Seratus tahun lalu, terjadi peristiwa besar menimpa keluarga kerajaan. Pangeran jatuh cinta pada seorang gadis biasa. Mereka berdua berencana menikah tanpa restu dari Raja yang tak lain Ayahanda Pangeran. Salah satu mata-mata Raja yang mendengar perkataan Pangeran langsung melapor ke kerajaan. Raja yang mendengar hal tersebut di buat geram, pasalnya turun temurun keluarga kerajaan harus menikah dengan kerajaan lain.
Malam ini, Raja berniat mengurung Pangeran di istana. Kekuatan yang ia dapatkan akan di cabut, apabila ia masih saja berhubungan dengan wanita di luar istana. Dengan bantuan dari mata-mata Raja, pangeran akhirnya dapat di lumpuhkan dengan cepat. Hanya dengan mencampurkan ramuan tradisional, yang melumpuhkan daya tahan tubuh sehingga siapapun yang meminum atau menyentuh ramuan tersebut. Tubuhnya akan mati total, namun ia akan kembali sembuh dengan obat yang di bawa oleh tabib istana.
******
Malam tiba, Song duduk di teras rumah. Berharap jika makhluk aneh tersebut datang. Dirinya benar-benar kesepian. Entah mengapa ia merasa ada yang kurang dalam dirinya.
"Sejak tadi siang, kau tidak pernah datang lagi. Kenapa kau mahkluk aneh, aku merindukanmu."
Sesekali tatapannya menuju ke arah langit, berharap ia tiba-tiba muncul seperti biasa. Memang tak ragukan lagi, jika sikap Suga terhadap Song membuat dirinya galau setengah mati.
Wuss!
Angin menerpa wajah Song, samar-samar ia melihat bayangan hitam. Seperti Suga, akan tetapi bayangan itu tidak mendekati dirinya.
"Mahkluk aneh apa itu, kau? Hei! Kenapa kau tidak datang sejak siang tadi!" teriak Song.
Mahkluk hitam itu mendekat pada Song, sosoknya begitu seram. Hanya terlihat mata biru menyala. Song terjatuh, ia kaget melihat sosok itu.
Wushhh!
Sosok hitam itu tiba-tiba ada di belakang Song. Menatap tubuh song.
Brakk!
Tubuh Song terdorong ke dingding, bersamaan dengan mahkluk hitam tersebut. Rupanya tubuh song di himpit olehnya.
Ting!
Sosok itu berubah menjadi pria tampan. Wajahnya bak Pangeran, dengan tubuh yang ideal dan tinggi badan ideal juga berhidung mancung, matanya sipit. Ia tersenyum melihat Song yang menahan ketakutan.
Siapa sosok tersebut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping with the devils
AcakPagi ini aku terbangun entah aku bermimpi atau bukan kini aku berasa di istana, tapi entahlah. Padahal aku orang biasa tapi kenapa tiba-tiba aku berada di sini. Aku menatap ke sekeliling tempat itu. Banyak sekali yang aku heran. Aku menurunkan kakik...