Hukuman

1.2K 93 2
                                    

Di kantin utama milik sekolah itu selalu ramai.Tapi berbeda dengan sekarang,Katin tengah dipenuhi sorakan dari orang-orang yang menyaksikan keributan.

Alan menghentikan langkahnya ketika ekor matanya melihat kembaranya ditonjok oleh Dhoni,cowok berandal tidak berpendidikan.

Disana Dhoni juga dikelilingi oleh anggota geng nya.

Alan tahu,Alin pasti sudah berkali-kali menonjok Dhoni,ketika melihat wajah Dhoni yang sudah lebam babak belur.

Tapi api kemarahannya tetap tidak bisa terhenti kan.Alan tetap tidak terima,atas perlakuan Dhoni pada kembarannya.

Alan segera berjalan mendekati Dhoni dan."BUGHT"pukulan keras kembali menghantam perut Dhoni.beberapa jeritan ketakutan menggema dikantin utama itu.

Alan berdecih masih menatap Dhoni dengan tatapan menantang.

Gavin yang kebetulan melintasi kantin,dan melihat Alin ada disana,dia segera berlari membelah kerumunan,dan tanpa pikir panjang dia menghantam tubuh Dhoni.

Satu pukulan maut kembali diterima oleh Dhoni.

"Esh..ah..anjay,"ringis Dhoni masih berusaha bangkit untuk membalas mereka berdua.

Dhoni ingin sekali membalas perbuatan dari mereka berdua,namun tubuhnya sudah tak berdaya.

Teman-teman satu geng nya juga sudah babak belur tak berdaya sedari tadi.

Alan tersenyum miring dan kembali memukul Dhoni.Gavin pun ikut kembali menghabisi Dhoni.

Alin hanya cuek dan menyilangkan tangan didepan dada.Dan sedikit menjauhi kerumunan yang terlalu padat ples ramai dipenuhi sorakan-sorakan dukungan dan juga sorakan-sorakan ketakutan.

Akhirnya Dhoni berhasil memukul Alan,namun saat ingin memukul Gavin dia sudah tak mampu.

"Beraninya sama cewek Lo."desis Alan,mendorong tubuh Dhoni dengan kasar.

"Banci"maki Gavin tak kalas kasar.

"Bukan gue yang banci,tuh cewek songong banget tau gak,dia udah mukulin temen-temen gue,gue gak terima,"Dhoni mencari keberadaan Alin setelah ketemu Dhoni menunjuk-nunjuk Alin serta memakinya.

Alin hanya memutar bola matanya bodo amat .

"Gue bakal bales ke Lo semua ngerti"teriak Dhoni frustasi.

Gavin dan Alan hanya diam saja,masa bodoh mereka gak takut.

Tanpa mereka sadari ada salah satu siswa yang melaporkan kejadian tersebut, alhasil guru BK mendatangi kantin serta membawa senjata andalannya yaitu ROTAN.

"Mau sok jadi pahlawan kalian,keruang BK sekarang!!!"teriak guru BK perempuan yang garang nya minta ampun itu ,sambil menggebrak meja kantin dengan rotanya.

Semua siswa-siswi selain yang menjadi tersangka memilih untuk segera kabur dari kantin meninggalkan makanan atau minuman yang masih tersisa.

Tujuh orang resmi menjadi bebek-bebek yang digiring oleh pemiliknya,tak ada yang berani berkutik.

Dua teman Dhoni membantu memapah Dhoni yang hampir tak kuat berjalan.

Anton salah satu teman Dhoni berusaha kabur namun"plak"

Rotan milik Bu Tiwi lebih dulu mencium pantat milik Anton.

"Aw..ampun Bu"ringis Anton menangkupkan kedua tangannya.

👶👶

Mereka bertujuh telah sampai ke ruangan BK.

Bu Tiwi menyuruh mereka duduk di sofa.

ALAN & ALINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang