2

143 9 0
                                    

"Mike,"

"Ada apa, Tuan Anderson?"

"Bisa ke ruanganku sebentar?"

"Tentu, Tuan."

Aku mendahului Mike menuju lift.
Kupandangi langit-langit lift sambil memikirkan perkataan Rose.
Duke Hospital? Seperti apa itu? Mengapa terkesan kontroversi sekali?

TING!

Kakiku melangkah keluar dari lift dan langsung masuk ke dalam ruanganku.

TOK! TOK!

"Masuklah, Mike."

Mike membuka pintu ruanganku dan membungkukkan badannya.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?"

"Duduklah, Mike."

Aku duduk di sofa depan Mike.

"Kau tahu The Duke's Hospital?"

"Saya pernah mendengar nama Rumah Sakit itu. Banyak rumor buruk yang beredar tentang Rumah Sakit itu saking letaknya yang terpencil."

"Jelaskan padaku."

"Banyak rumor mengatakan, siapapun yang bekerja di sana ataupun iseng masuk ke dalam Rumah Sakit itu, tidak akan bisa keluar dari sana. Dan siapapun yang di rawat di Rumah Sakit itu tidak akan keluar dari Rumah Sakit itu."

"Kalau seperti itu, mengapa mereka tidak mencari Rumah Sakit lain saja?"

"Di Desa Johnstown, hanya ada satu Rumah Sakit milik Pemerintah. Dan hanya The Duke's Hospital, satu-satunya Rumah Sakit. Mau tidak mau orang yang sakit dirawat di sana. Terakhir, sahabat saya di rawat di situ. Tapi sampai belum ada tentangnya."

"Sampai sekarang belum ada kabarnya? How?"

"Saya juga tidak paham, saya sudah menghubungi keluarganya tapi keluarganya bilang sahabat saya belum boleh pulang. Dulu, saya pernah mencoba menjenguknya. Pihak Rumah Sakit melarang saya menjenguk pasiennya, mereka tidak mau saya mengganggu mereka. Padahal, saya hanya ingin menjenguk sahabat saya."

Aku menganggukkan kepalaku paham.

"Kalau saya boleh tahu.. ada apa Anda menanyakan Rumah Sakit itu?"

"Ah.. tidak ada apa-apa, temanku juga baru saja menceritakan tentang Rumah Sakit itu. Aku penasaran, makanya aku menanyakan ini padamu."

"Jangan pernah Anda mengunjunginya, Tuan. Anda tidak akan bisa keluar dengan selamat!"

Aku sedikit kaget dengan nada Mike yang sedikit meninggi, namun aku menyunggingkan senyum tipisku untuk menenangkan Mike.

"Maaf, suara saya sedikit meninggi. Saya hanya.. tidak ingin Anda seperti sahabat saya."

"Sahabatmu? Apa yang terjadi padanya?"

"Dia tidak kunjung keluar dari Rumah Sakit itu sejak ayahnya memasukkannya ke dalam Duke's Hospital."

"God.." lirihku.

"Pokoknya, Anda jangan pernah berkunjung ke Rumah Sakit itu, Tuan."

"Iya..iya.. kau tenang saja, Mike. Kau boleh kembali ke ruanganmu."

"Saya permisi, Pak."

"Mike,"

"Iya, Pak?"

"Nanti sore, aku ingin kukis coklat seperti biasa.. tolong buatkan untukku. Jangan lupa taburan keju diatasnya."

"Baik, Pak."

Aku melihat punggung Mike membuka pintu ruanganku.
Ah, aku semakin penasaran dengan Rumah Sakit itu.

The Duke's InvestigationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang