14

50 5 0
                                    

TOK! TOK!

"Siapa itu?" tanya Lucas.

"Ah, biar kubuka pintunya."

Aku beranjak dari kursiku, dan membuka pintu kamar.

"Tuan Raphael.."

"Ada apa Margareth?"

"Adik Anda ingin menemui Anda."

Ah, Aiden sudah datang rupanya.

"Baik, saya akan kesana. Terima kasih."

Margareth tidak menjawabku, ia malah berbalik dan melenggang pergi.

"Siapa, Raphael?" tanya Bach.

"Aiden.. adik sepupuku, dia datang membawa suplemennya. Aku akan kesana sekarang."

Aku keluar dari kamar mereka dan menuju lobby.

"Hei, Aiden."

"Hei, Kak. Aku sudah membawa semuanya, pil vitamin dan suntikan imun. Aku yakin, mereka akan segera pulih."

Aku tersenyum.

"Thanks, Aiden."

Aiden tersenyum dan mengangguk.

Aku mengambil koper kecil itu dari tangan Aiden.

"Suntikan imunnya disuntikkan malam sebelum tidur. Biarkan cairan imunnya bekerja saat mereka tidur."

"Satu lagi!"

"Apa itu, Aiden?"

"Kalau mereka sudah merasa mengantuk, obat itu sudah bekerja."

"Mengantuk?"

"Iya.. makanya aku menyarankan menyuntik mereka sebelum tidur. Obat itu akan bekerja maksimal saat mereka tidur."

Aku mengangguk.

"Aku paham, Aiden."

"Baiklah, aku akan ke dalam. Kau mau berangkat kerja 'kan?"

"Iya, setelah ini aku langsung ke kantor."

"Baiklah, terima kasih sekali lagi Aiden."

"Sama-sama, Kak Raphael."

"Tuan Raphael.."

Aku dan Aiden sama-sama menoleh ke arah Margareth.

"Ada apa?"

"Apa itu di dalam koper. Anda tidak membawa sesuatu yang mencurigakan 'kan?"

"Ini vitamin-vitamin imunku."

"Di Rumah Sakit ada banyak vitamin untuk Anda. Mengapa Anda tidak mencobanya?"

"Aku-"

"Kau gila?! Aku tidak akan membiarkan kakakku minum pil-pil kalian! Kakakku ini harus minum vitamin khusus karena dia setiap hari kontak dengan pasien!"

Aku sontak menoleh ke arah Aiden.

"Tuan Aiden, Vitamin kami juga sangat baik untuk tubuh Tuan Raphael."

"Vitamin yang kubawa jauh lebih baik untuk Kak Raphael! Aku adiknya! Dan aku tahu persis suplemen yang kakakku butuhkan! Diam, dan jangan ikut campur urusan kami!"

Margareth terdiam. Dia membuang muka dan berbalik meninggalkan kami.

"Nah, Kak. Jangan lupa menyuntikkan vitamin imunnya malam sebelum tidur. Vitamin itu akan bekerja dengan sangat cepat saat tidur. Jadi, suntikkan sebelum mereka tidur. Dokterku sudah menakar ukurannya, kau tinggal menyuntikkan di lengan mereka saja."

The Duke's InvestigationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang