Langit berwarna biru cerah. Suara burung-burung berkicau seakan sedang bernyanyi. Matahari yang tidak malu menampakkan cahayanya pun terlihat. Sama seperti pemuda yang sedang menikmati segelas lemon dengan tangan memegang benda persegi. Ia selalu terlihat tersenyum.
"Tidak boleh kalah!"
Klik
Klik
Klik
Tangannya yang begitu lincah memencet sesuatu hingga akhirnya tak sadar bahwa ia menumpahkan gelas berisi lemon tadi.
Isinya pun tumpah hingga ke benda yang ia pegang.
"Sial!" teriaknya frustrasi.
"Mama tidak boleh tahu!" Dengan gesit ia membereskan keteledorannya. Mengelap tumpahan dengan bajunya. Ya, sial sekali ia tidak melihat kain lap untuk dipakai. Dengan terpaksa ia mengelap dengan bajunya.
Drap
Drap
Drap
Gerakan tangannya seketika terhenti mendengar suara derap langkah kaki seseorang. Ia menajamkan pendengarannya lalu lanjut melakukan kegiatannya membersihkan tumpahan dengan terburu-buru.
"Seonwoo?"
Terlambat.
Seseorang memergokinya sedang menghapus dosa yang telah ia lakukan. Berlebihan tapi jika mamanya tahu, habislah ia.
"Sedang apa?" tanya pemuda yang baru datang dari dalam rumah. Ya. Lelaki yang dipanggil Seonwoo tadi sedang duduk di halaman belakang rumahnya. Menikmati semilir angin dengan segelas lemon dan juga benda menyenangkan di tangannya.
"Tidak. Tidak ada apa-apa." jawabnya tanpa ragu.
"Yakin? Itu tabletmu basah loh."
Seonwoo menoleh. Sial. Dia lupa dengan benda favoritnya yang juga terkena tumpahan.
"Aku serius tidak apa-apa."
Lelaki yang menyapa Seonwoo itu diam. Memperhatikan adiknya yang lanjut mengelap tabletnya.
"Cepat bereskan kekacauan ini. Sebentar lagi papa sama mama akan datang."
Lelaki itu mulai melangkahkan meninggalkan sang adik.
"Tunggu, kak."
Lelaki itu menoleh.
"Papa datang? Bukannya pulangnya tiga hari lagi?"
"Entahlah. Yang jelas aku dikabari mama kalau mereka akan segera tiba."
Seonwoo dengan gerakan cepat mulai merapikan kekacauan tadi. Mamanya akan menceramahinya jika ia ketahuan menumpahkan sesuatu.
Membayangkan saja ia tak sanggup.
Mamanya benar-benar cerewet.
-
"Mama pulang!"
Cklek
Pintu terbuka menampilkan dua sejoli yang terlihat lelah.
"Papa pulang."
"Selamat datang pa, ma."
Seonwoo dengan sigap mengambil dua gelas berisi air dingin dan ia letakkan di atas meja.
"Diminum dulu pa, ma."
Yerin tersenyum melihat anak keduanya ini.
"Tumben kamu rajin."
Seonwoo hanya memamerkan eyes smile-nya.
"Iya jelas dong."
Wonwoo mengambil air yang dibawa anaknya lalu meneguk air itu hingga habis.

KAMU SEDANG MEMBACA
a gamer and his future
FanfictionJeon Wonwoo, seseorang yang menggilai video games tiba-tiba dikejutkan dengan datangnya seseorang yang tidak dia duga. Siapakah dia?