"Din, lo udah milih tempat praktek ngajar di mana?" Tanya Hana yang sedari tadi sibuk mondar-mandir masuk kantor jurusan untuk melihat kuota sekolah yang masih kosong dan akan kami jadikan tempat untuk praktek.
"Santai aja kali sis, gue mah sisanya aja lah, yang penting bareng sama lo." Ucapku yang masih santai duduk di tangga sambil memainkan game candy crush favoritku.
"Beneran loh ya, pilihan lo terserah sama gue." Tegasnya lagi.
"Heeh... Asal jangan kejauhan aja sekolahnya." Mataku masih menatap fokus pada ponsel.
Hana langsung berlari pergi setelah mendapat persetujuan dariku untuk tempat kami praktek mengajar.
Aku gak ngerasa se-exited saat milih lokasi KKN dulu buat milih tempat praktek ngajar. Sedapetnya aja lah sekarang mah dimana-dimananya, yang penting bisa bareng sama salah satu teman deketku.
Flashback on
"Lo mantengin mulu laptop, lama-lama mata lo juling juga noh." Ucap ineu teman kosanku.
"Lo juga bukannya siap-siap 10 menit lagi pendaftaran KKN mau dibuka."
"Sans aja kali."
"Gak, gue ga bisa santai, takut keabisan kuota di tempat yang udah gue incer."
"Lagian lu manja banget, ambil lokasi KKN yang deket sama rumah."
"Suka-suka gue dong."
bermula dari sinilah hidupku jungkir balik, bener-bener ngerubah diri aku, dan dari kejadian KKN itu juga aku lebih santai dalam memilih tujuan hidup, tidak ambisius, tergesa, dan lebih ngebiarin semuanya berjalan dengan sendirinya.
Flashback off
"Gue udah pilihin ya, lokasinya lumayan sih sekali naik angkot, 30 menit dari kosan. Di komplek tentara gitu."
"Oke, lumayan kan bisa cengin tentara." Ucapku.
"Iya aja kalo tentaranya masih muda, sama lajang, kalo bapak-bapak udah punya anak istri masa iya lo mau cengin?"
"Ga bisa ya lo sekali aja biarin gue ngehalu gitu dapet cengin tentara yang seimut kapten yoo si jin atau segagah sersan seo dae young?"
"Sayangnya lo bukan dr. Kang mo yeon atau dr. Yoon myung ju. Halu mulu lo." Ucapnya sambil tertawa dan pergi meninggalkan aku.
"Awas ya lo Hana, nanti gue bales lo!"
****
Gak kerasa udah hari senin lagi, setelah hari jumat si Hana riweuh buat ngurusin tempat buat praktek ngajar kita berdua, dan sekarang kami benar-benar sudah sampai di sekolah yang dimaksud.Bener kata Hana, tentara yang kami temui dari gerbang komplek sampe gerbang sekolah, belum ada yang mirip sama kapten Yoo Si Jin. Mirip bapaknya iya. Bapak-bapak semua cuy.
Hana udah cekikikan aja dari tadi, godain aku.
"Hayoloh... Katanya mau cengin tentara?"
"Bapak-bapak semua yang kita temuin dari tadi. Gila lo ya, masa gue kudu jadi sugar baby."
"Elo sih halunya ketinggian, pas realitanya di luar ekspektasi kecewa kan lo?"
"Ya... ga dapet tentara juga siapa tau dapet salah satu guru muda, tampan nan lajang di sekolah." Hana mencebik.
"Mulai deh lo halu lagi, kelamaan jomblo ya kaya gini nih."
"Eh catet ya, jomblo juga gue mah pilihan kali bukan nasib."
Saat perdebatan kami tetiba ada suara yang menginterupsi dari belakang.
"Dinda, Hana, kenalin ini Guru pembimbing kalian." Ucap bu Fani wakasek kurikulum di sekolah tempatku praktek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
Romanceperjalanan untuk mendapatkan seseorang yang tepat dalam hidup. Sequel my love my miracle