L-O-V-E

2 0 0
                                    

Author P.O.V

Calling Firman

"lo lagi dimana?"

"Waalaikumsalam." Jawabnya sambil mengulum senyum.

"Assalamualaikum. Udah deh lo nggak usah rese. Lo dimana?"

"Abis meeting nih sama EO, mau balik kantor."

"Tolongin gue plis, lo sekarang juga pergi ke upnormal, sekalian makan siang disana!" Firman mengerutkan kedua alisnya, tidak paham apa yang baru saja dicapkan Wastu.

"Ada Dinda di sana, ketemuan sama si Gilang, gue mau lo recokin obrolan mereka, gangguin mereka, semerdekanya elo lah!" Lanjutnya.

"Lah, kok jadi bawa-bawa gue gini sih?"

"Kalo gue bisa, dari tadi udah gue yang lakuin, tapi Dinda larang gue buat ikut."

"Yaiyalah larang elo, lo siapanya dia emang?"

"Bangke! Cepetan, gak mau tau gue!"

"Gue bukan babu lo ya, asal lo tau!"

"Tagihan netflix lo, internet lo, spotify lo, bulan depan gue yang bayarin."

"Oke, cus gue otw ke upnormal."

"Gitu dong."

Akhirnya Wastu bisa bernafas lega, dan kembali melajukan mobilnya yang tadi sempat dia tepikan untuk menelfon Firman, tak jauh dari cafe upnormal, menuju kampusnya.

Firman
Bro, mission complette, si cantik pulang sama gue.

Pesan Firman masuk saat Wastu memasuki kampus tempatnya mengajar.

Wastu
Makasih banyak bro. I owe you

Firman
Yaiyalah, jangan lupa tagihan netflix, internet, sama spotify gue. Akhir bulan gue kirim tagihannya.

Wastu
Iye. Bawel amat lo!

"Pak Wastu!"

Wastu yang tengah fokus pada handphone nya, langsung mendongak ketika satu panggilan terdengar oleh telinganya.

"Iya kenapa mei?"

"Emmh... Ini pak!" Ucapnya sambil menyerahkan satu kotak tupperware ke arah Wastu.

"Apa nih?"

"Buat bapak makan siang. Dimakan ya pak, ini saya yang masak sendiri loh."

"Wah, buat saya ini seriusan?" Mahasiswa semester 4 itu hanya mengangguk.

"dalam rangka apa? Dosen-dosen lain kamu kasih juga engga?"

"Enggak pak." Mei menggeleng.

Wastu paham, sudah banyak mahasiswanya yang berlaku seperti ini pada Wastu, dengan berbagai motivasi tentunya. Pertama karena ingin mengikuti kuis susulan, kedua karena ingin dapat perbaikan setelah UAS, ketiga karena naksir sama Wastu.

Wastu yakin motivasi Mei masuk di kategori ketiga, karena dia salah satu murid yang cukup pintar di matakuliah yang Wastu ajarkan.

"lain kali kamu ga usah repot-repot ya."

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang