"Tae, hari ini hari pertama Yeji dan Hyunjin bersekolah di taman kanak-kanak." ucap Yerin pada suaminya.
"Aku ingin kau dan aku menemani Hyunjin, Rin."
"Tapi, Yeji--"
"Yeji titipkan saja pada tetangga. Hari pertama Hyunjin di sekolah itu lebih penting!"
Yerin melotot mendengar perkataan suaminya. Ia tidak percaya bahwa Taehyung berlaku tidak adil kepada putrinya.
"Taehyung!"
"Kau ikuti kataku atau aku membatalkan niatku untuk menyekolahkannya?"
Yerin terdiam.
"Mama, mama. Ada teman mama di luar."
Yerin melihat anak perempuannya yang menarik-narik tangannya.
"Iya, sayang. Yuk, kita lihat." Yerin menggenggam tangan anak berumur empat tahun itu.
Masih terasa sesak di dadanya jika melihat perlakuan Taehyung yang berbeda kepada kedua anaknya. Ia tidak menyangka mantan kekasihnya--yang sekarang menjadi suaminya--itu punya pemikiran berbeda mengenai anak perempuan.
"Wonwoo."
"Rin, ada sesuatu untukmu." Pria itu menyerahkan satu buah kantung ke tangan Yerin.
"Apa ini?"
"Itu oleh-oleh untukmu dan kak Taehyung. Oh iya, aku punya sesuatu untuk Yeji."
Wonwoo mengeluarkan sesuatu dari dalam kantung celananya.
"Ini buat kamu, Yeji." Ia mengelus puncak kepala gadis kecil itu dengan sayang.
Yeji berteriak senang saat diberi sebuah jepitan berbentuk kupu-kupu.
"Paman baik sekali tidak seperti ayah." katanya jujur.
"Yeji..." Yerin menatap Yeji lirih.
Yerin menyuruh Yeji masuk ke dalam rumah yang kemudian diiyakan oleh gadis itu yang masih terlihat senang karena jepitan barunya.
"Pasti ada masalah kan?" tebak Wonwoo.
"Yeji dan Hyunjin... ini hari pertama mereka bersekolah di sekolah yang berbeda, Won. Kak Taehyung hanya ingin menghadiri dan menemani Hyunjin tapi tidak dengan Yeji. Aku harus bagaimana?" Yerin menutup wajahnya.
"Aku sungguh bingung. Aku tidak bisa berlaku seperti ini pada Yeji, Won. Aku harus bagaimana?"
"Hm. Bagaimana jika aku yang menemaninya?"
Yerin membuka wajahnya dan melihat ke arah Wonwoo.
"Kau... yakin? Aku sangat ingin melihat mereka di hari pertama mereka sekolah tapi kenapa begini?"
Wonwoo mengangguk.
"Biar aku yang temani Yeji. Kau pergilah dengan suamimu." Mata Yerin berkaca-kaca menatap Wonwoo.
"Terimakasih, Won. Terimakasih." bisik Yerin sembari memeluk Wonwoo.
"Ehem! Kau tahu bukan jika wanita yang kau peluk itu sudah bersuami?"
Taehyung muncul dengan tatapannya yang menatap tajam Wonwoo.
Wonwoo tidak peduli dengan tatapan Taehyung yang begitu mengintimidasi.
"Kau tahu betul bukan jika aku lebih dulu mengenal istrimu?"
Yerin melepas pelukannya dan menghampiri Taehyung.
"Uhm, Tae. Wonwoo menawarkan dirinya untuk menemani Yeji."
"Oh, bagus. Bawa saja dia."
"Ayaaah, Yeji tadi menarik rambutku!"
"Tidak, Yah! Aku hanya ingin memasangkan jepitan ini ke rambut Hyunjin." Yeji menunjukkan sebuah jepitan yang diberikan oleh Wonwoo tadi ke Taehyung.
"Kau pikir anakku perempuan seperti dirimu?!" tanya Taehyung ketus membuat Yeji takut.
"Yerin, berikan tasnya pada pria itu dan setelah itu kita bergegas pergi ke sekolah Hyunjin. Aku tidak ingin kita terlambat." kata Taehyung dengan penuh penekanan.
Yerin mengelus pucuk rambut anak perempuannya.
"Yeji sama paman Wonwoo, ya. Nanti mama telepon Yeji lewat video call. Oke, cantik?"
Yeji tersenyum.
"Yeji sayang mama." kata anak itu membuat hati Yerin tercubit.
Wanita itu menyiapkan tas milik Yeji dan memberikannya ke Wonwoo.
"Won, aku titip dia, ya. Aku akan meneleponmu nanti. Sekaligus melihat ia yang bersekolah di hari pertama."
Wonwoo menerima tas Yeji lalu menggandeng gadis kecil itu.
"Aku pergi dulu sama Yeji, Rin."
"Iya, Won. Hati-hati ya, kalian."
"Yeji pergi sekolah dulu, ya, ma." Yeji melambaikan tangan kecilnya.
------
ini flashback masa kecil yeji yg..... :"(
7 September 2020
------
KAMU SEDANG MEMBACA
a gamer and his future
Fiksi PenggemarJeon Wonwoo, seseorang yang menggilai video games tiba-tiba dikejutkan dengan datangnya seseorang yang tidak dia duga. Siapakah dia?