Happy Reading, sorry for typo 😁
// Kalian pasti tahu bagaimana caranya menghargai usaha seseorang//Malam ini laki-laki dengan parasa tampan itu masuk kedalam Club, hal pertama yang ia rasakan adalah bau alkohol yang sangat menyengat indera penciumannya dan juga musik DJ yang sangat berisik diindera pendengarannya.
Junseo berdecak, kenapa juga sih Jinsung harus merayakan ulang tahunnya ditempat seperti ini? Apa tidak ada tempat lain selain disini? Dia kan bisa mengajak nya dan juga teman-teman yang lainnya ke Caffe atau mungkin restoran. Dan juga mereka ini masih duduk dibangku tiga SMA masih belum diperbolehkan masuo dan meminum alkohol.
Crenk~
Kelima anak laki-laki itu mengangkat segelas sojunya masing-masing lalu bersulang sedikit mengakibatkan suara.
"Ck, kenapa sih lo harus bawa gue kesini? Lo tau kan gue gak suka tempat beginian," protes Junseo kepada Jinsung, sedangkan laki-laki dengan matanya yang besar dan bulat itu hanya bisa tertawa kecil. Memangnya kenapa ada yang salah?
"Hilih, cemen lo. Bisanya cuman baperin anak orang, masa ketempat ginian aja ribet lo," sarkas Jinsung yang hanya mendapatkan tatapan mendelik dari Junseo.
Junseo hanya diam sambil sesekali meminum sojunya dan menyimak teman-temannya yang tengah mengobrol, namun seketika atensinya menangkap seorang gadis yang tak asing dimatanya. Katakan bahwa yang dia lihat hanyalah halusinasi atau semacamnya, itu tidak mungkin Lee Hyemi kekasihnya, kan? Gadis itu duduk bersama dengan pria tua, bahkan gadis itu membiarkan tangan nakal itu meraba, menyentuh area terlarangnya. Apa-apaan?
"Heh, mau kemana lo?" tanya Jinsung melihat Junseo beranjak dari duduknya.
Junseo berjalan mendekati tempat Hyemi berada, gadis itu belum menyadari bahwa kekasihnya sudah berdiri disampingnya. "Hyemi."
Gadis itu menoleh dan kalian mungkin bisa tahu bagaimana ekspresi gadis itu? Tentu saja, Hyemi sangat terkejut bukan main. "J-junseo."
Tanpa aba-aba Junseo menarik tangan Hyemi, membawanya keluar dari tempat terkutuk itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN? LEE HYEMI!" bentak Junseo membuat nyali Hyemi semakin menciut, hal yang tak ingin terjadi ternyata malah terjadi.
"J-jun, a-aku.. "
"APA?! KATAKAN DENGAN BENAR! Kenapa kau melakukan hal itu? Ada apa Lee Hyemi? Jadi, selama ini kau melakukan hao menjijikan itu? KATAKAN SESUATU, LEE HYEMI!"
Sungguh Junseo sangat murka sekarang, bahkan saat berbicara Hyemi melihat dengan jelas urat-urat dileher laki-laki itu mengeras. Jujur saja Hyemi pun tak mau melakukan hal ini.
"Junseo, aku minta maaf. Sungguh aku terpaksa melakukan ini, aku tidak be.."
Hyemi diam karena Junseo memotong ucapannya. "Terpaksa? Lalu kenapa kau mau? Sudah aku katakan, jika ada sesuatu katakan kepadaku. Kenapa kau malah melakukan hal ini?"
Hyemi menangis, sungguh dia tidak bermaksud demikian. "Jun."
Hyemi tersentak saat tangannya ditepis oleh Junseo dengan kasar, lalu kata-kata yang begitu menyakitkan keluar dari mulut laki-laki itu.
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu! Dan juga aku sangat kecewa dengan mu, kita akhiri hubungan ini sampai disini saja."
Bagaikan ditusuk seribu pisau hati gadis itu benar-benar sangat sakit, ingin menolak namun ia tidak bisa. Dia sadar diri Junseo pasti benar-benar kecewa kepadanya, tak ada yang mau memiliki seorang kekasih yang bekerja sebagai wanita penghibur.
Hyemi hanya bisa menangis menatap punggung Junseo dari kejauhan.
°°°°°Hejin baru saja keluar dari mini market setelah membeli pesanan kakaknya, Kim Seokjin. Sekitar dua meter dari arah depannya, Hejin bisa melihat Junseo berjalan dengan gontai tak lama mata keduanya bertemu, saling bertatapan untuk beberapa saat. Hejin juga bisa melihat bahwa laki-laki itu menangis, ada apa? Kenapa dia menangis? Pikir Hejin.
Jujur saja, Hejin ingin berlari sekarang. Memeluk laki-laki itu, menenangkan nya dan mendengarkan semua masalah yang tengah menimpa laki-laki itu. Tapi, Hejin tidak bisa melakukan itu, bagaimana jika usahanya untuk melupakan laki-laki itu malah sia-sia dan kembali mencintainya. Lalu, bagaimana nanti dengan Haechan yang sudah resmi menjadi kekasihnya sekarang?
Terlalu berlarut dalam pikirannya, Hejin baru sadar ternyata Junseo sudah berdiri dihadapannya.
Hal selanjutnya yang laki-laki itu lakukan membuat Hejin terkejut, bagaimana tidak? Junseo tiba-tiba saja memeluknya. "Hejin-ah, aku benar-benar kecewa. Kenapa dia melakukan itu?"
Kedua alis Hejin bertemu, merasa bingung dan tak mengerti dengan apa yang diucapkan Junseo.
"Hyemi, dia sudah membohongi ku selama ini."
Oh jadi, Junseo sudah tahu.
"Bukan tanpa alasan dia melakukan itu," ujar Hejin lembut sambil membalas pelukan Junseo, tak lama laki-laki itu melepaskan pelukannya.
"Kau tau?"
Hejin mengangguk, mengiyakan ucapan Junseo. "Kenapa kau diam saja? Kenapa tidak memberi tau aku?"
"Hyemi takut jika kau tau, perusahaan ayahnya bangkrut. Dia terpaksa harus bekerja seperti itu, agar bisa bertahan hidup," jelas Hejin dengan singkat namun jelas, jujur saja Junseo sekarang merasa bersalah karena sudah membentak gadis itu dan tak mau mendengarkan penjelasannya.
Tapi, tetap saja Junseo merasa sangat kecewa kepada Hyemi.
"Lebih baik kau kembali kepadanya, dia pasti sekarang sangat sedih."
"Tidak, aku bersyukur karena sudah memutuskan hubungan dengannya."
Ck, apa-apaan dia ini.
"Maksud mu? Kau akan mencari mangsa baru?"
"Tidak, aku sudah menemukan nya," jawab Junseo santai sembari melirik ke arah Hejin, jujur saja Hejin masih mencerna kata-kata Junseo. Tapi sayangnya, untuk hal seperti ini bukanlah kemampuan nya. Jadi, Hejin hanya mengangguk berpura-pura bahwa ia mengerti.
~ Destiny Love ~
BERSAMBUNG!!
See you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Love ♡
Ficção Adolescente[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] " Karena takdir Tuhan tidak pernah salah " Disclaimer : Cerita ini murni karya khayalan Author. Disini Author hanya meminjam nama dan visual dari tokoh. Jika terjadi kesamaan cerita, itu adalah ketidak sengajaan da...