Happy Reading.
//Kalian pasti tahu bagaimana caranya menghargai usaha seseorang//
Sekitar pukul sembilan malam, laki-laki yang lahir dibulan februari itu mengetikan password dipintu apartemen yang sudah dua bulan tak ia masuki, Hoseok tersenyum remeh. "Ternyata dia tidak menggantinya."Hoseok mendengus kesal karena hal pertama yang laki-laki itu lihat saat masuk kedalam adalah dimana adik laki-lakinya tengah mencumbu seorang wanita. Padahal Hoseok sangat berharap disambut hangat oleh adik laki-lakinya itu, tapi ternyata realita tak sesuai dengan ekspetasi.
Aksi itu terpaksa harus berhenti, saat Hoseok menyuruh wanita itu untuk pergi setelah memberikan kertas bertulisan sepuluh juta. "Aku pikir 10 juta juga cukup hanya untuk bercumbu."
Dengan senang hati wanita itu menerimanya lalu pergi keluar dari apartemen itu, sedangkan adik laki-laki Hoseok mendengus kesal dengan perlakuan kakaknya. "Yak!! Hyung, apa yang kau lakukan? Kenapa menyuruhnya pergi?"
"Kau masih sekolah, untuk apa kau melakukan itu?" Hoseok membuka jasnya berjalan kekamarnya, namun langkahnya terhenti saat sang adik berucap kembali.
"Bukankah ini yang kau lakukan saat masih SMA? Bukankah aku jauh lebih mendingan daripada dirimu?"
Hoseok berbalik dan malah berjalan kearah dapur, jangan lupakan kekehannya. "Itu masa lalu dan kau, jangan pernah melakukan hal itu lagi."
"Kau adalah hyung - ku, bukankah kau adalah panutanku? Iya, kan?"
Meskipun terlihat menyebalkan dan selalu membuat Hoseok merasa jengkel, tapi dia adalah anggota keluarga satu-satunya yang ia punya dan Hoseok sangat menyayangi adiknya itu.
"Apa begini caramu menyambut kakakmu yang baru saja pulang?" Hoseok mencoba untuk mengalihkan topik, dia tak ingin membahas tentang masa lalunya.Laki-laki yang bernotabene adik Hoseok itu berdiri dari duduknya, memakai jaket hitamnya lalu menyambar kunci motornya. "Selamat datang kakakku. Dan juga aku tidak mengharapkan kau pulang, tapi terima kasih untuk uang-uangmu yang telah kau kirim."
"Kau mau kemana?" tanya Hoseok melihat adiknya sudah bersiap akan pergi.
"Bukan urusanmu."
"Yak!! Lee Haechan."
Hoseok hanya bisa pasrah dengan kelakuan adiknya yang brengsek itu, tapi bagaimana pun itu, letak kesalahannya ada pada dirinya. Dia yang menyebabkan adiknya seperti itu, dimana seorang Haechan yang masih polos melihat dirinya tengah melakukan yang tak seharusnya ia lakukan dengan wanita yang bukan istrinya.
Mulai detik itu pun seiring berjalannya waktu dan seiring Haechan dewasa, laki-laki yang masih duduk dikelas 2 SMA itu melakukan hal yang sama seperti kakaknya dulu. Iya kakaknya, Lee Hoseok.
Eomma, mianhe. Aku tidak bisa mendidik adikku dengan baik.
°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Love ♡
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] " Karena takdir Tuhan tidak pernah salah " Disclaimer : Cerita ini murni karya khayalan Author. Disini Author hanya meminjam nama dan visual dari tokoh. Jika terjadi kesamaan cerita, itu adalah ketidak sengajaan da...