Chapter 01 || Awal ||

89 13 6
                                    

Happy Reading
//Kalian pasti tahu bagaimana caranya menghargai usaha seseorang//

                                 °°°°°

Matahari terbit dari arah timur yang waktunya bertugas untuk memberikan cahaya kepada alam semesta, burung-burung pun mulai keluar dari sarangnya berterbangan kesana dan kemari untuk mencari makan.

Jalanan sudah mulai dipadati oleh kendaraan bermotor maupun mobil, pejalan kaki pun mulai berlalu lalang ada yang pergi kekantor, sekolah atau hanya sekedar untuk jalan-jalan dan olahraga pagi.

Lain halnya dengan gadis yang masih betah diatas kasurnya, padahal jam dinding bergambar doraemon itu sudah menunjukkan pukul 06.40 dimana hanya tersisa waktu 20 menit lagi untuk masuk ke sekolah tepat waktu.

Pintu kamar berwarna putih itu terbuka menampakan sosok pria berbahu lebar dan jangan lupakan panci berwarna merah muda yang pria itu genggam bersama dengan sebuah sendok perak.

Trankkk'

Trankkk'

Trankk'

"Yak!! Bangun!!"

Gadis yang tengah bergulat dengan selimutnya itu menutup telinganya, mengabaikan sang kakak laki-lakinya. Sungguh, ia sangat malas untuk terbangun pagi ini karena semalam ia tidur terlambat.

Trankk'

"Dasar gadis pemalas, cepat bangun! Junseo sudah menunggu dibawah."

Brakkk'

Gadis itu terjatuh dari atas ranjang, tiba-tiba semangatnya muncul mendengar kakak laki-lakinya menyebut nama seseorang yang sangat gadis itu kagumi.

Bagaikan dapat kekuatan dari atas langit gadis berambut sebahu itu bergegas kedalam kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi saja, peduli setan dengan tubuhnya bau yang tak mandi toh nanti juga dia pakai parfum.

Kim Seokjin selaku kakak laki-laki gadis itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah laku adiknya yang menurutnya sangat unik.

"Bagaimana bisa bahwa dia itu adalah adikku?"

Masih dinegara yang sama, seorang gadis cantik tengah menangis dikamarnya. Beberapa saat yang lalu ayahnya bilang bahwa dia akan dinikahkan kepada seorang pengusaha sukses, tentu saja gadis itu tidak mau menikah dengan seorang pria yang sudah berkepala lima dan memiliki 2 anak laki-laki yang sudah duduk dibangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Awalnya gadis itu sangat antusias saat mendengar dirinya akan dijodohkan, namun saat mengetahui siapa laki-lakinya membuat gadis itu marah. Ia pikir dijodohkan dengan pengusaha sukses, muda, tampan, dan kaya, seperti novel-novel yang selalu gadis itu baca.

Dengan otaknya yang setengah cerdas itu, gadis berambut panjang berwarna coklat itu memiliki ide untuk kabur dari rumah yang bak istana milik ayahnya. Dan sangat kebetulan sekali kedua orang tuanya tengah pergi ke China untuk menjalankan bisnis, jadi ini adalah kesempatan emas untuknya hanya saja gadis itu tidak boleh ketahuan oleh para pembantu dan penjaga.

Dengan kaki yang tak terbaluti alas gadis itu berjalan dengan perlahan, kepalanya celingukan kekanan dan kekiri memastikan tidak ada orang yang melihatnya. Gadis yang memakai dress berwarna putih itu semakin was-was saat sudah sampai didepan pintu utama, dimana ia tinggal membuka pintu itu dan akan langsung berada diluar rumah.

"Nona."

Gadis itu terlonjak kaget saat sebuah suara baritone memanggilnya sambil menepuk bahunya, sia-sia semua yang gadis itu lakukan untuk kabur dari rumah ini.

"Jisoo, apa yang kau lakukan?" Tanya si pemilik suara baritone itu panggil saja namanya Kim Taehyung.

Jisoo berbalik menemukan Taehyung -- asisiten pribadinya -- membawa secangkir cokelat panas yang Jisoo ketahui cokelat panas itu untuknya.

Jisoo menggengam tangan kiri Taehyung karena tangan kanan laki-laki itu ia gunakan untuk memegang cangkir cokelat panas. "Tae, aku mohon bantu aku untuk pergi dari sini. Aku tidak mau menikah dengan kakek-kakek, apa kau tidak kasihan padaku? Taehyung, kau sudah menjadi asistenku selama 3 tahun. Kau pasti mengerti, Tae."

Entah apa yang harus Taehyung jawab, disatu sisi Taehyung tidak mau mengkhianati orang tua Jisoo dan disisi lain Taehyung pun tak ingin mengkhianati Jisoo, tak rela juga Jisoo menikah dengan pria tua.

Apalagi Jisoo memohon dengan puppy eyes-nya membuat Taehyung tak berdaya dan luluh.

"Ikut aku sekarang," ajak Taehyung menarik tangan kanan Jisoo lalu meletakkan secangkir cokelat panas itu diatas meja.

Jisoo hanya menurut karena ia sangat yakin Taehyung akan membantunya untuk kabur dari sini.

                                       ~~~~

Gadis berambut sebahu itu berjalan dilorong sekolah yang lumayan ramai dan jangan lupakan tatapan aneh dari beberapa siswa maupun siswi kepadanya. Bagaimana tidak? Gadis itu menunjukkan tampang kesal dan berjalan dengan menghentak-hentakn kakinya kepada lantai. Peduli setan dengan dirinya yang dianggap sudah tidak waras.

Jika bukan karena kakak laki-lakinya, gadis itu mana mungkin melakukan hal ini.

"Huh, menyebalkan!"

Gadis itu terduduk dikursi dengan kursi disampingnya yang sudah terisi oleh teman sebangkunya, Kwon Nara.

"Ihh, pagi-pagi mukanya dah ditekuk kek gitu. Ada apa sih? Cerita dong sama neng Nara."

"Tau tuh, bang Seokjin. Katanya ada Junseo nunggu dibawah ehh ternyata bang Seokjin cuma bohong."

"Salah sendiri sih, siapa suruh semalam nonton drama sampe tengah malam. Noh liat mata lo kek panda."

Hejin bungkam karena apa yang dikatakan sahabatnya, Nara. Semua itu benar, tapi tetap saja kakak laki-lakinya sungguh kejam. Menggunakan nama yang Hejin kagumi untuk membangunkannya, membuatnya tidak mandi pagi ini.

Kim Hejin adik perempuan satu-satunya yang Seokjin miliki didunia ini, setelah kepergian kedua orang tua mereka 6 tahun yang lalu.
Gadis berambut sebahu yang setiap harinya hanya mengagumi satu laki-laki yang pertama kali mengulurkan tangannya kepada Hejin, saat Hejin dibully waktu Sekolah Menengah Pertama. Itulah alasannya, kenapa Hejin sangat menganggumi laki-laki bernama Junseo itu.

Tapi, sayangnya. Hejin hanya bisa menyukai Junseo dalam diam, laki-laki itu tak pernah peka dengan kasih sayang yang selalu Hejin berikan kepada Junseo. Kadang Hejin juga selalu merasa sakit hati bila Junseo jadian dengan gadis lain, tapi itu dulu dan sekarang Hejin sudah terbiasa dengan Junseo yang selalu gunta ganti pasangan toh wajar saja karena Junseo laki-laki tampan.

                         ~ Destiny Love ~

Masih permulaan, mohon maklum jika membosankan.
Tekan bintang untuk memberikan Author semangat dan komentarnya, share juga ceritanya keteman-teman kalian.

BERSAMBUNG!!

See you next chapter!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you next chapter!!

Destiny Love ♡ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang