Chanyeol lelaki berusia 27 itu tak pernah tau jika lubang yang dia lalui membawanya pergi ke suatu tempat yang tak pernah dia kunjungi sebelumnya, langkahnya berjalan menyusuri trotoar kota dengan kulit hewan yang menutupi daerah privasinya dan sebuah pentungan di tangan kanan. Pria purba itu berjalan sambil menatap heran orang-orang yang menatapnya tak percaya jika 2020 ini masih ada manusia purba.
Tentu saja manusia purba itu merasa terancam dengan tatapan manusia lainnya alhasil menggunakan instingnya Chanyeol berlari mencoba mencari tempat sepi untuk dia berlindung. Sehun yang sedang berjalan cepat melawan arah memilih mengeratkan mantel tebal di tubuhnya seiring langkahnya berjalan terasa rintik hujan membasahi bumi, dan tak butuh waktu lama hujan turun semakin deras mereka bertabrakan membuat tubuh berbeda tinggi itu duduk diatas trotoar.
"YAK! APA YANG KAU LAKUKAN BODOH?! APA KAU TAK MELIHAT SAAT BERJALAN?!" Sehun menatap kesal orang di depannya dia cepat-cepat berdiri lalu berjalan ke arah orang yang dia pikir gila.
Bagaimana bisa di jaman seperti ini dia memakai pakaian seperti orang purba?! --Batin Sehun tak habis pikir.
Chanyeol yang melihat Sehun berada di depannya dengan wajah marah refleks meremas jalanan membuat buku-buku tangannya tergores, mata bulat itu semakin membulat dengan indah pandangan terancam dia layangkan kearah Sehun awalnya dia ingin menggunakan pentungan yang dia bawa tapi pentungan itu sepertinya sudah jatuh entah kemana tanpa dia sadari.
"A--apa yang kau inginkan?!" Chanyeol menatap waspada.
Sehun menghela nafasnya perlahan sepertinya percuma dia marah karna orang yang dia pikir gila ini terlihat ketakutan dengannya, dia menepis rasa emosinya mengulurkan tangannya berniat membantu Chanyeol berdiri "Berdirilah, ayo kita pergi ke tempat ku.. Sepertinya hujan semakin deras"
Karna tak dapat respon dari Chanyeol dia memilih menarik tangan panjang itu dengan paksa membawanya berdiri lalu melepas mantel miliknya menyisahkan kaus hitam panjangnya yang mulai basah akibat air hujan dia menggunakan mantel itu ke tubuh jangkung pria di depannya biarpun hanya menutup setengah paha tapi itu lebih baik dari pada hanya sepotong kain yang menutupi daerah privasi Chanyeol.
Mereka berjalan dengan tangan Sehun yang menarik lengan Chanyeol setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di depan pintu apartemen tangan lain miliknya mengetikkan beberapa jumlah sandi setelah berhasil terbuka dia kembali menarik Chanyeol masuk ke dalam membawanya ke dalam kamar mandi di kamar utama, pria yang lebih pendek berkulit putih itu mengusap dadanya sabar sepertinya kesabarannya akan lebih teruji mulai dari sekarang.
Melihat respon Chanyeol yang hanya menatapnya bingung membuat Sehun tanpa kata melepaskan kembali mantel miliknya kali ini dengan lebih lembut dia membawa Chanyeol pergi ke tempat shower menyalakannya dengan suhu hangat membiarkan tubuhnya ikut basah dengan kaus hitam panjang dan celana bahan abu-abunya melekat di tubuhnya saat hendak mengambil sabun cair tangannya di cekal tangan lain.
"Kenapa kau tidak ikut melepas bajumu? Apa kau juga tidak akan mandi?"
Mendengar itu wajah Sehun menghangat kepalanya sedikit tertunduk ke bawah "Aku tidak ikut mandi"
"Kenapa? Bukannya tubuh mu juga basah?" Chanyeol mendekat perlahan tangannya terjulur mengusap pipi Sehun lalu mengangkatnya dia heran kenapa Sehun melihat ke bawah sedangkan dia mengajaknya berbicara.
"I--itu bukan u--urusan mu.. aku akan mandi setelah kau mandi, apa kau bisa mandi sendiri?"
Bodoh! Pertanyaan apa yang aku lemparkan?! Tentu saja dia bisa mandi! --Batin Sehun meratapi kebodohannya.
Chanyeol menatap lurus membuat lelaki di depannya semakin merah padam "Kenapa harus mandi sendiri? Aku bisa mandi sendiri tapi ini tempat apa? Tidak ada akar tanaman atau tumbuhan yang bisa aku gunakan untuk shampo dan sabun.. Apa kau bisa membawa ku ke sungai terdekat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANHUN
Short Story--☾︎ 𝑶𝑵 𝑮𝑶𝑰𝑵𝑮 ☽︎-- ⚠︎ 𝙲𝙷𝙰𝙽𝙷𝚄𝙽 𝙰𝚁𝙴𝙰! ⚠︎ 𝚁𝚊𝚝𝚎 𝚃 - 𝙼 ! ♲︎︎︎ 𝚂𝚝𝚊𝚛𝚝 𝚏𝚛𝚘𝚖: 21 Juli 2020 𝙴𝚗𝚍: --- ©sehunlock.