Senja hanya duduk dikursi taman dekat pohon ceri sambil memandang keatas langit dan bergumam "hah... tak apalah lain hari kan bisa."
Senja sebenarnya menyesal dengan ucapan yang ia lontarkan, tapi mau bagaimana lagi itu sudah kewajiban Tomi sebagai polisi.
Saat hendak pulang, Senja merasa ada yang memanggil namanya berulang kali padahal ditaman itu hanya ada ia seorang.
Senja melihat sekekiling taman itu namun ia tidak menemukan satu orang pun, yang dia lihat hanyalah patung berbentuk hati dan patung berbentuk manusia yang menyeramkan.
Ketika Senja melihat kearah patung berbentuk manusia tersebut, ia merasa bola mata patung itu menatap kearahnya dan seperti menyuruh senja untuk datang mendekat.
Lantas Senja pun datang menghampiri patung tersebut, disamping patung itu terdapat papan yang bertuliskan 'buat permohonanmu di patung ini maka akan terkabul.'
Melihat tulisan dipapan tersebut seketika Senja tertawa sambil mengucapkan "dasar, masih ada saja di jaman sekarang yang percaya sama hal-hal mitos seperti ini hahaha."
Terlalu asik dengan tertawanya sampai-sampai Senja tidak menyadari ada orang yang datang untuk membuat harapan saat ulang tahunnya di patung tersebut.
Setelah menyadari keberadaannya, orang itu ternyata sedang melipatkan kedua tangannya untuk meminta kepada patung itu, ia pun menyapanya "halo kau sedang apa?"
Pemuda yang ia sapa menjawabnya dengan tatapan mata yang tajam "kau tidak lihat aku sedang apa?" Tanya balik pemuda itu.
"Aku tahu kau sedang apa." Ucap Senja
"Kalau sudah tahu kenapa bertanya?!" Pemuda itu kembali bertanya ke Senja
"Kenapa kau meminta keinginan mu disini, di patung ini?" Tanya Senja
"Karena kau akan mendapatkan hadiah yang kau inginkan di hari ulang tahun." Jawab Pemuda itu
"Kau percaya dengan apa yang dikatakan papan itu?" Senja bertanya kembali
"Iya aku percaya, kau tidak percaya?" Tanya Pemuda itu
Senja hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya dan langsung pergi dari situ.
Tetapi saat ingin pergi, tangan Senja dipegang oleh pemuda itu sambil mengucapkan sesuatu "jika tidak percaya cobalah" dan saat itu juga pemuda itu hilang dalam sekejap.
Senja yang mendengar kata-kata itu langsung penasaran dengan apa yang didengarnya barusan dari pemuda tersebut.
Ia pun membuat keinginan kepada patung tersebut walaupun sebenarnya Senja tidak percaya sama sekali tentang mitos patung ulang tahun.
12.30
Saat Tomi tiba disana jasad Tailor sudah dibawa oleh polisi ke rumah sakit untuk di periksa lebih lanjut.
Di sekekiling ruangan hanya satu tempat saja yang dipenuhi darah yaitu meja makan tempat Tailor dibunuh.
Di saat Tomi sedang mengambil sample darah beserta senjata yang tertancap di meja makan, tiba-tiba senior Tomi datang ke lokasi kejadian dan menyuruh semua unit untuk datang ke kantor karena ada rapat.
Sinta, Dona dan Amelia tiba di rumah Tailor namun saat tiba di depan rumahnya hanya ada garis polisi yang mengelilingi rumah Tailor.
"Hah...hah...hah...ayo cepat Kita masuk." Ucap Sinta
Tetapi mereka ditahan oleh Dona karena disana tertulis 'Dilarang masuk selain petugas.'
"Dona minggir sekarang juga lo!" Ucap Sinta dengan nada tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Birthday
TerrorUlang Tahun seharusnya menyenangkan tetapi bagaimana jika ulang tahun justru membawa mala petaka?