Hyejin menatapku dengan aneh.
"Apa, aku nga kenal dia!" ujarku.Aku tau tatapnnya padaku menandakan bahwa ada yang tak beres.
Ya ampun di cowok ko nga tau malu ya, apa dia kenal denganku?"Iya donk honey aku kenal sama kamu," katanya.
Aneh, itu yang aku rasakan sekarang. Pria masih menatapku dengan, entahlah tatapan apa itu.
"Song kau mau ke mana?" tanya Hyejin.
Aku beranjak dari kursiku.
"Omg, dia itu siapa? Bagaimana dia bisa tau apa yang aku pikirkan. Apa dia hantu! Ah tapi itu nga mungkin, dia beneran kelihatan sama sekali nga terbang atau... Omg jangan-jangan dia... Ah itu nga mungkin!" gumamku.Aku pergi ke kantin, masih memikirkan pria itu. Tiba-tiba dia berada di depanku.
"Ya ampun, kau!"
Ia menatapku dan tersenyum padaku, semua siswa yang berada di dekatku menatapku dengan seram.
"Ehh, coba lihat anak cupu itu dia bersama siswa pindahan yang ganteng itu!" kata siswa yang berada di dekatku."Sudahlah honey, jangan kau dengarkan mereka!"
Aku menyipitkan mataku menatapnya, dan kembali beranjak dari kursiku.
"Kau, pergi. Aku nga suka di ganggu oleh pria yang nga kenal denganku!" kataku ketus.Seakan waktu berhenti tubuhku tak bisa di gerakan. Kaku, entah apa yang terjadi.
"Kau kenapa honey, apa kau tak suka dekat denganku. Malam ini kau aku hukum, karna telah mengacuhkanku,"
Katanya berbisik di telingaku.Tubuhku kembali bisa bergerak dan semuanya juga, entah apa yang terjadi sunggu buat aku merinding.
****Sore ini aku benar-benar letih setelah seharian di sekolah, emm rasanya badanku remuk.
Tanpa mandi aku, aku langsung tertidur.
"Kuharap aku tak bermimpi yang aneh lagi," gumamku.Sialan, ternyata aku mimpi ini lagi.
"Kau tak mimpi honey, kau berada di rumahku! Aku sudah rindu tak menyentuhmu honey, apa kau tau apa hukuman untuk istri seperti mu!" ujarnya.Aku terbangun, dan beranjak keular kamar itu.
"Uh menyeramkan, pria gila!" gerutuku.Aku menatap ke sekeliling rumah yang megah dan indah berada di depanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping with the devils
RandomPagi ini aku terbangun entah aku bermimpi atau bukan kini aku berasa di istana, tapi entahlah. Padahal aku orang biasa tapi kenapa tiba-tiba aku berada di sini. Aku menatap ke sekeliling tempat itu. Banyak sekali yang aku heran. Aku menurunkan kakik...