Kakek-nenek dari keluarga bapak aku adalah mantan tahanan politik '65. Mereka dulu anggota PKI dan Gerwani. Aku sendiri udah denger potongan-potongan ceritanya sejak lama dari ortu, tapi baru denger cerita lengkapnya kemarin.
Talk about bad fruits, eh? Sudahlah aku mengidentifikasi diri sebagai bagian dari kaum LGBT, ditambah fakta bahwa aku technically keturunan PKI. Mari perkirakan berapa jumlah manusia yang menginginkan aku dipenjara di Indonesia ini.
Awkward gasih rasanya waktu kamu gay dan liat temen posting tentang slogan-slogan tolak eljibiti? Wkwkwk. Sekarang rasanya jadi makin awkward kalau lihat beberapa kenalan posting konten propaganda yang isi pesannya "usir keturunan PKI dari NKRI" atau semacemnya. Ah kalo aja mereka tau.
Sih, keturunan aja yang PKI, tapi aku penganut kapitalisme. Hehhehehe. But I'm proud with my lineage. Aku udah cukup umur buat tahu sejarah nggak hitam-putih dan penuh politik. Masalahnya tuh, sampe jaman jebot pun ternyata PKI masih dipakai buat kambing hitam dan definisi 'jahat' di masyarakat, gimana ga gemes si?
Prejudice, stereotyping, dan negative judgement di Indonesia itu masih kuat. Terlebih dalam generasi Y kebelakang. Berapa kali coba, kamu mendengar stereotip buruk tentang kelompok minoritas dan mereka yang dikambinghitamkan dalam masyarakat?
Lgbt itu imoral dan predator. Islam syiah itu teroris. Orang papua itu pemabuk kasar. Keturunan PKI itu udah pasti anti-NKRI. Goblok.
Kapan kalian bisa berhenti memandang seisi dunia secara negatif? Judging, judging, judging. Kelompok ini pasti begini. Kelompok itu pasti begitu. Yang bikin stereotipe kan kalian, orang-orang apatis.
Ga mau deket-deket temen yang eljibiti. Ga sudi nongkrong sama agnostik/atheis. Takut kalo satu kosan sama ukhti-ukhti yang bercadar. Ada yang salah rasanya, dengan otakmu itu.
Cerita lama, cerita yang ga ada habisnya.
Kita-kita yang ada di kelompok yang jadi kambing hitam itu capek, tau.
24.08.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Curhatan Maba LGBT
RandomA dumpster of my rants & thought vents. Yagitulah. Uwu. Isinya random. Trus apalagi ya. Unfaedahlah pokoknya. Sekuel judul sebelumnya. Isinya lebih gajelas dari prekuel. Thanks :D