiba-tiba dijadikan pengganti untuk masalah tersebut
Sehun menutup pintu kamar dengan perlahan,setelah pintu tertutup tanpa Sehun ketahui,jongin kembali menangis,tubuhnya terasa perih dan lagi jongin tak mengerti mengapa ia selalu di siksa oleh oh Sehun,jongin menoleh,sama seperti biasanya,oh Sehun akan menengoknya sambil meletakkan kotak obat secara diam-diam
*Halooo
Makasih buat yang baca sama vote
Love u ❤️See u in next chap
KAMU SEDANG MEMBACA
it's my mistake? [✓]
General Fiction✨Sudah tamat✨ saat kau membuka mata hanya untuk menjadi sasaran amarah di kemudian hari. hanya berharap pada angan seperti apa hidup itu sebenarnya. meyakinkan dan mengharapkan sesuatu pada sang angan jauh lebih sakit ternyata. Hunkai! gs for kai...