#RIPJKRowling

112 6 0
                                    

Udah denger? JKR dicancel sama netizen twitter internasional karena dia nulis novel tentang serial killer yang suka nge-crossdress jadi wanita buat menipu korbannya. Sebagian komunitas LGBTQ+ dan pendukungnya emosi karena katanya, cerita itu menyerang kelompok transgender.

 Sebagian komunitas LGBTQ+ dan pendukungnya emosi karena katanya, cerita itu menyerang kelompok transgender

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang pro JKR, tapi banyakan yang kontra. Aku tbh pro sama Rowling. Macam rada esmosi aku lihat pipel yang kemarin-kemarin muji novel Harry Potter pro LGBTQ+, tetiba ngebakar buku-buku HP cuma karena JK kena tuduh transphobic. Semudah itu membenci tanpa mencoba untuk ngelihat fair dari dua sisi.

Apakah terus, katakanlah, PUBG mengajarkan nilai-nilai pro-genosida karena game-nya tentang bunuh-bunuhan? Ga gitu ceritanya kan? Depicting something doesn't always mean you're pro about it. Mbok yo, mendukung sesuatu tu gausah terlalu fanatik sampe membenci dengan membabi buta. Menghujat karya sastra hanya karena protagonisnya ga sejalan sama kampanye identitas klean itu bodoh. 

Ga semua representasi kelompok lgbtq di media (barat) harus baik terus, ma'am, sir, and theys. Kalau representasi satu kelompok maunya ga boleh negatif samsek, dijadiin malaikat terus, jatohnya bakal bias dan munafik bgt sayangku. Ini sama aja kayak orang teriak perempuan ga boleh ditunjukin sebagai pelaku abuse dan sexism. Atau pendukung BLM yang kekeuh bilang warga kulit hitam gabisa jadi pelaku rasisme. Kan, ga gitu cara kerjanya kan?

Atau kalian mau bilang kelompok minoritas enggak mungkin jadi antagonis? Cuz I would roll my eyes so hard if you say that.

Dan sekali lagi, ngebikin trans people jadi karakter serial killer penjahat bukan berarti JKR transphobic, cok? Kalo gitu logikanya, Marvel whitephobic dong karena penjahat Marvel kulit putih semua kecuali Killmonger?? Iya, gitu po? Yang kulihat cuma JKR yang ngambil latar unik buat karakter novelnya.

Seni itu kebebasan berekspresi. Konten fiksi itu bukan dunia nyata. Ia semestinya enggak boleh disensor propaganda atau ideologi manapun. Alasan yang sama kenapa kita masih bisa menikmati literatur LGBTQ+ padahal di negara ini tabu. Alasan yang sama kenapa kita enggak meng-cancel pabji atau GTA 5—walaupun perampokan, drug trade, plus bunuh-bunuhan itu jelas ilegal, harmful, dan sangat imoral, duh—karena fiksi itu seharusnya bebas. Jangan bersikap kaya boomer yang bisanya menyensor game online karena 'merusak moral'. Lah kamu pikir, game tentang bunuh-bunuhan lantas mengajarkan nilai-nilai pro pembunuhan gitu?

Persis seperti itu, kamu pikir fiksi yang plotnya tentang serial killer crossdressing berarti dia mengajarkan nilai-nilai transphobia? Bodoh sekali kamu yang mulia.

Au ah, males banget ngurusin politik identitas rangorang barat.

20.09.2020

.

Update:
Kan bener anjiir, segala isu ini cuma karena SJW barat yang sumbu pendek duluan. Youtuber transgender, kuulangi, youtuber transgender, Blaire White sendiri bilang dia udah baca novel JKR dan ga merasa ada statement transphobia dalam novel Troubled Bloods-nya JKR.

Orang2 kayaknya nuduh JKR transphobic cuma karena mob mentality a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang2 kayaknya nuduh JKR transphobic cuma karena mob mentality a.k.a ikut-ikutan arus doang. Padahal mereka belum baca novelnya samsek tapi udah ngejudge duluan cuma berdasarkan deskripsi pendek di internet. Anak siapa si?

Curhatan Maba LGBTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang