7

659 89 2
                                    

"kau menyusahkan ku oh jongin." Sehun meletakkan jongin di kursi samping kemudi dan memasangkan sabuk pengaman. Saat Sehun akan mengeluarkan tubuhnya, tiba-tiba saja jongin bergumam

"Sehun,ini sakit. Hentikan! Kumohon" jongin mulai menangis. Sepertinya jongin benar-benar tak sadar. Hati Sehun terasa perih mendengarnya.
Tiba-tiba jongin membuka mata dan menatap mata oh sehun. Tatapan itu membuat Sehun membeku, jongin tersenyum sangat manis dengan lelehan air mata yang mulai membanjiri pipinya.

Jongin meraih tangan kanan Sehun. Kemudian menggenggamnya. "Tangan oh Sehun sangat halus" jongin terkikik geli sambil terus mengelus telapak tangan Sehun. "Tapi mengapa dia begitu kejam?" Jongin memanyunkan bibirnya sambil menangis. Ya Tuhan, oh Sehun makin membeku dengan keadaan ini.

"Aku selalu berusaha menerimanya.
Karna keluarga ku memang miskin dan jahat,tapi rasanya tetap saja sakit." Jongin masih menangis. "Tapi tak apa,ayahku juga sering memukulku,jadi rasanya tetap begitu"

Deg...Sehun baru mengetahui fakta lainnya tentang seoarang Kim jongin. Dulu saat bersama jenny. Jenny mengatakan bahwa ayahnya sangat baik dan selalu menurutinya,tapi kim jongin?,dia bahkan bekerja untuk kuliahnya sendiri.

"Tapi oh Sehun tetap tampan." Jongin tersenyum dan akhirnya tertidur. Sehun langsung membenarkan posisinya dan mengendarai mobilnya kerumah orang tuanya yang kebetulan tidak jauh dari lokasi ini.
Alkohol membuat jongin sedikit mengaku.

#####

"Ibu,bantu aku bu." Sehun mengetuk pintu kamar ibunya,tadi oh Sehun menggendong jongin kesalahan satu kamar dirumah mewah ini."ada apa Sehun?" Ibunya keluar kamar dengan wajah mengantuk. "Bantu aku mengganti pakaian jongin." Nyonya oh bingung dengan maksud sehun.
"Sehun,kau sangat berisik." Itu adalah oh Suho ayah Sehun yang berteriak dari dalam kamar. Sementara oh Irene,ibu Sehun langsung membawa Sehun menjauhi kamar.

Di rumah oh Sehun,saat malam tidak ada pembantu,hanya ada satpam yang berjaga karna semua pembantu sudah beristirahat

"Gantikan baju jongin,aku juga akan mengganti baju. Dia sangat mabuk sampai tak sadarkan diri." Belum juga ibunya menjawab,Sehun sudah melenggang pergi.

Tanpa banyak bicara,nyonya oh langsung mencari pakaian miliknya dan berjalan ke kamar yang Sehun beritahu tadi. Benar saja kalau jongin tertidur sangat pulas dengan bau alkohol.

Nyonya oh mulai melepas pakaian atas jongin dan terkejut saat melihat banyaknya bekas luka di punggung dan bahu jongin. Nyonya oh memegang luka itu, membuat jongin menggeliat dalam tidurnya. "Luka ini masih belum lama sepertinya" nyonya oh bergumam sendiri. Tapi siapa yang melakukannya,apakah putranya selama ini memukuli jongin?, Tapi bukankah putranya bukan orang yang kasar?. Nyonya oh terus saja berpikir,sampai akhirnya kembali menemukan lebam biru di perut dan paha jongin seperti bekas tendangan.
Nyonya oh berencana menanyakan pada jongin besok.

Nyonya oh mulai memakaikan jongin pakaian ganti dan itu membuat jongin mendesis. "Sakit." Gumamnya,nyonya oh menghentikan gerakannya. Jongin masih menutup mata tapi dia menangis. Dengan cepat nyonya oh menasangkan baju itu dan menyamankan posisi tidur jongin.

####

Cahaya matahari mulai merangsek masuk, membuat jongin menggeliat dan terbangun. Tapi tunggu dulu,ini bukan bajunya,ini juga bukan kamarnya. Tunggu dulu,ini jam berapa?. Jongin terkejut saat melihat jam sudah siang,dia belum membuatkan sarapan untuk Sehun. Jongin bergegas bangkit,tapi kepalanya sangat sakit sampai akhirnya dia melihat ada yang membuka pintu kamar.

"Kau mau kemana jongin?" Nyonya oh bertanya melihat jongin yang seperti ingin bangkit itu. "Ibu?" Jongin langsung bingung. "Duduklah jong"
Nyonya oh mendekat dengan meletakan sarapan jongin di meja samping kasur.

"Aku belum membuatkan sarapan untuk Sehun,dan ini sudah sangat terlambat." Nyonya oh melihat ekspresi takut yang jongin keluarkan.
"Ibu,bisakah aku memasak dan mengantarkannya pada oh Sehun?" Jongin bertanya cemas. "Tidak usah,dia sudah sarapan tadi sebelum berangkat ke kantor,kau libur Jong?"
Jongin mengangguk takut,dia baru saja bangun siang dan tak membuat sarapan untuk Sehun.

Nyonya oh menyuruh jongin sarapan bahkan menemaninya. Jongin menyuap makanan seperti orang ketakutan dan sangat gelisah,nyonya oh jadi yakin jika ada yang tidak beres dengan rumah tangga Sehun.

"Ibu, terimakasih." Jongin telah menyelesaikan makannya. Nyonya oh memanggil pelayan untuk membawa piring kotor itu. Nyonya oh ingat dia ingin menanyakan sesuatu pada jongin.

"Jongin,apa Sehun berlaku kasar padamu?" Nyonya oh menatap mata jongin yang terlihat bingung dan takut. "Sehun selalu baik Bu." Jongin berbohong pada akhirnya,dia tidak ingin masalah baru datang lagi. Bisa saja jika nyonya oh mananyakan pada Sehun,bukankah jongin akan jadi tersangka utama dari pengaduan itu.

Nyonya oh menghembuskan nafas. "Luka ditubuhmu itu karena apa?"
Jongin bingung sekarang. "Tidak ada luka apapun ibu." Jongin menunduk merasa bersalah karna telah berbohong pada nyonya oh. Nyonya oh memakluminya, mungkin memang jongin yang masih belum ingin terbuka. Tapi nyonya oh berencana menyelidiki ini sendiri nanti.

Seharian ini. Jongin hanya berguling-guling di kasur karna nyonya oh melarang jongin melakukan apapun dan hanya menyuruhnya istirahat.

Sampai akhirnya malam tiba dan oh Sehun mengajak jongin untuk kembali kerumah mereka. "Tidak bisa kah kalian menginap saja?" Tanya nyonya oh. "Tidak bisa Bu" Sehun yang menyauti sementara jongin hanya diam. " Bagaimana denganmu jongin?" Jongin melirik Sehun yang menatapnya tajam. "Aku akan ikut Sehun Bu."

Nyonya oh menghembuskan nafas pasrah. "Oh iya jongin, baju mu akan ibu antarkan saat sudah bersih nanti."
Nyonya oh mengatakan itu saat Sehun dan jongin sudah sampai didekat mobil. "Aku bawa saja Bu,nanti merepotkan ibu." Jongin tak enak jika nyonya oh yang mengantarkan  pakiannya kerumah.

Oh Sehun menatap kesal jongin. " Turuti saja ibuku,bukankah kau jadi tidak harus mencuci?" Oh Sehun kembali berbicara sarkas,jongin hanya menunduk dan mengikuti langkah oh Sehun masuk mobil setelah memeluk nyonya oh.
Saat Sehun pergi menjalankan mobilnya,nyonya oh mulai merasa gelisah. Tapi ia berusaha tidak ikut campur, mungkin baru-baru ini Sehun seperti itu pada jongin. Pikir nyonya oh. Setelah itu nyonya oh kembali masuk. Tapi rencana nyonya oh akan tetap di lanjutkan.









*Halooo lagi buat kalian yang baca.
Ini cerita kalo makin aneh komen aja ya,biar bisa di benerin.
Terimakasih buat yang udah baca sama vote

See u di chap selanjutnya.
Bay bay

it's my mistake? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang