Happy Reading.
//Kalian pasti tahu bagaimana caranya menghargai usaha seseorang//
Akhirnya Hejin bisa bernafas dengan lega, karena tugas kelompok fisika-nya sudah selesai dengan mendapatkan nilai yang sempurna, tentu saja itu membuat dirinya dan Nara sangat sangat sangat senang sekali. Bahkan mereka berniat untuk merayakannya dengan pesta kecil-kecilan setelah pulang sekolah, mungkin akhir-akhir ini Hejin lebih sering diluar rumah toh kakak laki-lakinya itu Kim Seokjin ada Jisoo yang menemaninya."Hufh, aku tidak percaya Pak Herman akan memberikan nilai 100 untuk kelompok kita. Ternyata usaha kita yang tidur jam 1 malam tidak sia-sia," ucap Nara dengan senang sambil membenahi barang-barangnya kedalam tas gendongnya yang berwarna hitam putih, jujur saja Nara itu pecinta warna hitam putih entahlah rasanya sangat tidak cocok dengan Nara yang cerewet, suka bersolek, tapi menyukai warna hitam dan putih. Yaa selera orang itu berbeda-beda, kan?
"Usaha tidak akan mengkhianati hasil," ujar Hejin sambil menyenggol lengan Nara, pasalnya si gadis berusia enam belas tahun itu sering mengeluh dan menyerah sangat tidak percaya dengan ungkapan kalimat yang baru saja Hejin katakan dan sekarang, apa Nara percaya dengan kalimat itu?
"Akhirnya aku percaya dengan kalimat itu, kau benar usaha tidak akan mengkhianati hasil. Ya memang semuanya tidak semudah itu, kita harus lebih lebih lagi bekerja keras dan menjadi orang yang lebih baik."
"Eyy sejak kapan Nara-ku menjadi gadis yang dewasa?"
"Sejak kau patah hati."
"Yak! Kapan aku patah hati? Toh sekarang aku sudah melupakannya."
"Benarkah? Aku pikir tidak."
"Berhenti Nara!!"
"Hei, kalian berdua anak itik," panggil seorang siswa dari belakang Hejin dan Nara yang sedang berjalan dilorong sekolah, refleks mereka berdua kompak membalikkan tubuhnya kebelakang membuat sang empu yang memanggil tertawa tipis.
"Apa ada yang lucu Haechan-ssi?" Nara memutar bola matanya malas, asal kalian tahu Haechan yang kalem itu hanya ada beberapa hari saja dan lihatlah sekarang Haechan yang bar-bar dan petakilan sudah datang kembali. "Kau ingin ikut bersama kami? Tapi, maaf kami tidak mengundang siapapun apalagi siswa petakilan seperti Anda."
Haechan tertawa ringan ternyata Nara sudah lebih dulu tahu dengan maksud kedatangannya menghampiri gadis-gadis itu. "Aku yang akan membayarnya."
"Tidak, terima kasih," tolak Nara lagi dengan wajahnya yang penuh keangkuhan.
"Apapun yang kalian inginkan."
"GASSKEUN BOS KU!!"
°°°°°°
Laki-laki dengan setelan jas berwarna hitam lengkap dengan dasinya berwarna senada itu keluar dari mobil hitam milik majikannya, dengan perasaan senang Taehyung berjalan menuju gang kecil lalu turun tangga berbelok ke kiri dan sampailah disebuah rumah bersih yang sangat terawat dengan beberapa bunga cantik yang tersusun rapi dihalamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Love ♡
Novela Juvenil[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] " Karena takdir Tuhan tidak pernah salah " Disclaimer : Cerita ini murni karya khayalan Author. Disini Author hanya meminjam nama dan visual dari tokoh. Jika terjadi kesamaan cerita, itu adalah ketidak sengajaan da...