15

871 96 3
                                    

Sehun membaringkan jongin di kamar setelah jongin tidak lagi menangis. Sehun mengecup lama kening jongin dan jongin tetap tak memberi respon apapun.

"Kau butuh sesuatu?" Tanya Sehun.

Jongin hanya menggeleng pelan,kemudian matanya kembali mengalirkan air mata.

"Kau kenapa jongin?"

"Tak apa Sehun, tapi bisakah aku memintamu untuk menemaniku tidur?,aku sungguh takut meminta itu padamu." Jongin terisak pelan,jongin sungguh takut Sehun tiba-tiba marah karna permintaannya itu.

Tanpa banyak bicara akhirnya Sehun naik keatas ranjang dan memeluk jongin dari belakang karna jongin memunggunginya.

"Jongin,bisakah kita perbaiki semuanya perlahan?. Aku tau aku orang yang sangat buruk."

"Lakukan apapun yang ingin kau lakukan,aku hanya akan mengikuti mu."

Sehun memeluk jongin semakin erat, sungguh sakit rasanya saat tau pikiran jongin bahkan hanya terpaku pada menuruti perintah.

Pada akhirnya jongin tertidur di dalam pelukan Sehun. Saat dirasa jongin sudah terlelap, Sehun bangkit dan berjalan keluar dengan rencana menghubungi Baekhyun.

"Halo,siapa ini?" Baekhyun bertanya dari seberang telpon.

"Ini aku Sehun." Terdengar Baekhyun yang langsung merapatkan bibirnya.

"Bisakah aku memintamu untuk datang dan menemui jongin?"

Baekhyun sempat bingung,tapi pikirannya langsung tidak tenang karna ini permintaan yang sangat aneh menurut Baekhyun.

"Aku akan datang besok."

Baekhyun memutus panggilan dan langsung menggegam erat ponselnya. Hati nya sungguh tak tenang, pikirannya tentang jongin sudah membayangkan hal-hal mengerikan yang sebetulnya tak satupun ingin sampai terjadi.

Sehun kembali kekamar dan mengamati wajah damai jongin yang tertidur. Sehun sangat suka menatap wajah jongin yang tertidur sejak dulu.

Terkadang wajah jongin menunjukan wajah yang amat lelah. Sehun ingin mengurangi beban jongin tapi begitu tangan Sehun hendak menyentuh wajah jongin, bayang-bayang kekecewaan Sehun pada Jennie kembali terlintas.

Sehun sungguh marah dan kecewa pada Jennie, sehingga melampiaskannya pada jongin. Dan sekarang Sehun sungguh menyesal.

Sehun mengelus pelan pipi jongin. Perasaan Sehun sungguh membingungkan, rasa bersalah terus saja muncul dan tanpa Sehun sadari Sehun menangis sambil mengelus wajah jongin.

Sehun memilih berdiri dan bersiap tidur di samping jongin yang menunggunginya. Mengamati punggung yang selalu terluka karna ulahnya. Jongin hanya menggunakan baju yang tidak terlalu tebal membuat  bekasnya agak terlihat.

####

Pagi ini Sehun menyuapi jongin di halaman belakang, jongin tak menolak dan mengiyakan saat Sehun mengatakan akan menyuapinya.

Jongin sungguh ingin menangis, rasanya seperti mimpi dan kalau bisa jongin tak ingin bangun. Melihat Sehun yang menyuapinya dengan telaten dan perlahan. Sehun bahkan tak pergi ke kantor dan menyerahkan semua urusannya pada bawahan dan memilih mengurusi jongin.

"Sehun aku kenyang."

"Sedikit lagi jongin."

Sehun berusaha membujuk jongin, tapi melihat wajah jongin yang langsung menunjukan rasa takut,Sehun langsung meletakkan sendoknya. Tanpa Sehun sadari hal itu membuat jongin takut. Sehun lupa kalau jongin benar-benar selalu menuruti apapun yang Sehun katakan.

it's my mistake? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang