Setelah tahu kabar bahagia kalau jongin hamil, Sehun dengan semangat mengabari ibunya dan langsung mengajak jongin pulang karna jongin menolak saat Sehun mengajak jongin makan di luar.
Saat sampai di kamar, jongin malah menangis dan itu membuat Sehun bingung.
"Jongin kau kenapa?"
Sehun bertanya dengan sangat panik sekaligus memeluk jongin memberi kehangatan.
"Aku takut"
Sehun terkejut dengan jawaban jongin dan mengeratkan pelukan juga menciumi puncak kepala jongin.
Sehun mengangkat wajah jongin supaya menatap wajahnya.
"Apa yang kau takutkan?" Sehun bertanya dengan sangat lembut dan hati-hati.
"Entahlah" jongin menjawab ragu, kekhawatiran tentang masa depan anaknya kembali membuat jongin takut.
"Jongin, aku sudah berjanji padamu dan aku akan melakukannya dengan baik. Percayalah pada ku."
Sehun menatap jongin dan mencium singkat bibir jongin, Sehun menghapus lelehan air mata jongin dan kembali memeluk jongin.
Tanpa keduanya sadari nyonya oh sudah tiba dari tadi dan melihat Sehun yang penuh perhatian untuk Jongin.
"Semoga akan baik-baik saja." Doa nyaonya oh dalam hati.
Tak lama setelah itu, Irene mengetuk pintu kamar Sehun dan jongin. Mereka menyadari dan langsung berjalan keluar bersama.
"Kenapa menangis sayang?" Irene bertanya saat mereka sudah duduk di ruang keluarga.
"Tak apa ibu."
Irene tersenyum mendengar jawaban jongin. Irene sudah mendengar dari awal pembicaraan mereka.
"Jaga dia sehun, ibu mempercayakan semuanya padamu."
####
Hari-hari mereka berdua jauh lebih indah. Sehun selalu memperhatikan jongin dan menjaga jongin. Ada satu hari dimana jongin tidak ingin jauh dari Sehun dan tanpa pikir panjang Sehun langsung meninggalkan pekerjaan dan menyerahkannya pada bawahnya.
Hanya untuk menemani jongin berbaring seharian, saat itu jongin merasa perutnya sangat sakit dan Sehun tidak tega dan memilih menemani jongin.
Ada saat dimana jongin mengidam dan dengan takut-takut mengatakan apa yang dia inginkan. Tidak sulit, jongin hanya ingin pergi keluar dan memakan es krim di taman.
Saat kehamilan jongin menginjak empat bulan, Sehun mengizinkan ibu jongin untuk datang. Sehun mengetahui secara perlahan jika jongin sangat ingin bertemu ibunya dan mengatakan tentang kehamilannya.
Sehun dengan secara diam-diam, mendatangkan ibu jongin ke rumah mereka hanya supaya jongin bisa menceritakan tentang kehamilannya.
Sehun melarang jongin bertemu ibunya hanya karna cemas, jongin berencana pergi dengan ibunya. Tapi sekarang Sehun lega karna Sehun tahu jongin tak akan melakukan itu.
"Selamat pagi"
Sehun menyapa lembut, mengecup pelan pelipis jongin. Sementara jongin masih meregangkan otot-otot tubuhnya.
"Selamat pagi juga"
"Morning kiss?"
Jongin tersenyum malu-malu dan dengan cepat jongin mengecup bibir Sehun.
"Kau mandilah, aku akan membuatkan sarapan"
Sehun mengangguk dan berjalan kearah kamar mandinya. Sementara jongin biasanya akan memakai kamar mandi di samping dapur sambil menyiapkan bahan-bahan untuk di masak.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's my mistake? [✓]
General Fiction✨Sudah tamat✨ saat kau membuka mata hanya untuk menjadi sasaran amarah di kemudian hari. hanya berharap pada angan seperti apa hidup itu sebenarnya. meyakinkan dan mengharapkan sesuatu pada sang angan jauh lebih sakit ternyata. Hunkai! gs for kai...