20

68 6 0
                                    

"Ethan.." panggilku pada Ethan yang sedang membereskan piring makan siang kami ke atas table trolley.

"Ya? Ada apa?"

"Kau yang paling sering bangun jam tiga pagi 'kan?"

"Itu benar, ada apa?"

"Apa kau melihat Raphael keluar dari Rumah Sakit?" tanya Lucas.

"Tidak, aku tidak melihatnya."

"Benarkah?" tanya Andrew.

"Aku tidak berbohong, setiap jam tiga pagi aku selalu ke lobby untuk melihat matahari terbit dan melakukan pemanasan. Aku tidak melihat siapapun."

Ini aneh sekali.. bahkan Raphael tidak keluar dari Rumah Sakit.

"Aku juga belum melihat di mana Raphael." ucap Ethan.

Aku mengernyitkan salah satu alisku.

"Kau ingin ke taman, Kak Bach?" tanya Lucas.

Aku mengangguk pelan dan tersenyum.

Lucas turun perlahan dari kasurnya, begitu juga Andrew.

"Ayo, Kak Bach.." ajak Andrew.

Aku mengangguk dan turun perlahan dari kasurku.

Aku menutup pintu kamarku tak lupa menguncinya.

"KAK Bach, siapa mereka?" tanya Andrew.

"Siapa?"

"Mereka, para pria berjas dan beberapa bodyguard."

Aku berjalan menuju arah yang dimaksud Andrew.

Siapa mereka?

"Tu-Tuan, tenanglah! Raphael mungkin sedang pergi membeli stok obat!" ucap dokter William.

"Bodyguardku sudah mencarinya ke apotek! Tidak ada!"

Pria itu menghela kasar napasnya.

"Cari dia sampai dapat! Cari di seluruh ruangan Rumah Sakit!"

"Tuan! Anda tidak bisa menggeledah seluruh ruangan Rumah Sakit ini! Anda tidak punya hak!" kata Dokter Natterson.

"Tentu, aku punya hak. Natterson! Aku juga sudah tahu kebusukan Rumah Sakit ini! Aku akan menuntut kalian semua, dan eksperimen busuk kalian!"

Dokter Natterson menatap tajam pria di hadapannya. Namun, pria ini nampak tidak takut sama sekali, ia malah menyinggingkan senyuman remehnya.

"Kau mau apa? Mengancamku dengan membunuhku? Silakan saja."

Pria itu terlihat sangat tampan, seperti Raphael. Sepertinya ia juga sedang mencari Raphael? Ada hubungan apa pria ini dengan Raphael?

"Bukankah dia juga mencari Raphael, Kak Bach?" tanya Andrew.

"Aku juga berpikir seperti itu."

"Bocah!" panggil pria itu pada Lucas.

Lucas menoleh.

"Di mana adikku?"

"Siapa kau? Apa aku mengenalmu?"

Pria itu sedikit membelalakkan matanya.

"Gawat, sepertinya Lucas membuat pria itu marah." ucap Andrew.

Aku segera berjalan cepat menghampiri Lucas.

"Ma-maaf, Tuan. Sepertinya teman saya agak sensitif dengan orang baru." ucapku.

Pria itu hanya diam melihatiku.

"Na-nama Anda siapa?" tanya Andrew tiba-tiba.

"Aku Robert Anderson, kakak Raphael. Aku datang kemari ingin menjemput adikku dari investigasinya!"

The Duke's InvestigationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang