flashback on.
"Woy" panggil Nadin penasaran.
Matanya kini melebar.
yang dipanggil menaikan sebelah alisnya seakan mengatakan "Apa?"
Nadin kali ini tak tinggal diam, ia bergegas menuruni tangga dan menemui orang yang selama ini sukses membuat hatinya penasaran sekaligus bertanya tanya.
saat tatapan mata merka bertemu.
Nadin kehabisan nafas karna menuruni tangga.
ia menepuk nepukan dadanya sendiri.lelaki itu tak tinggal diam, ia menepuk perlahan menatuh tangannya di punggung Nadin untuk membantu.
Namun Nadin yang tak terbiasa disentuh itu malah berfikir yang tidak tidak dan tanpa sengaja mendorong lelaki itu.
byur. basah. kuyup.
lelaki itu bingung, malu dan dingin di waktu yang bersamaan.
Nadin panik, ia lupa samping lelaki itu ada kolam renang.
"Sini lo pegang tangan gue!" ujar Nadin
Lelaki ity mengambil uluran tangan Nadin tanpa berniat untuk naik ke daratan.
Ia memperkuat tangannya dan menyeburkan Nadin ke dalam kolam.
saat mendengar suara percikan air seluruh keluarga di ruang tamu berlari ke kolam berenang dan mendapati Nadin dalam pelukan lelaki itu di dalam kolam.
Semua mata membelakak melihat adegan didepan mereka.
"Tumben pagi pagi udah senyam senyum" Tanya Rani yang baru saja memasuki kamar anak gadisnya itu.
"Tumben pagi pagi masuk kamar Nadin"
"Kalian saling kenal?" tanya Rani sebagai jawaban.
"Tau namanya aja ngga, ma"
"Belum kenal tapi pelukan kaya orang pacaran, kan mama udah bilang itu dosa ga boleh sayang," ujar Rani seraya mengusap lembut rambut anaknya.
"Boro boro pacaran ma, Nadin beneran ga tau namanya"
"Yauda sekarang shalat dhuha gih minta ampun"
-
Jalan jalan sendirian mengitari mall tanpa arah tujuan adalah salah satu kegiatan ter-menyenangkan menurut Nadin.
Bukan hanya bebas pergi ke toko manapun, ia juga bisa memperhatikan orang orang yang berlalu lalang,
mulai dari anak kecil berlarian di playground, ibu ibu dan remaja yang memilah milih baju, serta bapak bapak yang duduk berdampibgan seakan sedang rapat penting.
Saat hendak memasuki salah satu toko dengan nama Zar*a yang terpampang jelas di depan toko,
Penglihatan Nadin memicing pada tiga lelaki di dalam toko.
dr.Farhan, dan Gilang, yap sahabat Nadin ada disitu,
yang membuat Nadin heran kebingungan ialah, disana tak hanya mereka berdua.
Akan tetapi ada
dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Jogja
Ficção Adolescente[Nadinna azzahra] kalau saja hujan tak turun kala itu, tak ada kata kita saat ini. Rabu, 19 Agustus 2020.