Happy Reading.
//Kalian pasti tahu bagaimana caranya menghargai usaha seseorang//
Tepat pukul dua belas siang laki-laki pemilik nama lengkap Kim Seokjin itu berlari ditengah jalan yang ramai sesekali melirik jam tangannya. Hari ini adalah hari tersialnya setelah kemarin, laki-laki berbahu lebar itu terlambat untuk bekerja disebuah toserba. Tidak mungkinkan Seokjin juga harus dipecat lagi hari ini, jika begitu gaji yang ia dapat akan berkurang ditambah lagi sekarang pengeluarannya bertambah.
Sesekali juga laki-laki itu meminta maaf kepada orang-orang yang tak sengaja ia senggol, seperti sekarang dengan tak sengaja Seokjin menyenggol bahu seorang laki-laki yang memakai jas hitam.
"Ah maaf," Seokjin menundukkan kepalanya lalu kembali melanjutkan langkahnya, sedangkan laki-laki yang memakai jas hitam itu hanya bisa memperhatikan bahu lebar Seokjin dari jauh.
"Apakah benar itu dia?" gumam laki-laki itu masih menatap kepergian Seokjin, kira-kira ada hubungan apa diantara mereka berdua?
Seokjin berusaha mengontrol nafasnya setelah terkontrol Seokjin masuk kedalam toserba tempat Seokjin bekerja, lalu mendapati majikannya yang sepertinya tengah menunggunya.
Terlihat seorang pria paruh baya itu membuanf nafasnya lega. "Akhirnya kau datang, aku sekarang tengah terburu-buru ingin mengunjungi cucuku yang sedang sakit dirumah sakit."
Seokjin menundukkan kepalanya bermaksud untuk meminta maaf. "Lain kali aku akan datang lebih awal."
"Iya iya, kau jaga dulu toserba ini sebelum pukul enam sore aku pasti datang kembali," ucap pria berusia kepala lima itu, meninggalkan toserbanya setelah menepuk bahu Seokjin dua kali.
Seokjin menafas lega, ia pikir majikannya itu akan marah karena dia terlambat. "Hufh, untung saja aku tidak dipecat."
Seokjin memakai seragam kerjanya lalu duduk ditempat kasir menunggu pelanggan datang.
Ting~
Seokjin berdiri dari duduknya saat mendengar suara pintu toserba dibuka oleh seseorang, lalu datang laki-laki muda berhidung mancung menggunakan jas hitam. Pakaiannya sangat rapi dan berkelas, sepertinya orang kaya, pikir Seokjin.
Seokjin tersenyum menyambut kedatangan laki-laki itu, Seokjin sempat bingung karena laki-laki itu hanya berdiam dihadapannya dengan mata yang tak lepas dari Seokjin.
Seokjin risih bahkan sangat risih dengan tatapan laki-laki itu, tidak mungkinkan laki-laki itu menyukai Seokjin. Hei, sadarlah. Seokjin masih normal, ia masih menyukai wanita yang berdada besar.
"Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Seokjin, tapi tiba-tiba laki-laki itu malah memegang kedua bahu Seokjin membuat Seokjin terkejut.
"Tunggu," ujar laki-laki itu pelan semakin menatap dalam mata Seokjin, aish dasar ada apa dengannya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Love ♡
Ficção Adolescente[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] " Karena takdir Tuhan tidak pernah salah " Disclaimer : Cerita ini murni karya khayalan Author. Disini Author hanya meminjam nama dan visual dari tokoh. Jika terjadi kesamaan cerita, itu adalah ketidak sengajaan da...