Bab 4

1.8K 228 38
                                    

Bianca merasa bersyukur karena Kakaknya itu tidak lagi merasa curiga dengan jawaban terakhir yang di berikannya, setelah semalam Bianca menyebutkan nama pria yang sebenarnya hanya ada di dalam khayalannya saja, Raven hanya menimpalinya untuk menjauhi pria fiktif itu. Tentu saja, tanpa banyak berpikir Bianca langsung menyetujui perminataan Raven, selain karena pria itu hanyalah fiktif belaka, juga karena Bianca ingin segera mengakhiri pembicaraan itu dengan Raven, dia tidak mau nantinya Kakaknya itu akan tahu perihal pemilik sebenarnya jaket itu.

Jujur saja, ini pertama kalinya Bianca membohongi Kakaknya itu. Karena itulah, Bianca jadi merasa bersalah dengan apa yang sudah di lakukannya kepada sang kakak. Padahal sejak kecil, dia dan Raven di didik keras oleh Mamanya untuk selalu berbuat dan berkata jujur, agar mereka tidak tumbuh menjadi seperti Papa mereka yang telah membohongi mereka semua dengan menyembunyikan perselingkuhannya selama bertahun-tahun.

Tapi Bianca berbohong semalam demi kebaikan, dia hanya tidak mau mematik kembali emosi Kakaknya dengan menyebutkan nama Arion di depannya. Karena Raven pasti masih merasa marah kepada Arion mengingat karena pria itulah yang sudah memisahkannya dari istrinya setahun yang lalu. Terkadang Bianca masih bingung dengan Kakaknya, dulu pria itu terlihat begitu membenci istrinya namun kenapa setahun ini setelah perpisahan mereka, Raven malah terlihat semakin kacau? Meski Raven tidak pernah berkata jujur padanya, tapi Bianca tahu diam-diam Kakaknya itu masih selalu mencari keberadaan Yasmin saat ini, seperti beberapa hari ini Bianca tahu kakaknya itu bukannya pulang dari perjalanan bisnis, hal itu dia ketahui dari asisten Kakaknya yang mengatakan padanya kalau Raven sedang me time, sebutan me time yang di maksud adalah kegiatan rutin sebulan sekali yang Raven lakukan untuk mencari keberadaan Yasmin, yang mana bisa menghabiskan waktu berhari-hari lamanya.

Kenapa pria harus serumit itu, astaga?

Ataukah hal itu hanya terjadi pada Kakaknya saja yang sejak kecil cenderung kesulitan dalam mengapresiasikan perasaannya sendiri?

Andai Arion tahu bahawa tindakannya dalam menyembunyikan Yasmin saat ini benar-benar berhasil menyiksa Raven secara perlahan, apakah semua itu cukup untuk membuat Arion memaafkan kesalahan Raven dan mengembalikan persahabatan mereka lagi seperti dulu? Oh, Tuhan bolehkah Bianca berharap kalau hubungan mereka semua bisa kembali seperti semula lagi?

Pagi ini usai membersihkan diri dan memakai pakaian berstelan celana jeans dan t-shirt warna hitam yang membungkus tubuh bagian atasnya dengan ketat, serta memoles wajahnya dengan make-up tipis, Bianca siap memulai harinya. Dia melirik paper bag yang ada di atas ranjangnya, yang mana sudah ada jaket Arion di dalamnya. Dia berencana akan menemui pria itu untuk mengembalikan jaket, semalam Arion meninggalkannya begitu saja, sebelum Bianca sempat mengembalikan jaket itu padanya. Dengan hati pedih, Bianca menebak hal itu pasti karena Arion ingin cepat-cepat kembali menemui wanita seksi itu di kelab. Maka itulah, pagi ini Bianca berinisiatif mengembalikan jaket itu pada Arion.

Bianca keluar dari kamarnya dan terkejut saat tidak mendapati Kakaknya di sofa ruang tengah, padahal semalam dia melihat sendiri saat sang Kakak itu tertidur di sana. Dia kemudian mencari-carinya di setiap sudut apartemen dan tetap tidak juga menemukannya di manapun, mungkin Raven sudah pulang ke rumahnya ketika dia masih tidur. Bianca akhirnya bisa menarik nafas lega, mengingat dia tidak perlu lagi mencari-cari alasan untuk menolak ajakan Kakaknya jika pagi ini dia tawari berangkat bersama, mengingat masih ada tempat lain yang akan menjadi tujuannya saat ini.

Pertama-tama Bianca akan membuat roti sanwich dulu yang nantinya akan ia berikan juga pada Arion, sebagai ucapan terima kasihnya karena pria itu sudah menolongnya semalam dari niat jahat Mario padanya. Bianca membuat roti sandwich dengan banyak daging asap dan selembar selada serta menambahkan saus barbeque di tengahnya. Dia tersenyum saat mengenang kalau dulu Arion selalu minta di buatkan makanan itu olehnya tiap kali pria itu bermain ke rumahnya, untungnya saja Bianca selalu menyediakan bahan-bahan itu di lemari pendingin jadi dia tinggal membuatkannya saja.

Love Or Revenge (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang