06.30
Suasana kelas di pagi hari tampak begitu cerah, cahaya matahari pagi memasuki ruangan kelas.
Seorang gadis remaja memasuki kelas sambil memegang handphone Apple miliknya.
"Eh hp baru si Tailor? I-phone?"Tanya Amelia
"Iya we i-phone, yang keluaran baru itu." Sambung Sinta
"Ayo - ayo samperin." Jawab Dona
Ketiga temannya menghampiri Tailor.
"Hp baru tuh Tailor?" Tanya Dona
"Iyalah hp baru gak liat apa masih mulus." Jawab Tailor
"Dapet darimana tuh, bukannya bokap nyokap lu bangkrut?" Tanya Sinta
"Gue dapet ini dari patung ulang tahun itu loh." Jawab Tailor
"Bukannya itu hoax ya?" Amelia
"Ya enggak lah ini buktinya gue dapet." Tailor
"No hoax kan?" Sinta
"Kalian gak percaya? Ya udh balik sekolah ikut gue ke patung itu." Tailor
"Oke kita ikut." Jawab Dona
09.25
Sementara itu di kantor polisi detektif yang sedang menangani kasus pembunuhan Tuan Toge di panggil oleh atasannya, karena hingga sekarang pelaku pembunuhannya belum juga tertangkap.
"Mau sampai kapan begini terus detektif Tomi?!" Tanya atasannya
"Pasti, pasti akan saya tangkap pelaku pembunuhannya, saya berjanji." Jawab Tomi
"Dari kemarin kamu bilang begitu terus, sekarang kamu bilang begitu juga, lama - lama kuping saya pecah denger ocehan kamu!" Jawab atasannya sambil memarahi Tomi.
"Kali ini saya berjanji, saya akan tangkap segera pelakunya." Jawab Tomi
"Oke saya pegang janji kamu, jika tidak kasus ini akan dipindahkan ke grup b." Jawab atasannya
Tomi yang terkena marah atasannya tidak bisa berbuat apa - apa. Segera Tomi keluar dari ruangan atasannya, dia langsung menerima telphone dari pacarnya.
Pacar Tomi seorang dokter yang sangat cantik, manis dan juga baik hati, sehingga Tomi merasa sangat beruntung diantara semua laki - laki yang ada di dunia ini.
"Tomi apa aku ganggu kamu?" Tanya Senja-pacar Tomi
"Enggak kamu enggak ganggu aku." Jawab Tomi
"Soalnya tadi aku telphone kamu tapi gak diangkat." Senja
"Tadi aku lagi di ruang atasan jadi hp ku simpan di meja ku, ada apa telphone aku?" Tanya Tomi
"Oh begitu, aku hanya mau bilang hasil otopsi nya sudah ada." Jawab Senja
"Sudah ada?! Oke oke aku akan segera ke sana tunggu aku." Jawab Tomi dengan terburu - buru turun dari ruangan nya.
Sesampainya di rumah sakit, Tomi pun berjalan dengan cepat menuju ruang otopsi.
"Bagaimana hasilnya?" Tanya Tomi
"Dia dibunuh dengan 32 tusukan menggunankan pisau." Jawab Senja
"Apakah ada sidik jari si pelaku?" Tanya Tomi
"Negatif, tidak ditemukan sidik jari si pelaku." Jawab Senja
"Baiklah aku mengerti, terimakasih sudah membantu ku sisanya biar aku yang urus." Jawab Tomi
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Birthday
TerrorUlang Tahun seharusnya menyenangkan tetapi bagaimana jika ulang tahun justru membawa mala petaka?