Yeji teringat perkataannya waktu itu saat bertengkar dengan Yerin. Bukan maksudnya untuk berkata seperti itu tapi memang kenyataannya kalau kekasih Yerin itu bukan orang yang baik menurutnya. Bahkan Yeji saja malas untuk menyebut namanya.
Yerin tentu saja membela kekasihnya dari pada mempercayai dirinya yang belum sebulan dikenal. Yeji memikirkan ini semalaman. Apakah dia harus membocorkan semuanya? Agar semua permasalahan ini selesai?
Ia ingin cepat pulang dan bertemu dengan keluarganya yang asli tapi dia juga tidak mengerti bagaimana caranya. Bahkan dia tak tahu jika ia akan terdampar di tempat yang bukan miliknya.
"Apa yang harus aku lakukan? Ah, lebih baik aku keluar saja selagi kak Wonwoo tidak ada di rumah. Kak Jungkook kan tidak peduli padaku jadi aku akan pergi melihat-lihat."
Yeji melangkahkan kakinya keluar rumah keluarga Jeon.
"Wonwoo! Kamu jangan terlalu sering manjain dia ya..." kata wanita yang menjadi mamanya.
"Kenapa? Aku rela kok memanjakannya asalkan dia mendapat kasih sayang yang seharusnya."
"Tapi aku tidak enak padamu. Dia itu kan——" ucapan mamanya terpotong karena Wonwoo yang menaruh jarinya di depan bibir mamanya, menyuruhnya diam.
"Tidak apa. Aku sudah anggap dia sebagai anak kandungku sendiri..." kata Wonwoo menenangkan wanita yang sudah menangis di pelukannya.
"Maaf..."
Yeji menggelengkan kepalanya mengingat kilasan memori yang ada di pikirannya. Dia terus berjalan keluar dari pekarangan rumah Wonwoo. Menghirup udara segar rasanya menenangkan menurutnya. Segala pikiran buruk bisa teralihkan hanya dengan memandang langit dan berjalan-jalan.
"Ayah! Yeji mau peluk ayah!" Gadis kecil yang bernama Yeji itu berlari menubruk sang ayah yang baru saja pulang. Pria yang usianya akan memasuki kepala tiga itu hanya diam menatap anaknya. Lalu pergi meninggalkan anak itu yang langsung berwajah sedih.
"Yeji? Kok kamu nangis?" tanya anak laki-laki yang baru datang sehabis bermain mobil-mobilan yang dibelikan ayahnya.
Pandangan anak laki-laki tadi beralih ke ayahnya yang berjalan menjauh.
"Ayah! Ayah sudah pulang! Yeaaaah!" anak itu menghampiri ayahnya sembari membawa mobil-mobilannya.
"Hei, sayang. Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya pria itu. Ia menggendong anak laki-laki tadi dan memberikan sebuah senyuman yang sangat tulus. Anak laki-laki tadi semakin senang dengan perlakuan ayahnya apalagi saat rambutnya dielus sayang.
Yeji kecil hanya menatap kedua orang itu dengan tatapan sedih. Ia sangat iri pada saudara kembarnya. Ia berlari ke kamarnya lalu menutup dan mengunci pintu. Rasanya sesak sekali melihat sang ayah yang begitu terlihat sayang kepada saudaranya itu.
Tidak sadar tetes airmata mengalir di pipi Yeji saat ia ingatan itu terputar di otaknya. Gadis berumur 14 tahun itu berdiri memandang keluarga kecil di seberangnya yang terlihat bahagia. Sang ayah yang menjaga keluarganya dengan menggandeng kedua tangan anak-anaknya sedangkan sang ibu tertawa melihat kelakuan buah hatinya. Yeji tidak ingat jika ia pernah mengalami hal seperti itu.
"Kau...?" seorang pemuda mengangetkannya. Yeji menghapus kasar airmatanya lalu melihat ke depan. Di sana ada Taehyung yang bajunya sudah basah karena keringat entah habis melakukan apa.
Yeji mematung. Tidak percaya jika ia sudah bertemu dengan pemuda ini sebanyak tiga kali dan sialnya dua di antara pertemuan itu mereka bertemu saat Yeji menangis.
"Kau teman Yerin kan?" tanya Taehyung. Dia memperhatikan Yeji dari atas sampai bawah.
"Habis menangis lagi? Sepertinya kau selalu menangis jika kita tidak sengaja bertemu." kata Taehyung sembari memberikan cengirannya.
Yeji ingin lari dari Taehyung tapi seolah ada yang menahannya sehingga ia tetap diam di sana.
Kriuk
Suara perut Taehyung terdengar membuat si pemiliknya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Aku mau makan. Kau ikut saja. Aku traktir."
"..."
"Sudahlah tidak usah malu begitu, aku memang tampan tapi sayang sudah ada yang punya, yaitu temanmu sendiri hehe." Taehyung menarik Yeji untuk ikut berjalan sejajar dengannya. Selama perjalanan hanya Taehyung yang aktif berbicara sedangkan Yeji hanya diam tak bergeming.
------
entahlah aku nulis apaan sih ini hahaha T,T
31 August 2020
------

KAMU SEDANG MEMBACA
a gamer and his future
FanfictionJeon Wonwoo, seseorang yang menggilai video games tiba-tiba dikejutkan dengan datangnya seseorang yang tidak dia duga. Siapakah dia?