Ckleakkk...
Dua daun pintu itu dibuka oleh seseorang ketika p malam sekitaran pukul 12: 25
Alfia sampai tertidur di sofa hanya untuk menunggu kepulangan seseorang.
Alfia segera membuka matanya ketika mendengar langkah kaki seseorang.
Alfia segera berdiri berniat menyambut suaminya dengan semprotan.
"Mas,katanya lembur kok pulangnya masih sore"sindir Alfia sinis pada Almin suaminya.
"Owh..masih sore ya..ya ampun,kalau gitu Aku balik lagi aja kekantor"Almin yang kesal dengan sindiran Alfia pun ikut menanggapi sindiran itu.
"Kamu sebenarnya lembur,apa grepe-grepe sama asisten bahenolmu itu??"Alfia bersedakep pura-pura merajuk.
"Kamu tuh aku perhatiin akhir-akhir ini pencemburu banget ,awas aku mau lewat"Almin mendorong Alfia agar minggir tidak menghalangi jalan nya, alhasil Alfia terdorong dan pipinya menabrak pojokan diding dengan cukup keras.
"AW"ringis Alfia seraya memegangi pipinya.
"Mas kamu udah berani ya lukain aku,emang bener kamu udah ngak sayang aku"Alfia memaki Almin dengan suara tinggi.
"Shuth"Almin segera cara caracnuc embekap mulut Alfia agar diam.
"Jangan keras-keras,atau anak-anak akan bangun"Almin memperingati Alfia.
"Malam ini tidur diluar!!"Almin segera melangkah masuk kekamarnya dan segera menutup pintu,serta menguncinya.Agar Alfia tidak bisa masuk.
"Mas aku dari tadi nungguin kamu loh..aku rela tidur di sofa buat nunggu kamu pulang tapi apa balasan kamu,setelah kebaikan yang aku perbuat"Alfia menggedor-gedor pintu kamar dengan kasar.
"Apa..baik kata kamu,aku pulang kamu malah marah-marah ngak jelas gitu dibilang baik"sindir Almin dari dalam kamar.
"Massssssss"teriak Alfia lagi,karena lelah akhirnya Alfia mengalah,resmi malam ini Alfia tidur diluar.
👶👶
"Alan dulu"
"Alin pokoknya Alin dulu"
"Alan,Alan mau apel pagi ntar bebebnya Alan ngambek kalau Alan telat jemput"
"Biarin semoga aja cepat putus"Alan dan Alin masih saja berebut kamar mandi padahal dirumah itu tidak hanya ada satu kamar mandi.
Mendengar keributan Almin segera keluar dari ruang kerjanya,yang tidak begitu jauh dari kamar mandi itu.
Almin berteriak marah kepada kedua anaknya.
"Kalian bisa dewasa sedikit tidak sih?"
Bentak Almin yang mampu membuat Alan maupun Alin terdiam untuk beberapa saat."Nih salahin Alan,ini kan kamar mandi favorit Alin Pa"
"Enak aja nyalahin gue,Pa Alan itu punya misi penting yaitu Apel pagi jadi yang berhak mandi duluan itu Alan iya kan Pa??"emosi Almin semakin membara dengan tingkah kedua putra-putri nya.
"Di rumah ini ada 4 kamar mandi,tetapi kalian masih saja berebut,apa hebatnya kamar mandi sih, sampai-sampai kalian rebutin,berubah lah kalian kan udah dewasa!!"Almin tampak kecewa dengan mereka berdua.
"Maafin Alin Pa"lirih Alin pelan.
Almin masih tetap diam cuek,baru setelah itu Almin membanting pintu dan masuk lagi ke ruang kerjanya.
"Salah.. Lo"maki Alan keras.
"Salah.. Lo lah"Alin tidak terima.
"Salah lo"mereka berdua kembali berdebat.
"Lan..Papa Kok ngak nanyain keadaanya Alin ya..??"lesu Alin.
"Tauk...yang penting lo udah sembuh kan sekarang"ujar Alan menenangkan.
"Iya juga sih"
"Yaudah yuk mandi!!"ajak Alin.
"Berdua"gurau Alan yang mendapat jitakan dari Alin.
👶👶
Alan dan Alin segera menuju ruang makan.
Disana sudah ada Almin dan Alfia.
Alin segera memeluk Almin dari belakang.Berniat meminta maaf kepada papanya.
Almin segera mengangguk sedang.
"Udah ya sekarang makan nanti kalian terlambat"Alfia segera menarik Alin yang masih dalam pelukan Almin.
"Ih..bilang aja mama cemburu ya..??"goda Alin yang membuat Alfia tersipu malu.
Sedangkan Alan tertawa lepas.
Reflek Alfia mencubit lengan Alin dengan gemas.
"Apaan si"
"Keluarga kita harmonis ya"Alan berucap dengan bangga,sedangkan ucapan Alan mampu membuat Almin dan Alfia tersedak ludah secara bersamaan.
"Minum pa..ma..!!"suruh Alin menyuapkan minum kearah papa dan mamanya.
"Kata siapa..."batin Alfia kurang setuju dengan ucapannya Alan.
"Mas aku ambilin ya??"Alfia segera mengambilkan lauk dan nasi untuk Almin.
Setelah itu mereka makan sambil menanyakan keadaan Alin yang sepertinya sudah sembuh.
Setelah sarapan pagi Alan dan Alin segera berangkat sekolah.
"Didepan anak-anak kita bisa kayak gini sok manis,sok drama padahal sebenarnya keluarga kita hancur"tutur Almin yang membuat Alfia tak sanggup untuk tidak meneteskan air mata.
"Al.. keluarga ku menyuruhku untuk berpisah dengan mu,sudah sejak lama"jelas Almin lagi.
Alfia pura-pura terkejut dengan penuturan Almin.
"Apa maksudnya??"tanya Alfia pura-pura tidak tahu.
Padahal orang tua Alfia juga sama ,menyuruh Alfia untuk segera cerai dengan Almin.
Setelah perdebatan antara Ayah Alfia dan Ibunya Almin,hubungan Alfia dan Almin menjadi kacau,berulang kali orang tua masing-masing menyuruh untuk segera berpisah.
"Orang tua saya ngak suka dengan orang tua mu Alfia,kamu pasti paham kan setelah perdebatan beberapa bulan yang lalu"pekik Almin malas menjelaskan.
"Kenapa baru sekarang ,setelah kita berdua punya anak Segede gentong baru mereka ngak suka..,Aneh??"
"Aku ngak tau Al,kalau mereka suka udah menikah dari dulu kali,udah lah,aku mau kerja"Almin mengakhiri debat dengan Alfia.
Setelah Almin pergi,Alfia melamun sebentar.
Alfia semakin takut ,dia tidak bisa membayangkan jika harus berpisah dengan Almin,meskipun selama 17 tahun pernikahan nya mereka tidak pernah damai ada saja yang diributkan,tapi yakin lah Alfia sangat mencintai Almin.
👶👶
Assalamualaikum,maaf ya kalau cerita nya aneh dan ngak nyambung.wkwkwk.
Jangan lupa untuk vote , komen dan follow.
Terimakasih untuk semua nya yang udah baca semoga terhibur.Amin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN & ALIN
Teen Fiction"Alan Lo baru pulang...??"tanya Alin yang sedang duduk di sofa depan tv. Alan berjalan kearah sofa kemudian duduk sambil merangkul kembaranya. "gak bisa..na..pas..gue..Lan.."gerutu Alin sambil berusaha menyingkap tangan Alan. "gue kan sayang sama Lo...